Tanaman-tanaman yang biasa dipakai oleh masyarakat Baduy untuk pengobatan terhadap penyakit ringan misalnya seperti daun jambu biji untuk mengobati sakit perut, daun jampang pahit untuk mengobati luka, tanaman capeuk untuk mengobati pegal-pegal, daun terep untuk mengobati gatal-gatal pada kulit, dan daun harendong untuk mengobati sakit gigi. Untuk ibu hamil dan ibu pasca-melahirkan, akan ditangani oleh Paraji (dukun beranak).Â
Dalam praktiknya, paraji membantu proses ibu melahirkan dengan cara memijat perut ibu hamil tersebut dengan benar agar posisi janin / bayi benar dan memberi ramuan-ramuan agar proses persalinan berjalan dengan lancar. Setelah melahirkan paraji juga membantu proses pemulihan ibu selama masa nifas, dan jika ada gangguan pasca-melahirkan, termasuk gangguan menyusui, serta membantu perawatan bayi sampai tali pusar terlepas.
PENDIDIKAN MORAL DARI MASYARAKAT BADUY
Masyarakat Baduy tidak memiliki aturan tertulis, mereka hidup tertib dan patuh terhadap apa yang menjadi tradisi mereka. Nilai-nilai moral tersebut diturunkan atau diajarkan secara lisan oleh leluhur maupun orang tua mereka.Â
Masyarakat Baduy menyaksikan langsung teladan yang dilakukan leluhur mereka ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Ada beberapa nilai moral yang dapat diteladani dari masyarakat Baduy misalnya seperti berjalan dengan barisan yang rapih agar tidak menghalangi jalan orang lain, rumah yang berhadapan bertujuan agar warga dapat saling menyapa sebelum pergi ke ladang, pergi bersama ke ladang, gotong royong membantu warga membangun rumah, dan lainnya.
KESIMPULAN
Pendidikan pada umumnya bicara mengenai proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah. Beberapa menganggap pendidikan merupakan hal penting untuk dicapai, yang lainnya berpendapat pendidikan merupakan hal yang tak begitu penting.Â
Dalam perkembangannya pendidikan sampai saat ini masih banyak mengalami hambatan, di Indonesia sendiri hambatan pencapaian pendidikan adalah tidak meratanya fasilitas pendidikan di setiap daerah terutama di daerah terpencil.
Jauh sebelum adanya pendidikan formal, masyarakat tradisional memperoleh pendidikan dan pengetahuan melalui aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari seperti berburu, berladang, mengelola hasil panen, mengelola hasil buruan, dan lainnya.Â
Sampai saat ini masih terdapat masyarakat adat yang hidup dengan cara tradisional sesuai dengan tradisi leluhur mereka, salah satunya ialah masyarakat Suku Baduy. Masyarakat Suku Baduy terbagi menjadi 2 yaitu Suku Baduy luar dan Suku Baduy dalam, bagi masyarakat Suku Baduy dalam pendidikan di sekolah bertentangan dengan tradisi leluhur mereka karena pendidikan di sekolah merupakan bagian dari perkembangan jaman sedangkan masyarakat Baduy memegang teguh adat istiadat mereka. Sedangkan pada masyarakat Suku Baduy luar sudah ada beberapa anak yang pergi sekolah namun tidak sampai pendidikan tinggi atau bahkan tak memenuhi program pemerintah 12 tahun belajar.
Masyarakat Baduy juga lebih banyak melakukan kegiatan di ladang yang merupakan mata pencaharian utama mereka, untuk itu pendidikan dan pengetahuan banyak diperoleh mereka ketika mereka berinteraksi langsung dengan alam.Â