Namun, gaya bahasa yang digunakan sulit dimengerti oleh khalayak umum. Adanya alur maju-mundur yang tidak runtut, jika tidak cermat membaca kalimat demi kalimat akan kebingungan dan menurunkan minat baca. Kendala lain yang ditemukan pembaca adalah novel ini tidak memiliki catatan yang memuat terjemahan Bahasa Jawa sehingga pembaca yang bukan berasal atau keturunan Jawa akan kesulitan. Ditambah lagi, ending cerita yang menggantung karena dalam novel tidak ada kejelasan bagaimana rencana pernikahan atau akhir dari hubungan Sarwono dan Pingkan.
Novel ini menjadi rekomendasi bacaan terutama di zaman sekarang yang cukup sensitif terhadap hubungan beda agama, suku, dan budaya. Kisah ini tidak hanya melibatkan dua pasang kekasih, namun juga masing-masing keluarga besar. Mungkin suatu saat nanti novel ini akan menjadi legendaris seperti puisinya. Hal ini terbukti dari cetakan ulang dan adaptasiya menjadi sebuah komik, lagu, dan film.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H