awalnya ini semua berasal dari orang yang dibilang ganteng, ngak. dibilang cakep, ngak. biasalah kata orang. tapi kataku sih dia manis. hahahaha
orang ini dengan seenak jidatnya masuk kedalam duniaku tanpa permisi, bilang "sumimasen" (permisi) aja ngak, eh, seenaknya aja menggangu jadwal tidur seseorang. bilang numpang singgah aja ngak, seenak jidatnya pula bikin yang empunya "rumah" kalang kabut melayaninya. maunya apa sih?
begitu kuceritakan tentang "dia" ke salah satu sahabat ku SMA, dia tercenggang tak percaya. dengan emot macem-macem (kita lagi chat di LINE) dia bilang "kok tipe lu berubah gitu?" -aku ssih sempet tertegun. "TIPE"?
aku tanya balik ke dia "tipe? emang tipe gue kaya apa?" dia jawab "yang pendiem, alim, kaya sungai tapi ya ga tau ya ujungnya gimana" *kemudian aku kirim stiker lagi tertawa terbahak-bahak* TIPE-ku dari sudut pandang orang terdekatku..
sejujurnya sih, aku ngak punya renungan khusu mengenai tipe cowok idaman/ideal. loh, orang jatuh cinta mah jatuh cinta aja. tapi sebenernya ngak gitu. setelah baca sana-sini dan nonton sana-sini. ternyata ada beberapa orang mungkin pacaran dengan orang yang bukan tipe-nya dan juga tipe-nya. kalau di-renung-kan lebih dalam. saya punya cowok idaman, seperti :
-berkacamata (aku punya fetish dengan kacamata)
-bergingsul (menurutku cowok gingsul itu manis)
-senyumnya manis (menurutku)
-dan entah apa lagi (karena aku tak punya tipe cowok idaman secara spesifik)
TIPE itu maksudnya apa sih? menurut KBBI sih : model; contoh; corak. jadi semacem contoh cowok idaman gitu kali ya~
apakah kita pacaran harus dengan tipe-kita? kalau ngak apakah kita bakal kecewa? ada beberapa temen saya yang saya kenal baik mempunyai tipe-tipe cowok dengan idealisme macem-macem. tapi pada kenyataannya yang disukainya malah jauh dari tipenya. (termasuk saya) jadi saya tak memusingkan soal tipe atau jenis-cowok-idaman saya.
pernah saya mendengar obrolan teman SMA saya berbicara soal cowok idamannya. saya yang mendengarkannya agak tergelitik "kok pacar lo sekarang ngak kaya cowo idaman lo?" tapi, saya takut menuai masalah, jadi saya diem aja. mereka bilang masing cowok-cowok-idaman mereka yang kemudian di ambil referensinya dari drama korea. bilangnya artis anu, mirip banget sama tipe cowok idamannya. saya pada saat itu cuma manggut-manggut menyimak. toh saya ngak ngerti. *yang kira-kira isinya bilang tipe mereka cowok badan six-pack, senyuman maut, suara merdu, romantis, baik hati, entah apa lagi saya lupa*
sudah sudah. masalah tipe itu hanya masalah hati saja. toh biarpun kita bilangnya tipe kita macem-macem toh hati yang tetap memilih dimana kita akan berlabuh. menambatkan hati.
belajar saja untuk tidak menekankan "tipe" pada hati. kasian, kan? kalau cinta eh tertambat hanya karena idealisme pikiran? jangan sampai jodoh yang di depan mata ditolak hanya karena gengsi sama hati. kalau jodohnya udah jadi milik yang lain, siapa yang mau ngobatin sakit hatinya? emang Idealisme bisa ngobatin?
JATUH CINTA YA JATUH CINTA AJA. masalah tipe gak tipe mah urusan belakangan. yang penting sayang~ UHUY!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H