Jadi, kasus diatas terjadi di wilayah Utara Lamongan, yang artinya tidak semua masyarakat Lamongan memegang erat mitos tersebut. Lagi pula, masyarakat Utara Lamongan juga banyak yang memilih profesi sebagai peternak ikan, salah satunya ikan lele.Â
Larangan makan lele bagi masyarakat Lamongan bukanlah peraturan yang tertulis dan mengikat. Perkembangan zaman yang membuat warga Lamongan menikah dengan orang luar Lamongan dan merantau ke luar kota juga salah satu faktor mengapa mitos tersebut semakin lama semakin memudar, contohnya saya yang hijrah ke kota sebelah karena harus kuliah di universitas airlangga.Â
Kebiasaan masyarakat Lamongan yang suka dengan makanan pedas juga membuat Masyarakat Lamongan mahir dalam membuat sambal, sehingga sambal Lamongan terkenal karena kelezatannya, yang pada akhirnya pecel lele begitu gampang diterima di lidah masyarakat luar Lamongan, hingga banyak masyarakat Lamongan yang mencoba peruntungannya dengan berjualan pecel lele Lamongan.Â
Walaupun sudah banyak yang meninggalkan mitos tersebut, masih ada juga sebagian masyarakat Lamongan yang tidak makan ikan lele hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H