Mohon tunggu...
Chik Hikmawan
Chik Hikmawan Mohon Tunggu... profesional -

Pernah mendampingi masyarakat pedalaman Kalimantan Timur (SUku Dayak Bahau, Dayak Kenyah) selama 9 tahun, bersama masyarakat miskin kota di beberapa kabupaten di Jawa Barat. Sebuah kenangan dan pengalaman yang "amazing & unforgetable", karena masyarakat adalah universitas kehidupan, sehingga di "kampus" ini betah berlama-lama sebab dia adalah the real university.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pucat Pasi Sawahku

13 Desember 2016   13:52 Diperbarui: 13 Desember 2016   14:06 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapa bilang kedaulatan pangan kita terancam?

Buktinya sebagian besar dari kita masih makan cukup setiap harinya

Dan bersisa...

yang selalu kita lempar ke ayam milik tetangga yang sering mengotori teras setiap paginya

(makanan kemaren dulu yang sudah dihangatkan satu dua tiga kali hingga hilang rasanya)

Dan ayampun muntah....

Siapa bilang sawah di negeri kita tak subur lagi?

Lihatlah itu dia masih hijau menyejukkan matamu

Walau tak sejauh mata memandang lagi

Tapi tetaplah hijau

Siapa bilang sawah di kampung kita tak subur lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun