Mohon tunggu...
Chesar Antad Nur Aprilia
Chesar Antad Nur Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Halo, selamat datang selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Self-Diagnose di Era Digital

19 September 2022   12:39 Diperbarui: 19 September 2022   18:14 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagaimana cara mencegah terjadinya self-diagnose di era digital?

Di tengah mudahnya mendapat pengetahuan dan informasi kerap kali kita akan merasa bahwa informasi tersebut valid tanpa memastikan sumbernya, bisa jadi yang menciptakan informasi tersebut adalah orang iseng yang sebenarnya tidak mempunyai dasar ilmu kesehatan mental.

Berikut adalah cara agar kita terhindar dari self-diagnose di era digital :

  • Bercerita dengan orang terdekat

Bercerita adalah kegiatan yang ampuh untuk mengurangi stress dan kecemasan yang ada pada diri kita. Setelah bercerita kita akan merasa lega walaupun tidak sepenuhnya sembuh.

  • Pintar memilah informasi yang di dapat

Beredarnya informasi yang beragam di era digital menuntut kita harus selektif, terutama tentang kesehatan mental. Kita harus mengetahui sumber dan valid atau tidaknya informasi tersebut, bisa jadi informasi tersebut di tulis oleh seseorang yang yang hanya iseng tanpa landasan ilmu yang menunjangnya.

  • Tidak mencocok-logikan gejala

Terkadang kita menemukan gejala yang kita alami sama dengan gejala penyakit di suatu platform atau sumber informasi lain, tetapi karna tidak diperiksa secara menyeluruh menyebabkan diagnosis yang tidak akurat. Padahal bisa saja kondisi mental itu lebih ringan atau lebih berat dari dugaan kita.

  • Memeriksakan diri ke psikiater atau psikolog

Informasi yang beredar pada dunia digital hanya sebatas gambaran umum suatu pengetahuan, untuk memastikan kebenarannya jika memang sudah parah maka kita harus mendatangi ahli seperti psikolog atau psikiater. Hal ini dikarenakan suatu penyakit tidak bisa di analisis secara asal-asal an.

Dalam mengidentifikasi suatu penyakit terdapat prosedur agar hasil tersebut menjadi valid. Hal ini bukan berarti kita tidak boleh menerima suatu informasi, namun kita harus menyeleksi informasi tersebut dan tidak menyimpulkan sendiri agar terhindar dari kondisi yang lebih buruk. Juga agar mendapatkan rasa nyaman dalam diri kita dengan tidak melakukan self-diagnose.

 

Daftar Pustaka

Akbar, M. F. 2019. Analisis pasien self-diagnosis berdasarkan internet pada fasilitas kesehatan tingkat pertama. INA-Rxiv. DOI : 10.31227

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun