Menghidupkan kembali perjalanan sejarah dengan kisah dan pengalaman yang menyejukkan hati. Siapa sangka, negara yang mulai dikenal melalui industri hiburannya mampu membawa kita ke bagian masa lalu mereka dengan cara yang sangat menyenangkan.
Gwangmyeong Cave, sebuah area bekas gua yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah penjajahan Korea oleh Jepang serta Perang Korea. Terletak di provinsi Gyeonggi-do, tempat ini pernah menjadi jantung evolusi yang mengawali industri modern di Korea Selatan. Area gua tersebut merupakan tambang terbesar di Seoul dari tahun 1912-1972 dengan tembaga, emas, perak dan seng sebagai produk untuk pasokan perang oleh Jepang. Selain itu, gua ini adalah saksi dimana para penduduk setempat berlindung ketika terjadi Perang Korea.
Wilayah gua sepanjang 7,9 km ini kemudian ditutup pada tahun 1972 dikarenakan perusahaan yang mengelolanya bangkrut, yang juga bertepatan dengan berakhirnya Perang Korea saat itu. Produksi tambang yang semakin menurun juga berpengaruh pada penutupan kawasan tersebut. Hal ini disebabkan pada saat Jepang menjajah Korea, hasil pertambangan dibawa secara besar-besaran ke Jepang.Â
Tidak hanya sampai disitu, area gua juga mulai ditelantarkan karena banjir besar yang mengakibatkan limbah tambang meluap ke wilayah sekitar.Â
Efeknya, tanaman padi yang tumbuh di sekitar wilayah itu dilarang untuk dijual karena telah terkontaminasi oleh logam berat, terutama kadmium. Akhirnya pada tahun 2011 pemerintah kota Gwangmyeong membeli gua ini dan menyulapnya menjadi sebuah tempat wisata publik yang indah dan menawan.
Lokasinya yang berada di sekitar Seoul membuat tempat ini tidak sulit dikunjungi apalagi perjalanan menuju kesana sangat ramah dengan angkutan umum. Dengan moda tranportasi kereta misalnya, Gwangmyeong Cave dapat ditempuh selama 15 menit dari Stasiun Seoul. Atau apabila baru saja mendarat di Bandara Internasional Incheon, perjalanan dapat ditempuh dalam 1 jam 20 menit menggunakan kereta dari Stasiun Incheon.
 Masyarakat Seoul sering mengunjungi kawasan ini untuk menikmati perjalanan jangka pendek maupun jangka panjang. Saat musim panas mulai tiba, Gwangmyeong Cave ibarat tempat melarikan diri dari panas dan teriknya musim panas. Pesonanya memiliki daya tarik sendiri ketika musim panas karena suasananya yang begitu dingin dan sejuk mampu meredam segala penat yang ada.Â
Ditambah dengan berbagai acara dan festival yang sering diadakan, pengunjung seakan diajak untuk larut dalam kebahagiaan di musim panas. Dikarenakan suasana dingin dan sejuk di kawasan ini, ada sebuah kebijakan dimana pengelola menutup sementara Gwangmyeong Cave selama musim dingin dan musim hujan berlangsung.
Tidak heran jika banyak pengunjung sangat menyukai tempat ini. Sejarah dari Gwangmyeong Cave dapat dirasakan secara langsung begitu memasuki area gua, dan kaki pun seakan diajak melangkah untuk melewati perjalanan di dalamnya. Sepanjang perjalanan mata akan sangat dimanjakan dengan light space yang dihiasi lampu iluminasi warna-warni, seakan membawa kita ke dunia imajinasi lain.