Hanya ada ketulusan, perasaan saling menjaga dan memiliki, juga akhirnya ... kebebasan. Mereka menunjukkan padaku bagaimana cara hidup dengan begitu ringan dan penuh syukur tapi tetap bersemangat. Sebuah kemurnian seperti Speranza.
Tidak ada yang tak aku sukai dari novel ini. Tapi kalau memang perlu, sebagai penyeimbang begitu banyak pujian, ada satu: kisah ini punya akhir yang menimbulkan semacam perasaan kosong dan renungan panjang.Â
Setelah begitu banyak kebebasan dan petualangan, kesedihan itu datang secara mendadak dan tak terselesaikan. Mungkin penulis ingin para pembacanya menyelesaikan tanya dan kosong yang tersisa di benak masing-masing.
Novel ini cocok untuk kamu yang menyukai cerita petualangan yang tidak hanya seru, tapi juga mengandung banyak nilai kehidupan. Tertarik membacanya juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H