Diferensiasi Peradaban: Mengapa Eropa Lebih Unggul?
(Suatu Review Singkat atas Karya Jared Diamond "Guns Germs and Steel")
Narasi Panjang untuk menjawab suatu pertanyaan kecil yang disampaikan oleh seorang penduduk Papua Nugini bernama Yali saat bertanya kepada Jared Diamond, ketika ia sedang meneliti burung-burung di wilayah Papua Nugini.Â
"Mengapa orang-orang kulit putih memiliki peradaban yang lebih maju? mereka membawa teknologi hebat kemari dan bukan kami dahulu yang menemukannya? " seperti itulah pertanyaan Yali salah seorang penduduk Papua Nugini di timur Indonesia yang menemani Jared Diamond dalam penelitiannya, pertanyaan tersebut terdengar sangat sederhana, namun butuh jawaban yang sangat panjang dan kompleks.
Bisa saja Jared Diamond tiba-tiba menjadi seorang rasisme dengan menjawab singkat pertanyaan tersebut dengan "Itu karena orang kulit putih lebih unggul secara biologis. Mereka memiliki fisik yang kuat, otak yang cerdas untuk mendukung orang kulit putih menemukan teknologi dan hebat dalam segala hal. Itu yang tidak dimiliki oleh orang non kulit putih".Â
Namun, Jared Diamond bukanlah seorang rasisme Amerika modern yang mendukung supremasi kulit putih sehingga dapat menjawab demikian. Ia justru tertantang untuk menjawab pertanyaan itu dengan kapasitas intelektualnya.Â
Pertanyaan Yali bukanlah pertanyaan satu-satunya didunia ini, semua orang pasti juga bertanya demikian "mengapa orang kulit putih yang hari ini menguasai teknologi? mengapa revolusi industri terjadi di Inggris (Eropa)?". Sebagai orang Indonesia bahkan tentu saja kita pasti optimis sekali bahwa kita merupakan bangsa yang kuat dan mampu bertindak inovatif menjawab perkembangan zaman, tapi nyatanya kita tertinggal beberapa langkah dari peradaban lain di Amerika Serikat modern, Eropa, sampai Asia Timur.
Jared Diamond awalnya membawa kita untuk melihat sejarah bebera juta tahun lalu Ketika pertama kali spesies seperti homo sapiens muncul di Kawasan Afrika. Dengan melihat bahwa pertama kali nenek moyang kita sebetulnya muncul di Afrika 7 juta tahun yang lalu, tidak cukupkah itu menjadi bukti bahwa seharusnya orang-orang Afrika lah yang memiliki peradaban lebih maju daripada Kawasan lain.Â
Anggapan tersebut berorientasi dari pernyataan orang pertama lah yang lebih tau dan lebih berpengalaman. Sekali lagi itu tidak dapat dibuktikan setelah kemunculan peradaban-peradaban di belahan dunia lain. Afrika hari ini bahkan Sebagian jauh tertinggal dari kemajuan Eropa, bahkan Asia.
Kisah Pizzaro dan ksatria spanyol boleh menjadi suatu eksperimen alami yang disampaikan oleh Diamond. Para ksatria spanyol yang dipimpin Pizzaro Ketika mulai menyerang, mengalahkan serta membunuh para pemimpin bangsa Inka termasuk raja mereka Athahuallpa.
Bangsa inka (kini peru) boleh jadi memiliki kekuatan besar dalam hal populasi dan tentara mereka. Namun, peradaban mereka jauh tertinggal dari ksatria spanyol dan Pizzaro saat itu. Ketika Pizzaro beserta pasukannya yang berjumlah sekitar 150-an orang dapat mengalahkan ribuan pasukan bangsa Inka merupakan eksperimen alami dimuka bumi. Bagaimana suatu benturan peradaban maju dengan peradaban lain yang tertinggal.
Pizzaro sebelum menyerang bangsa Inka telah mengirim beberapa orang untuk menetap di pesisir wilayah bangsa Inka untuk mengamati kebiasaan untuk mencari titik lemah bangsa Inka. Mereka mencatat apa yang mereka amati kemudian dikirimkan kepada Pizzaro dan pasukannya untuk Menyusun strategi dan rencana ampuh mengalahkan bangsa Inka.Â
Athahuallpa juga tidak demikian bodoh, ia meminta beberapa pasukan untuk mengamati orang-orang eropa itu. Namun, baca tulis belum dikenal pada peradaban bangsa Inka, sehingga penyampaian informasi hanya melalui mulut ke mulut yang pada kebenarannya itu semakin berkurang validitas nya Ketika seseorang menyampaikan ke seseorang berikutnya sampai ke Raja mereka.
Kemudian, mengapa bangsa Inka tidak menyerang saja pergi ke spanyol daripada mereka menunggu kedatangan pasukan Pizzaro? itu pertanyaan serupa yang ditanyakan Yali. Jawabannya adalah bangsa Inka tidak memiliki kapal besar yang memuat pasukan, senjata dan hewan untuk mereka bawa menyebrangi samudera luas.Â
Ketika Pizzaro sampai, ia Menyusun strategi dan menyuruh anak buahnya untuk bersembunyi di titik-titik yang telah ditentukan, menyiapkan artileri didalam kapal serta kuda-kuda yang siap berlari kencang. Raja athauallpa tidak mengetahui bahwa mereka datang dengan siap berperang seperti itu, athahuallpa membawa ribuan pasukannya dengan tandu yang didampingi oleh pemimpin-pemimpin bangsa Inka.Â
Ketika mereka saling berhadapan, Pizzaro menyuruh seorang pendeta untuk menyampaikan kepada Atahahuallpa bahwa mereka datang ke wilayahnya untuk menyebarkan agama dengan damai.Â
Tetapi, athahuallpa menolak dengan sikap yang tidak disukai oleh pendeta spanyol maupun Pizzaro. Ketika itu pula Pizzaro memberikan tanda kepada ksatria Spanyol untuk segera keluar dari persembunyiannya, mengeluarkan artileri, serta pasukan berkuda yang berlari kencang. Pasukan bangsa Inka cukup terkejut dan mengalami kepanikan luar biasa, mereka sebelumnya tidak pernah melihat bedil, pasukan berlapis baja dan kuda-kuda yang ditunggangi oleh pria memegang pedang.Â
Beberapa pasukan bangsa Inka kocar-kacir berlarian menuju bukit, beberapa terbunuh terkena artileri dan tebasan pedang ksatria spanyol. Raja Athahuallpa yang ditandu oleh pemimpin-pemimpin bangsa Inka harus terjatuh dari singgasananya setelah beberapa ksatria spanyol menusuk semua penandu tersebut.Â
Tak lama kemudian, Athahuallpa diseret untuk ditawan oleh orang-orang Spanyol. Pizzaro menawarkan kebebasan kepadanya dengan menyuruh gubernur jenderal pasukan Athahuallpa untuk segera menyerah dan menyampaikan orang spanyol bukan lagi ancaman. Tawaran tersebut diberikan janji bahwa ia akan dilepaskan.Â
Athahuallpa bukanlah orang yang menerima informasi orang-orang spanyol dengan baik, informasi tentang Pizzaro tidak cukup memberikan ia kejelian bahwa Pizzaro merupakan tantara bengis yang cerdas.Â
Setelah ia menyuruh gubernur jenderalnya untuk menyerah kepada orang-orang Spanyol, Athahuallpa kemudian di penggal kepalanya oleh orang-orang spanyol. Sehingga memungkinkan penaklukkan bangsa Inka yang pemimpinnya telah dibunuh karena dianggap sebagai dewa oleh rakyatnya sehingga tunduk pada bangsa Spanyol. Mungkin Athahuallpa tidak pernah mengira bahwa, Ketika ia ditawan kemudian diberikan kebebasan oleh bangsa Spanyol dengan mudah bukannya malah di penggal.
Baju besi orang-orang spanyol, artileri mereka, pasukan kavaleri berjumlah 61, bedil-bedil infanteri mereka, penyakit-penyakit yang mereka bawa, stratifikasi politik yang memungkinkan mereka dibiayai kerajaan Spanyol, memberi perintah untuk melakukan ekpansi ke benua Amerika, serta kemampuan kognitif baca tulis dan penyampaian informasi merupakan suatu bukti bahwa perbedaan antara peradaban maju unggul atas apapun sehingga dapat menyingkirkan peradaban yang tertinggal itu.
Mari kita persingkat narasi Panjang Jared Diamond ini kepada tujuan tulisan ini, untuk mengetahui faktor yang diajukan Diamond atas pertanyaan Yali tentang mengapa terjadi perbedaan peradaban diantara orang-orang eropa dengan bangsa lain.
- Bentuk dan Permasalahan Geografis
Dalam bukunya tersebut yang tebalnya lebih dari 600 halaman, memiliki substansi pembahasan secara geografis. Tak pelak itu merupakan salah satu kapabilitas Diamond dalam ilmu pengetahuan yang dia kuasai. Ia menjelaskan salah satu faktor dari muncul perbedaan peradaban diantara bangsa-bangsa (orang eropa, afrika sub-sahara, asia, Australia, amerika) adalah bentuk dan masalah geografis.
Benua-benua yang disampaikan oleh Diamond perbandingan antara wilayah Erasia, Bulan Sabit Subur, Amerika, Australia dan Afrika. Masing-masing wilayah tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan yang berdampak pada faktor selanjutnya. Mari kita lihat satu per satu wilayah tersebut, dimulai yang pertama kita kunjungi wilayah Amerika.Â
Benua Amerika terletak antara garis selatan dan utara, yang mengakibatkan perbedaan iklim antara wilayah Utara dan Selatan, dengan bentuk dataran yang beragam dari mulai dataran rendah sampai dataran tinggi juga hutan tropis di beberapa bagian. Itu terdengar seperti bentuk geografis yang baik, tapi jangan lupa benua tersebut terbentuk atas garis wilayah utara dan selatan yang memungkinkan perbedaan musim ekstrem dikeduanya. Hal tersebut memiliki dampak negatif terhadap penyebaran pangan, hewan dan bahkan manusia itu sendiri.Â
Pangan yang dibawa dari utara ke selatan tentu saja tidak dapat beradaptasi dengan baik, cenderung akan mati. Begitu pula orang-orang di Utara yang tidak cocok dengan iklim di Selatan, berbagai kecenderungan seperti penyakit dan suhu berbeda akan mengakibatkan orang-orang itu harus mengalami adaptasi yang sulit sekali.Â
Sehingga, orang-orang yang ingin membawa tanaman mereka dan hewan mereka baik dari utara ke selatan maupun sebaliknya, akan mengalami hal kurang beruntung karena keadaan tersebut. Wilayah yang memiliki nasib serupa adalah Afrika.Â
Wilayah afrika terbentuk dari garis utara dan selatan, memiliki dataran yang cukup luas namun Sebagian besarnya adalah gurun pasir. Gurun pasir bukanlah tempat yang cocok untuk menanam, memelihara hewan untuk dikonsumsi (ini menarik, nyatanya sekarang afrika memiliki ribuan spesies hewan liar tapi tidak didomestikasi pada awal muncul produksi pangan) dan membangun kesatuan kelompok yang kuat.
Hal ini berbeda dengan wilayah Erasia yang terbentuk dari garis Barat dan Timur sepanjang luas wilayah tersebut. Hal itu memungkinkan iklim mereka cenderung stabil dan baik untuk berbagai macam kehidupan. Erasia merupakan daratan luas, sedikit sekali daerah perairan dimana mereka menemukan sumber kehidupan amat luas dari biota laut.Â
Erasisa cenderung memiliki iklim yang dingin, itu memungkinkan mereka untuk membuat jaket tebal dari kulit hewan, membangun tempat tempat tinggal yang nyaman, dan menyalakan api unggun. Australia, Asia Tenggara dan wilayah dataran rendah pesisir Selandia Baru membuktikan mereka memiliki kekayaan biota laut.
Para arkeolog menemukan sisa-sisa kerang dan makanan laut dari pesisir pantai di wilayah tersebut. Namun, tentu saja selalu ditemukan kekurangan lain dalam hal geografis tersebut, utamanya wilayah Australia dimana gurun membentang dan kesuburan sangatlah buruk di sana meskipun pada lapisan bawah tanahnya terkandung emas sangat besar didunia.
Masing-masing wilayah pada benua memiliki kelebihan dan kekurangan yang mendukung mereka membangun peradaban. Merupakan suatu hal yang penting untuk menjadi pijakan dasar bahwa itu semua berawal pada keadaan geografisnya.
- Kemunculan Produksi Pangan Awal
Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi kemajuan peradaban manusia setelah keadaan geografis adalah kemunculan produksi pangan awal. Sebelum lebih jauh membahas kemunculan produksi pangan awal kita tau bahwa nenek moyang kita adalah seorang pemburu pengumpul. Mereka melakukan perburuan terhadap hewan-hewan disekitar wilayah mereka dan menghabiskannya pada saat itu pula karena hasil tangkapan mereka akan busuk pada esok hari. Kebiasaan memburu mengumpulkan terjadi diperkirakan sejak awal kemunculan spesies kita.Â
Untuk mendapatkan makanan yang mencukupi kebutuhan kawanan seorang pemburu pengumpul dimungkinkan untuk mencari dan berpindah-pindah tempat perburuan. Hal itu yang menjadikan mereka tidak memiliki tempat tinggal untuk menetap selama beberapa tahun dan mengembangkan kekuasaan secara politik.Â
Para pemburu pengumpul hanya terdiri atas beberapa kelompok dimana satu kelompok beranggotakan seorang lelaki dewasa, istri dan anak yang dibawa kemana pemburu pengumpul itu pergi. Itu juga merupakan faktor yang mengakibatkan terbatasnya mereka memiliki keturunan, setiap anggota yang melahirkan harus membesarkan anak mereka hingga berusia cukup untuk jalan sendiri.
Semuanya telah berubah Ketika budaya berburu mengumpulkan menjadi Bertani menetap. Para pemburu pengumpul pada masa transisi petani menetap cukup kesulitan Ketika mereka menghadapi hari dimana ia harus mendapat makanan tapi lumbung di tempat ia Bertani belum juga memberikan hasil. Maka dari itu sambil Bertani ia harus pergi berburu di sekitar wilayah ia tinggal lalu pulang dibawa kerumah-rumah kecil itu.Â
Alat-alat yang mendukung mereka Bertani itu juga merupakan proses otokatalitik sejak zaman batu hingga mereka beralih menjadi petani menetap. Batu-batu yang dipipihkan cukup untuk menebas lading mereka dan cukup kuat untuk memotong hewan liar.Â
Peralihan dari kebiasaan berburu mengumpulkan menjadi petani menetap bukanlah suatu kejadian yang tiba-tiba dan sengaja terjadi disemua wilayah, itu adalah anggapan yang salah mengingat perbedaan geografis tiap wilayah sebelumnya disebutkan. Perbedaan kemunculan itu terjadi di setiap wilayah, dan tiap-tiap wilayah menyediakan pangan (tumbuhan dan hewan liar  yang terbatas). Ada hewan-hewan yang sebelum terjadi domestikasi sudah punah terlebih dahulu seperti mammoth, hewan perburuan manusia dahulu untuk diambil daging serta bulunya yang menghangatkan tubuh.Â
Kembali kepada kemunculan produksi pangan, ada wilayah-wilayah tertentu yang memiliki keunggulan karena produksi pangan awal muncul disana lebih dulu daripada di wilayah lain. Perlu diingat bahwa, produksi makanan adalah Ketika para pemburu pengumpul beralih menjadi petani menetap dan mulai mendomestikasi tumbuhan dan hewan. Produksi pangan tertua berasal di Bulan Sabit Subur sekitar 8500 SM, yang menyediakan begitu lengkap bahan makann bergizi seperti gandum emmer, gandum einkorn, jelai serta polong-polongan seperti ercis, kacang lentil, kacang arab. Tumbuhan pangan di bulan sabit subur merupakan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan protein, serat dan kalori manusia dalam kehidupan sehari-hari.Â
Kemudian, bergeser ke timur ada Cina yang mendomestikasi padi, jewawut putih, serta kacang kedelai, kacang merah dan kacang hijau. Di bagian amerika, ada jagung, buncis, buncis tepary, buncis scarlet runner. Di afrika barat dan sahel terdapat sorgum, jewawut Mutiara, padi afrika, kacang Panjang dan kacang tanah. Sedangkan di papua hanya ada tebu saja. Bukti demikian merupakan suatu bentuk peristiwa yang memberitahu kepada kita bahwa, produksi pangan awal dan kecukupan gizi untuk memenuhi kebutuhan setiap orang berbeda tergantung dimana produksi pangan itu muncul.Â
Erasia boleh jadi mendapat domestikasi melalui Bulan sabit subur yang sangat memiliki keunggulan dalam pemenuhan pangan. Di amerika Merika hanya memiliki jagung, itupun jagung yang memiliki tongkol kecil. Afrika barat memiliki beragam tanaman, namun memiliki gizi yang kurang. China juga boleh jadi menempati posisi kedua produksi pangan awal muncul, dengan keragaman pangan yang dihasilkan, menjadikan mereka memiliki kebutuhan pangan yang cukup menyamai dengan bulan sabit subur. Kemunculan produksi pangan awal dimana para petani menetap mendomestikasi tumubuhan demi kelangsungan mereka, merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan peradaban selanjutnya.Â
Ketika mereka sudah mulai mengubah budaya berburu mengumpulkan mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka dengan mendomestikasi tumbuhan sekitar, dan yang terjadi berikutnya adalah domestikasi hewan. Domestikasi hewan tidak berbeda dengan tanaman pangan, setiap wilayah memiliki ketersediaan hewan yang berbeda dan terbatas. Di Mesoamerika mereka hanya memiliki illama yang tanggung untuk ditumpaki dan kiranya cukup liar (kurang bersahabat).Â
Di asia barat daya barangkali telah mendomestikasi domba dan kambing sekitar 8500 SM, di cina mendomestikasi babi dan ulat sutra sekitar 7500 SM, sahel mendomestikasi ayam Mutiara sekitar 5000 SM. itu sudah menunjukan perbedaan yang sangat penting di setiap wilayahnya, bahkan papua tidak disebutkan pada domestikasi hewan ini.
Pada kesimpulan dari pentingnya faktor kemunculan produksi pangan awal serta domestikasi hewan adalah, Ketika transisi budaya berburu mengumpulkan menjadi petani menetap itu menandakan bahwa kelompok yang berpindah-pindah kini menduduki suatu wilayah.Â
Namun, untuk menduduki suatu wilayah mereka harus memenuhi kebutuhan harian mereka yang biasa mereka dapatkan. Ketika berburu mengumpulkan, sehingga lahirlah kebiasaan petani menetap untuk mendomestikasi pangan dan hewan.Â
Mereka tidak perlu lagi berpergian jauh membawa anak-anak mereka, cukup untuk tinggal dan menjinakkan hewan kemudian memberi makan mereka. Itu suatu kemajuan peradaban yang menakjubkan, karena selanjutnya menjadi faktor yang memungkinkan penaklukkan kelompok-kelompok lainnya.
- Stratifikasi Politik dan Kekuatan Jumlah
Pemenuhan kebutuhan pangan harian pada skala kelompok petani menetap menjadikan mereka berkembang dalam jumlah yang banyak. Reproduksi mereka tidak lagi dibatasi oleh usia cukup dari anak mereka yang dibawa kesana kemari lagi, sehingga kini mereka dapat memiliki anak tidak berjangka lama setiap tahunnya. Itu memungkinkan kelompok petani menetap memiliki jumlah yang lebih banyak daripada kelompok berburu mengumpulkan.Â
Ketika ada sekelompok pemburu pengumpul, yang terjadi adalah kekalahan pemburu pengumpul atas petani menetap karena jumlah dan kekuatan mereka. Jumlah yang sangat banyak juga memungkinkan mereka untuk hidup kompetitif, dimana mereka saling mencari inovasi-inovasi menemukan alat baru yang berguna bagi kehidupan mereka.Â
Perkakas baru untuk menebang lahan, memotong hewan sampai menyimpan makanan agar tahan lama setelah mereka panen. Populasi juga memungkinkan para petani menetap membentuk stratifikasi sosial politik, dimana orang yang dianggap paling kuat, berjasa, cerdas, serta memiliki keunggulan layak dijadikan sebagai pemimpin kelompok tersebut.Â
Munculah stratifikasi seseorang sebagai pemimpin, para pejabat, pengawal, penyedia pangan (petani). Kesatuan politik itu sangat berbeda dari budaya pemburu pengumpul yang sama sekali tidak ada stratifikasi tersebut karena bersifat egaliter.
Para pemimpin memiliki legitimasi untuk menentukan bagaimana arah kelompok tersebut selagi para penjaga memiliki tugas agar pemimpin mereka tidak dibunuh oleh kelompok/anggota lain, dan para pemimpin juga penjaga tadi mendapat kebutuhan pangan dari para petani.Â
Petani diwajibkan membayar berupa serahan panen mereka kepada pemimpin dan penjaga. Kesatuan politik semacam itu memungkinkan mereka membentuk kekuatan militer besar. Mereka dapat membuat senjata-senjata dari logam untuk menyiapkan pasukan-pasukan pelindung pemimpin atau bersiap perang melawan kelompok lain.
Inilah suatu kesimpulan dari terbentuknya stratifikasi sosial politik, yang memungkinkan kelompok petani menetap untuk membentuk kekuatan militer, kekuasaan penuh untuk menyingkirkan kelompok-kelompok lain dalam tatanan kehidupan.
- Resistensi Penyakit
Faktor pertama soal geografis menjadi peran dalam faktor berikut ini, bagaimanapun lagi-lagi keadaan geografis adalah jawaban penting pada kemajuan peradaban. Kuman-kuman dan penyakit di setiap wilayah menyediakan tangkat kematian yang berbeda.Â
Di iklim dingin, penyakit flu mungkin dapat segera membunuh seorang papua mati dalam beberapa hari. Begitupula seorang pria spanyol dapat terbunuh karena demam berdarah atau malaria Ketika ia datang mengunjungi papua.Â
Penyakit-penyakit di setiap wilayah memungkinkan penduduk di wilayah tersebut terjangkit sekaligus menjadi kebal akan penyakit itu. Namun, diperlukan ketahanan fisik luar biasa untuk barangkali seseorang yang mengunjungi wilayah dimana kuman-kuman baru menempel pada tubuhnya.Â
Barangsiapa yang dapat bertahan maka dirinya sudah memiliki keunggulan yakni kebal terhadap penyakit mematikan yang baru saja ia kenali. Itu penting, karena selain senjata dari baja tebal ataupun mesiu mematikan, penyakit adalah hal paling mengerikan karena dapat membunuh seluruh penduduk diwilayah yang barangkali belum pernah sama sekali bertemu dengan kuman-kuman dari wilayah lain.
Kemungkinan tahan terhadap kuman-kuman itu berada pada domestikasi hewan. Hewan-hewan lah yang rentan menularkan penyakit baru pada manusia, sehingga barangkali seorang petani menetap dalam suatu kelompok yang dapat pertama kali terjangkit flu burung dari ayam misalnya.Â
Kelompok tersebut menjadi rentan terkena wabah flu burung, apabila mereka kuat dan kuman-kuman itu menjangkiti mereka tetapi mereka bertahan, maka mereka telah memiliki resistensi atau kekebalan penyakit menguntungkan. Ketika orang luar datang dan belum pernah mendapati dirinya terkena virus flu burung, maka ia akan menderita sakit dan kejang-kejang sampai barangkali ia harus mati diatas kasurnya.
Jadi, barangkali setiap kelompok atau peradaban yang telah memiliki domestikasi hewan, hidup dalam populasi jumlah banyak memungkinkan mereka terkena wabah kuman, tetapi menguntungkan mereka karena dapat tahan terhadap penyakit-penyakit itu pada generasi berikutnya.
Itulah barangkali yang dimiliki oleh orang-orang Eropa, mereka sejak dahulu telah memiliki keunggulan dari faktor-faktor seperti keunggulan geografis, kebutuhan pangan, persenjataan, stratifikasi politik dan resistensi penyakit.
Orang-orang eropa yang barangkali berkespansi ke benua amerika memiliki kapal besar karena mereka memiliki jumlah orang yang banyak untuk membuat kapal besar sehingga dapat menyebrangi Samudra luas. Persenjataan yang bukan hanya dari batu, besi tajam sampai bedil mereka miliki karena kekuatan militer yang terbentuk dari stratifikasi politik dan jumlah populasi memungkinkan setiap individu menemukan inovasi berguna pada kehidupannya dan bersaing secara kompetitif.
Orang papua boleh memiliki papan dari pohon pisang yang dapat menyusuri sungai, tapi tak akan bertahan lama Ketika mengarungi lautan dalam jarang beberapa mil dari pantai. Orang-orang eropa telah memiliki hewan-hewan domestikasi seperti kuda sejak lama dan menggunakannya sebagai alat transportasi serta kendaraan yang mendukung kekuatan militer Ketika berperang mereka, terlihat jelas akan mudah menebas kepala seseorang diatas seekor kuda daripada menghadapi secara langsung.Â
Kebiasaan mereka karena telah mendomestikasi hewan juga memungkinkan mereka untuk tahan akan penyakit-penyakit baru berasal dari hewan. Itu yang tidak selalu dimiliki wilayah-wilayah sebelumnya tidak mendomestikasi atau bahkan tidak tersedia hewan untuk mereka domestikasi.Â
Senjata-senjata mereka sudah jauh dapat mengalahkan pemburu pengumpul di wilayah papua nugini atau bahkan madagaskar. Selain itu, yang terpenting adalah kemampuan kognitif mereka juga memungkinkan semua nya dapat terencana dengan baik.Â
Penemuan arkeolog mencatat tidak di semua wilayah ditemukan bukti arkeologis berkenaaan dengan penemuan tulisan pertama. Kemampuan baca tulis  orang eropa sejak dulu memberikan mereka kesiapan dalam menghadapi perang untuk Menyusun rencana, menulis peta untuk tempat yang akurat mereka kunjungi, memberikan informasi yang tepat sehingga tidak mungkin terjadi kesalahan.
Di beberapa wilayah, boleh jadi mereka memiliki keunggulan. Tetapi, bertahan dan tidak melakukan inovasi itu membuat mereka akan tersingkirkan. Orang-orang kulit putih telah didukung oleh faktor-faktor berupa keunggulan geografis, kemunculan pangan, stratifikasi politik, senjata dan kemampuan kognitif. Tapi boleh jadi, orang-orang eropa memanfaatkan itu dengan lebih baik dari dukungan faktor-faktor tadi sehingga mereka dapat dikatakan unggul beberapa langkah.
Tulisan ini sangat singkat sekali untuk merangkum buku Jared Diamond " Guns, Germs, and Steel " apalagi merangkung Riwayat umat manusia dalam menjawab pertanyaan Yali. Tapi, penulis mencermati faktor yang ditekankan oleh Diamond pada buku tersebut dengan mengambil poin-poin tujuan yang ingin disampaikan oleh Diamond.
Pesannya, jangan sampai tertinggal langkah.
Pelajari dan teruslah berinovasi sehingga kita tidak tertinggal atau tersingkir peradaban, dengan itu kita dapat bertahan.
LEARN, ADAPT, AND SURVIVE.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H