Mohon tunggu...
Hilal Ardiansyah Putra
Hilal Ardiansyah Putra Mohon Tunggu... -

Pengiat Literasi Kutub Hijau

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Shagatir: Penghuni Surga yang Tak Pernah Shalat (Bagian Akhir)

27 Maret 2019   16:46 Diperbarui: 27 Maret 2019   17:07 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: kisahteladan354.blogspot.com

Aku tanyakan juga kepadamu apakah bapaknya ada yang dari keturunan raja, maka kamu jawab tidak. Aku katakan seandainya bapaknya dari keturunan raja, tentu orang ini sedang menuntut kerajaan bapaknya. 

Dan aku tanyakan juga kepadamu apakah kalian pernah mendapatkan dia berdusta sebelum dia menyampaikan apa yang dikatakannya, kamu menjawabnya tidak. Sungguh aku memahami, kalau kepada manusia saja dia tidak berani berdusta apalagi berdusta kepada Allah. 

Dan aku juga telah bertanya kepadamu, apakah yang mengikuti dia orang-orang yang terpandang atau orang-orang yang rendah?" Kamu menjawab orang-orang yang rendah yang mengikutinya. Memang mereka itulah yang menjadi para pengikut Rasul. 

Aku juga sudah bertanya kepadamu apakah bertambah pengikutnya atau berkurang, kamu menjawabnya bertambah. Dan memang begitulah perkara iman hingga menjadi sempurna. 

Aku juga sudah bertanya kepadamu apakah ada yang murtad disebabkan marah terhadap agamanya. Kamu menjawab tidak ada. Dan memang begitulah iman bila telah masuk tumbuh bersemi di dalam hati. 

Aku juga sudah bertanya kepadamu apakah dia pernah berlaku curang, kamu jawab tidak pernah. Dan memang begitulah para Rasul tidak mungkin curang. 

Dan aku juga sudah bertanya kepadamu apa yang diperintahkannya kepada kalian, kamu jawab dia memerintahkan kalian untuk menyembah Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, dan melarang kalian menyembah berhala, dia juga memerintahkan kalian untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, berkata jujur, saling memaafkan dan menyambung silaturrahim."

Setelah Hiraklius menjelaskan maksud dari pertanyaan-pertanyaannya, ia berkata kepada Abu Sufyan dengan berterus terang, "Jika apa yang engkau ucapkan adalah benar, maka sungguh orang ini akan menguasai tanah tempatku berpijak ini (Syam). Sebelumnya aku telah mengetahui bahwa ia akan segara datang, namun aku tidak menyangka dia akan datang dari golongan kalian. Dan seandainya aku berada di sampingnya aku akan senang dan setia kepadanya. Andai saja aku berada di sisinya, akan kucuci kedua kakinya."

Hiraklius kemudian berkata kepada Dihyah bin Khalifah, "Demi Allah, aku benar-benar tahu bahwa sahabatmu itu adalah seorang nabi yang diutus, dan dialah orang yang kami tunggu-tunggu dan kami dapati kabarnya dalam kitab kami, akan tetapi aku takut akan kekuasaanku, kalau bukan hal tersebut sungguh aku akan mengikutinya. Pergilah engkau ke Uskup Shagatir -demi Allah kedudukannya lebih mulia daripadaku- dan ceritakan perihal sahabatmu itu kepadanya dan perhatikanlah apa yang akan ia sampaikan kepadamu." 

Sahabat yang mulia, Dihyah al-Kalbi  kemudian bertolak menuju Uskup Shagatir. Sesampainya di sana, Dihyah  menyampaikan hal ikhwal Nabi Muhammad SAW. Ia juga menjelaskan tentang seruan dan dakwah nubuwab beliau. Uskup Shagatir kemudia bertutur, "Demi Allah, sahabatmu itu adalah seorang nabi yang diutus, kami mengetahuinya dengan rinci, dan kami dapati namanya dalam kitab kami."

Uskup Shagatir lantas masuk ke dalam gereja sembari melemparkan kain hitamnya dan mengantinya dengan kain putih. Ia ambil tongkat dan berjalan bersandar dengannya. Wajahnya memancarkan cahaya yang memenuhi dunia Timur dengan keimanan. ia lantas berbicara dengan lantang, "Sesungguhnya telah datang kepada kita sebuah surat dari Ahmad menyeru kita kepada Allah, dan sungguh aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selan Allah dan Ahmad adalah hambah dan utusan-Nya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun