Mohon tunggu...
Lyfe

Mengupas Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik pada Novel "Bumi" Tere Liye

24 Februari 2018   09:52 Diperbarui: 24 Februari 2018   10:05 9675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain Raib terdapat juga tokoh Seli dan Ali, Papa dan Mama Raib, Miss Selena, Tamus, Ilo, Vey, Ou, Ily, Stad, Av, dan Tog. Seli dan Ali merupakan teman baik Raib, Seli memiliki watak baik hati dan setia kawan, sedangkan Ali adalah anak yang sangat genius, pemberani, dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Mama dan Papa Raib merupakan sosok orang tua yang baik, humoris, pekerja keras dan penuh kasih sayang. Miss Selena merupakan guru matematika Raib di klan bumi, ia memiliki watak tegas, bijaksana dan bertanggung jawab. Tamus merupakan petarung klan bulan yang menjadi musuh Raib. Ia memiliki watak sombong, tamak, kasar, dan licik. Ilo, Vey, Ou , dan Ily merupakan sebuah keluarga yang  membantu Raib, Seli, dan Ali saat berada di klan bulan. Mereka semuanya baik  hati dan ramah. Av merupakan petinggi klan bulan yang menjaga perpustakaan sedangkan Tog merupakan anggota pasukan bayangan yang berpihak pada Av. Mereka memiliki ilmu yang tinggi, baik, suka menolong, dan bijaksana. Stad adalah petarung pasukan bayangan yang berpihak pada Tamus, ia memiliki watak yang sombong, kasar, dan licik.

Seli yang setia kawan terlihat pada kutipan berikut:

"Aku akan selalu bersamamu, Ra." Seli tersenyum. "Aku akan membela teman baikku."(hal.259)

Seli selalu ada saat Raib senang maupun susah. Ia menunjukkan rasa kepeduliannya kepada Raib dan berpegang teguh akan selalu bersamanya apapun yang terjadi. Rasa ingin tahu Ali yang tinggi terlihat pada kutipan di bawah ini:

"Ali menyikut lenganku, menyuruhku menerjemahkan kalimat Ilo dan Vey barusan. "Akan kujelaskan nanti," aku berbisik, tapi Ali masih menyikut lenganku, penasaran ingin tahu. Kapan si genius ini berhenti menggangguku? Coba lihat Seli, dia santai kembali menyendok sisa makanan di piring, tidak mendesak setiap saat. Nantinanti juga akan kujelaskan."(hal.285)

Ali terlihat sangat tidak sabar untuk mengetahui apa yang sedang dibicarakan Ilo dan Vey, ia selalu medesak Raib untuk menjelaskanya yang memahami bahasa Klan Bulan. Ia tidak mau ketinggalan informasi sedikit pun meskipun itu tidak terlalu penting. Selanjutnya ada watak antagonis Tamus terlihat pada kutipan di bawah ini:  

"Tamus menghantamkan pukulan mematikan terakhir ke arah Miss Selena. Seperti ada hujan salju turun dari langitlangit aula. Seluruh ruangan terasa dingin menggigit. Aku menjerit, tidak tahan melihatnya. Tamus yang berdiri menginjak tubuh Miss Selena mendongak melihat kami, baru menyadari sesuatu. Melihat kami akan kabur, dia meraung marah, meloncat cepat."(hal. 154)

Kutipan di atas menggambarkan watak tokoh Tamus yang sangat kasar saat bertarung dengan Miss Selena. Ia menghabisi Miss Selena tanpa ada rasa kemanusiaan sedikit pun. Di samping tokoh Tamus yang jahat, terdapat Ilo dan Vey yang sangat baik yang ditunjukan oleh kutipan di bawah:

"Aku mengangkat kepala, balas menatap Ilo dan Vey. Keluarga ini amat menyenangkan. Av benar, kami beruntung sekali tersesat di kamar Ou kemarin malam. Masalah kami jauh lebih mudah dengan adanya Ilo dan Vey."

Watak keluarga Ilo dan Vey digambarkan dengan jelas bahwa keluarga itu sangat menyenangkan dan melayani Raib, Seli, dan Ali dengan sangat baik.

Adapun latar tempat yang terdapat dalam Novel Bumi adalah Klan Bumi dan Klan Bulan. Di  Klan Bumi yaitu rumah Raib dan sekolah Raib, di klan bulan yaitu rumah Ilo, perpustakaan, stasiun kereta,  rumah peristirahatan, dan hutan. Latar waktu yang ada pada novel tersebut adalah pagi, siang dan malam. Selain latar tempat dan waktu ada juga latar suasananya yaitu menegangkan, ramai, lengang, menyenangkan, serta mengharukan. Beberapa latar tersebut dapat kita lihat dari beberapa kutipan di bawah  ini:

"Lima belas menit kemudian tiba di gerbang sekolah, aku mengangkat tas, membuka pintu, berseru, berpamitan. Mobil Papa hilang di kelokan jalan. Aku menatap lapangan sekolah yang lengang...."(hal.93)

Di paragraf di atas dijelaskan latar pada pagi hari di sekolah dengan suasana lengang belum ada siswa yang datang.

 "Sosok tinggi kurus itu menatapku lamatlamat, mengangguk takzim. "Baiklah, Nak. Sepertinya kamu akan memilih menghilangkan cermin kalau aku tidak segera pergi. Kemungkinan itu akan membuat orangtuamu bingung saat mereka masuk ke kamar ini. Kita bahkan belum tahu apakah kamu bisa mengembalikan benda yang telah kamu hilangkan. Baiklah. Aku akan pergi. Lagi pula latihan malam ini lebih dari cukup."(112)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa kejadian peristiwa terjadi pada malam hari di kamar Raib. Penulis sengaja mengambil latar pada malam hari karena pada waktu itu Raib akan berada di dalam kamarnya di mana sosok tinggi kurus akan menghampirinya melewati cermin yang ada di kamar tersebut. Kamar Raib terletak dilantai dua rumahnya, sehingga setiap kejadian tersebut tidak akan diketahui oleh kedua orangtuanya.

"Aku dan Seli refleks menoleh. Belum genap mengerti apa yang sedang terjadi, terdengar suara meletup dari gardu listrik. Beberapa petugas lain berlarian menghindar, berteriak lebih panik. "Awas! Menghindar!"(hal.122)

Kutipan di atas berlatar suasana menegangkan di mana terjadi kecelakaan gardu listrik di belakang sekolah yang hampir mengenai Seli dan Raib. Hal tersebut terjadi saat mereka pulang sekolah di mana sudah tidak ada lagi siswa lain yang tidak berkepentingan di sekolah. 

Latar tempat stasiun kereta di Klan Bulan terlihat pada kutipan di bawah ini :

"Ini bukan sekolah. Ini ruangan besar yang megah, mirip stasiun kereta, tapi berkalikali lebih canggih daripada stasiun kereta paling modern di dunia kami berasal. Belasan jalur kereta, puluhan kapsul berlalulalang, seperti mengambang di rel, datang dan pergi. Jalurjalur itu tidak hanya horizontal, tapi juga vertikal, ke segala arah. Ada yang masuk ke bawah tanah, menyamping, bahkan ke atas, masuk ke dalam lorong, ada banyak sekali arah jalur. Ruangan megah itu terlihat terang. Lantainya terbuat dari pualam terbaik. Dindingnya cemerlang. Di langit langit tergantung belasan lampu kristal mewah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun