Mohon tunggu...
Chiavieth Annisa
Chiavieth Annisa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Kenapa bercerai? "Anna, ini surat cerainya, kamu tinggal tanda tang... Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link di bawah : https://read.kbm.id/book/read/82d6fdcb-4cc0-45a3-988e-fa2598e8401a/b0fefe4b-0f92-4e4a-ac56-0793fcad5fa3

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rumah Kontrakan Aneh (Part 2)

29 Mei 2023   19:31 Diperbarui: 29 Mei 2023   19:42 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana ya, jika saya ceritakan mungkin anda akan mengganggap saya mengarangnya. Saya tak yakin anda mau mendengarkannya atau tidak." 

Arlan semakin penasaran di buatnya. " Maksud anda bagaimana? Bisa jelaskan lebih detailnya?" ujarnya sambil mengerutkan keningnya.

"Saat itu, rumah ini sebenarnya adalah milik seorang penyiar radio yang di bunuh seseorang. Aku juga tak tahu pasti tempatnya di rumah ini atau bukan. Yang jelas, dari yang ku dengar, kejadian itu di daerah sekitar sini."

"Kamu tahu, sampai sekarang pun mayatnya belum di temukan. Bahkan masyarakat pun tak ada yang tahu bahwa ada seorang mayat yang sedang di cari di sekitar daerah ini. Dari sekian yang diceritakan aku belum pernah dapat kabar kalau ada kasus atau kejadian yang terjadi di rumah ini. Makanya aku berani mempromosikan rumah ini di media sosial." jelasnya panjang lebar.

Arlan mengerutkan keningnya, "Apa polisi sudah tahu? Bagaimana tindakan mereka?" Arlan jadi penasaran dengan kasus aneh tersebut. 

Agensi perumahan tersebut mengeleng, "Dari hal yang kutahu, setiap ada berita tentang hilangnya para aktor, ternyata di temukan di rumah mereka sendiri. Cukup aneh memang, tapi di rumah mereka tak ada tanda-tanda kalau mereka di bunuh di tempatnya."

"Jadi, maksud anda lokasi tempat pembunuhan di sini?"

Sambil menaikkan kedua bahunya, agen itu kembali menyahut. "Aku sempat berpikir begitu, tapi di sini bahkan tak ada bukti apapun yang bisa bisa di temukan. Jadi aku tak bisa memastikannya."

Arlan termangu mendengar ucapan itu. Ia melihat sekeliling rumah tadi dan itu terlihat baik-baik saja.

"Dan, pernah suatu kali, aku menemukan sebuah keris dan ada bekas darah yang mengering. Tapi paling itu hanya bekas orang menyiangi ikan." lanjutnya kemudian.

Itu semakin rumit jika di pikirkan, Arlan menelan ludah, perasan bingung bercampur ngeri menjadi satu. Banyak sedikitnya, cerita itu seperti di karang oleh agensi itu. Yang jelas, ia tak akan percaya begitu saja padanya. Mungkin agensi itu hanya akan menakut-nakutinya saja, supaya Arlan tak jadi tinggal di rumah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun