"Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada"
Pada bait pertama baris ketiga dan bait kedua baris ketiga dalam puisi tersebut penyair menyampaikan tentang pengorbanan dalam cinta yang penuh keikhlasan. Seperti kayu yang terbakar api kemudian menjadi abu, lalu awan yang membuat hujan menjadi tiada.
"Kayu kepada api yang menjadikannya abu"
Penyair ingin menyampaikan bahwa perasaannya tulus, sekalipun cinta nya tidak terbalas. Perasaan yang ia miliki akan tetap ada walaupun orang yang dicintai nya tidak dapat melihat perasaannya itu. Sama seperti hal nya "Abu", ia ada namun tidak dapat terlihat.
"Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada"
Dalam baris ini juga penyair ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa rasa cinta yang ia miliki untuk seseorang tidak selalu harus diungkapkan dengan perasaan yang menggebu-gebu. Melainkan perasaan itu dapat dibuktikan melalui pengorbanan yang ia lakukan. Penyair juga menyampaikan bahwa cinta itu adalah keikhlasan. Kata "Hujan" dalam kalimat tersebut dapat didefinisikan sebagai cinta. Yang selalu ikhlas menjatuhkan setiap perasaannya kepada seseorang yang ia cintai. Meskipun pada akhirnya perasaan tersebut perlahan akan hilang karena cinta nya tidak terbalaskan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H