Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang telah berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa decade terakhir. Sebagai lembaga yang berbasis pada prinsip syariah Islam, BMT berfokus pada pemberdayaan ekonomi umat dengan memberikan akses keuangan yang adil dan tidak berbasis bunga atau riba.Â
Namun, dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bank konvensional, BMT perlu merumuskan strategi pengembangan yang tepat untuk meningkatkan daya saing. Strategi yang dapat diterapkan oleh BMT untuk meningkatkan daya saing di pasar keuangan antara lain:
- Meningkatkan Kualitas Layanan dan Produk
Salah satu cara untuk bersaing dengan bank konvensional adalah dengan menawarkan produk dan layanan yang lebih unggul dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bank konvensional sering kali menawarkan produk dan layanan yang lengkap, seperti kartu kredit, pinjaman dengan bunga rendah, dan layanan perbankan digital yang sangat cepat dan mudah diakses. BMT juga perlu berinovasi dengan menyediakan produk yang kompetitif seperti pembiayaan mikro tabungan berbasis syariah, serta produk asuransi syariah.
Selain itu, kualitas layanan juga harus menjadi  fokus utama. Pelayanan yang ramah, cepat, dan professional dapat menjadi daya tarik bagi nasabah untuk memilih BMT dibandingkan dengan bank konvensional. Oleh karena itu, pelatihan bagi para pegawai BMT dalam hal customer service sangat penting. Memperkenalkan konsep layanan personal yang mendalam dan memahami kebutuhan masing-masing nasabah akan menjadi nilai lebih bagi BMT.
- Penerapan Teknologi Digital dalam Layanan
Kemajuan teknologi telah mengubah wajah industry keuangan secara global, dan Indonesia tidak terkecuali. Bank konvensional telah memanfaatkan tekonologi digital dengan sangat baik, menyediakan layanan perbankan online, aplikasi mobile banking, serta berbagai fitur modern lainnya yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Agar BMT tetap relevan dan kompetitif, penerapan tekonologi digital dalam operasionalnya sangatlah penting.
BMT dapat mengembangkan aplikasi mobile yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi, memantau saldo, melakukan pembayaran tagihan, serta mengajukan pembiayaan secara online. Selain itu, penggunaan tekonologi untuk manajemen risiko dan analisis data juga dapat membantu BMT dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. BMT yang mengintegrasikan tekonologi digital dalam setiap lini bisnisnya akan lebih mudah menjangkau nasabah yang lebih luas, terutama kalangan muda yang lebih melek teknologi.
- Fokus pada Pemberdayaan Ekonomi Umat
Salah satu kekuatan utama BMT adalah orientasinya pada pemberdayaan ekonomi umat, khususnya bagi masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal. Dengan fokus pada pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). BMT dapat memperkuat posisinya di pasar dengan melayani segmen yang sering terabaikan oleh bank konvensional. Untuk itu, BMT perlu menjalin hubungan yang erat dengan komunitas-komunitas UMKM dan kelompok masyarakat yang membutuhkan.
BMT dapat menawarkan pembiayaan tanpa bunga (sesuai dengan prinsip syariah), serta memberikan pelatihan dan pendampingan bagi pengusaha kecil agar usaha merekaa dapat berkembang dengan baik. Dengan mengutamakan nilai-nilai keadilan, transparansi, dan kemudahan, BMT dapat membangun loyalitas nasabah yang kuat, yang tentunya akan meningkatkan daya saingnya dibandingkan dengan bank konvensional.
- Kerjasama dengan Pihak Ketiga dan Regulator
Untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing, BMT dapat menjadi kerjasama dengan berbagai pihak ketiga, seperti lembaga pemerintah, asosiasi BMT, sertaa perusahaan tekonologi finansisal (fintech). Kerjasama ini dapat membuka peluang bagi BMT untuk memperluas jaringan, memperkenalkan produk baru, dan memanfaatkan infrastruktur yang telah ada. Misalnya, kerja sama dengan fintech dalam hal sistem pembayaran atau pinjaman online dapat memperluas akses BMT kepada masyarakat yang lebih luas.
Selain itu, BMT juga perlu beradaptasi dengan regulasi yang berlaku di sektor keuangan, baik yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia. Kepatuhan terhadap peraturan ini akan membangun kepercayaan nasabah, serta membantu BMT untuk tetap bersaing dengan bank konvensional yang juga harus mengikuti regulasi yang ketat.
- Meningkatkan Peran dalam Pendidikan Keuangan Syariah
Bank konvensional telah memiliki program edukasi keuangan yang luas, namun BMT memiliki potensi untuk memberikan edukasi yang lebih mendalam mengenai keuangan syariah, yang tidak hanya mengajarkan cara menabung dan berinvestasi, tetapi juga memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip etika dan moral dalam ekonomi. Meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat akan memperkuat posisi BMT di pasar, karena semakin banyak orang yang ingin memilih layanan keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan etika mereka.
BMT juga dapat memperkenalkan konsep wakaf, zakat, dan infaq sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi umat. Melalui pendekatan edukasi yang lebih holistic, BMT dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, yang akan menarik perhatian nasabah baru.
- Membangun Kepercayaan dan Loyalitas Nasabah
Kepercayaan adalah factor kunci dalam bisnis keuangan. Oleh karena itu, BMT harus memastikan bahwa mereka beroperasi dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas yang tinggi. Menjaga hubungan yang baik dengan nasabah, memberikan informasi yang jelas tentang produk dan layanan, serta menangani keluhan dengan cepat dan efisien dapat memperkuat loyalitas nasabah.
BMT juga perlu memanfaatkan pendekatan komunitas untuk membangun hubungan yang lebih personal dengan nasabah. Misalnya, BMT mengadakan acara atau pertemuan rutin dengan nasabah untuk mendengarkan masukan dan memberikan informasi terbaru tentang produk atau layanan yang tersedia.
Dalam menghadapi persaingan dengan bank konvensional, BMT harus berinovasi dan mengembangkan strategi yang dapat memperkuat posisinya di pasar. Dengan meningkatkan kualitas layanan, memanfaatkan teknologi, fokus pada pemberdayaan ekonomi umat, serta menjaga hubungan yang baik dengan nasabah dan regulator BMT dapat meningkatkan daya saingnya.Â
Dengan strategi yang tepat, BMT tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang sebagai lembaga keuangan yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H