Maukah kamu menjadi muslim untuk aku???"
Dan saat itu gue cuma bisa nangis. Gue sadar kalau gue sudah besar dan sebentar lagi akan bekerja ataupun menjadi mahasiswa, gue tahu hubungan ini ga nain-main lagi. Gue sangat-sangat ingin bersama dia, tapi gimana dengan agama gue?? Gimana dengan bokap dan nyokap gue?? Kenapa gak dia saja yang menjadi kristen dan kita kita hidup bahagia?? kenapa harus gue yang mengalah?? kenapa??
Gue nyerah...
Gue kalah dengan agama, gue kalah dengan keadaan..
Dan kita putus, bener bener putus dan ga mungkin lagi kembali seperti dulu saat masih bersekolah. Karena saat masih bersekolah pun kita pernah putus nyambung sebanyak 4 kali namun selalu kembali lagi dan makin menguatkan pondasi cinta kami. Dan kali ini benar-benar selelesai.
Gua nangis dan akan terus nangisin dia sampai hati gue benar-benar bisa melepas dan mengikhlaskan perpisahan kita.
Satu hal yang gue ga akan bisa gue lupain adalah persembahan terakhir dimalam perpisahan kita, malam prom nite yang menandakan perpisahan kita dengan seragam putih abu-abu dan juga perpisahan gue dan dia untuk selamanya. hal yang gak pernah gue sangka adalah saat dia bela-belain nge band dimalem itu cuma untuk membuat gue bahagia, membuat gue bangga dengan keterampilannya bermain musik. Selama ini dia hanya menyukai olahraga dan futsal. Kariernya sebagai pemain futsal timnas sekolah kami makin bersinar ketika terpilihnya dia menjadi line up tim utama sekolah kami dan juga berhasil mendapatkan peringkat 5 lari maraton se DKI Jakarta. Semua itu dia dapatkan saat kita bersama, kehadiranku seakan menjadi suntikan semangat bagi dunia nya.
Namun semua itu sudah sirna seiring berjalannya waktu, semua kisah indah yang dahulu pernah terukir sekarang hanya menjadi puing kenangan yang akan selalu hidup dalam sanubari dan pikiran masing-masing dari kita.
Memang benar bahwa kisah kasih di sekolah adalah yang terindah :)
Saat cerita ini selesai gua tulis, ini adalah genap 2 tahun sejak peristiwa perpisahan pilu nan menyakitkan itu. Sekarang masing-masing dari kita sudah menemukan dunia masing-masing yang berbeda, sudah hampir setahun kita tak berkomunikasi sampai suatu ketika aku menemukan broadcast dari salah satu temanku dan mencoba menginvite pin blackberry nya dan ternyata dia menerima nya.
Kenangan itu tetap ada, walaupun aku saat ini sudah terpikat kepada sosok terang dalam kegelapan, yang kini mendampingi hidup gue untuk sementara waktu, namun kisah indah kita dimasa lalu akan tetap abadi seiring waktu berjalan sampai Tuhan mengambilnya kembali.