"Noah! Sifat tempramental kamu ini lah yang buat aku benci sama kamu!"
Noah yang mendengar sentakan dari Valerie pun hanya tersenyum remeh dan menyugar rambut coklatnya ke atas.
"Kalian berdua, sama-sama menyebalkan", ucap Noah sambil melihat ke arah Valerie dan Luna secara bergantian.
"SEMUA PEREMPUAN DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG BERGUNA!"
Setelah mengatakan hal itu, Noah segera pergi dari sana. Wajahnya merah padam dengan amarah yang sangat kentara di matanya.
+++
Noah pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya sekaligus untuk membersihkan hoodienya yang terkena tumpahan makanan milik Luna. Ia menggeram tertahan saat melihat dirinya di cermin.
Sebenarnya ada alasan dibalik sifat tempramental dan rasa bencinya kepada sosok perempuan ini.Â
Ibunya. Ya, ibunya adalah sosok perempuan yang sangat disayangi oleh Noah, tetapi rasa sayang yang sangat besar itu dalam sekejap berubah menjadi rasa benci.
Noah kecil melihat sendiri saat sang ibu pulang ke rumah tengah malam dalam kondisi mabuk. Tidak hanya itu, puncaknya adalah saat sang ibu memilih meninggalkan dirinya dan sang kakak demi seorang teman laki-laki yang baru dikenal oleh ibunya.
Sejak saat itu lah dirinya kehilangan sosok perempuan di dalam hidupnya. Ia berpikir bahwa semua perempuan adalah sama, maka dari itu ia membencinya.