Pengantar
Fungsi Hubungan Diplomatik
Secara garis besar, diplomasi memiliki dua fungsi. Pertama, komunikasi dan negoisasi, dan yang kedua pengumpulan intelijen, pengelolaan citra, dan implementasi kebijkan. (Berridge 1995, hlm 41) dan (Griffiths & O'Callaghan 2002, hlm 80).
Pengumpulan informasi membantu para diplomat untuk memperkirakan kesulitan domestik dan perubahan kebijakan luar negeri selanjutnya. Selain itu, fungsi diplomasi tidak hanya sebatas mewakili kepentingan politik dan strategis negara pengirim. Mereka juga termasuk 'seremonial' manajemen tugas perlindungan, pelestarian tatanan internasional, negosiasi internasional, dan fungsi infomarsi dan komunikasi' (Bull 1995, hlm 164-165). Komunikasi adalah fungsi diplomasi yang paling penting. Tanpa diplomasi, hubungan internasional akan menghadirkan dilema. Dengan demikian, seorang diplomat harus menjadi generalis ahli untuk mewakili negara pengirim secara efektif dan memenangkan dukungan lawan bicara (Siddiqui & Alam 20019, hlm 6-7).
Diplomasi yang efektif melibatkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kehendak negara pengirim. Beberapa diplomat mungkin tidak menyampaikan posisi negara pengirim dengan tepat, terutama di saat krisis, seorang diplomat tidak mewakili negara pengirim secara efektif ketika ia bertentangan dengan posisi negara pengirim.Â
Ketidak profesionalan seperti itu mungkin membuat diplomat kehilangan pekerjaannya. Jika seorang diplomat mengamati bahwa posisi negaranya memerlukan penyesuaian dalam negosiasi, atau tidak yakin akan posisi negara pengirim pendekatan terbaik adalah berkonsultasi dengan negaranya.Â
Pembahasan
Apa Itu Diplomasi ?
Pengertian diplomasi adalah adanya sebuah jalur negosiasi yakni sebagai mencapai  tujuan diplomat yang mewakili dalam sebuab organisasi atau negara. Diplomasi adalah cara menyampaikan dalam sebuah pesan dengan suatu tujuan tertentu melalui pembicara terhadap negosiasi terhadap khusus.