"Apa hendak kau perbuat?"
"Kami mendengar bahwa Anda adalah seorang hamba yang budiman. Cinta kebaikan. Pribadi yang berisi. Suka berderma dengan kurma Anda. Sebab itu kami hendak menganggu Anda. Kami hendak timpahkan musibah atas kurma Anda sehingga Anda tak mampu berbuat baik lagi..." Kata Jin.
Terjadilah dialog antara Ubay dan Jin. Lantas Ubay bertanya, "Bacaan apa yang sedianya mampu melindungiku dari bangsa kalian?"
"Allahu la illaha illa huwa al-Hayu al-Qayyum.... Ayat kursi...." Jawabnya.
Keesokan harinya Ubay menghadap Baginda Rasulallah SAW dan menceritakan kejadian semalam. Rasulallah SAW berkomentar, "Shadaqa al-Khobst...."
Jin datang dengan bulu-bulu bagai anjing. Namun, ibrah yang kita ambil adalah bagaimana sikap Ubay ibn Ka'ab yang tidak takut sama sekali dengan pencuri kurmanya tersebut. Bahkan, beliau pun mengajak berdialog sampai akhirnya Ubay pun "berguru" kepada Jin tersebut.
Kisah yang lain, yang masyhur di surau-surau, adalah tentang Baginda Nabi SAW. sendiri. Beliau pada suatu malam menangkap "seekor" jin dan mengikatnya di salah satu tiang Masjid Nabawi. Beliau SAW. berkeinginan supaya Jin tersebut menjadi tontonan anak-anak Madinah. Namun beliau SAW. mengurungkan niatnya karena teringat pinta saudaranya Nabi Sulaiman as,
Artinya: "Beliau Nabi Sulaiman berdo'a, "Ya Allah, ampunilah hamba dan karuniakan pada hamba sebuah kekuasaan yang tidak didapat orang lain sepenghabisanku kelak. Engkaulah Maha Kasih dalam pemberian."(Sad: 35)
Kisah lain pula, dari salah seorang Imam Besar, satu dari empat imam yang kaidah pikirnya terus berlanjut dari generasi ke generasi, Imam Ahmad ibn Hanbal.
Suatu ketika dikabarkan kepada beliau ada seorang yang kesurupan. Beliau pun mengutus bersama pemberi kabar tersebut terompah beliau. Sesampainya di kediaman orang yang kesurupan tadi, terompah tersebut di dekatkan kepadanya dan seketika jin di tubuhnya keluar.
Pada suatu hari setelah sang imam wafat, ada lagi yang kerasukan jin. Didatangkan terompah Imam Ahmad sekali lagi. Namun jin tersebut tak mau pisa badan. Dinukilkan jin itu berkata, "aku tak segan pada terompah. Aku segan pada pemilik terompah. Sedang sekarang ia telah tiada..."