Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan sebagian orang. Sebagian orang menganggap pendidikan sebagai kebutuhan yang wajib dipenuhi layaknya kebutuhan pokok, dan ada juga yang menganggap pendidikan bukanlah hal yang perlu dipenuhi.
Jika kita bicara mengenai pendidikan, pembicaraan tersebut tak lepas dari sekolah. Namun bagaimana dengan pendidikan lainnya di luar sekolah?
Sejak lahir ke dunia, bahkan seorang bayi telah memperoleh pendidikan sederhana dari Ibu atau Ayahnya seperti memanggil Ibu, Ayah, Kakak, dan mengenal namanya sendiri. Bahkan sejak dalam kandungan bayi juga sudah bisa diberikan pendidikan seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Seiring perkembangan jaman, pendidikan juga semakin berkembang. Namun pendidikan sampai saat ini tak lepas dari hambatan, di Indonesia masalah pendidikan masih sering terjadi. Contoh sederhana permasalahan pendidikan di Indonesia adalah tidak meratanya kualitas pendidikan di setiap daerah, masyarakat yang berada di daerah terpencil harus pergi ke kota atau bahkan ibu kota untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas.
Hingga saat ini, masih ada beberapa daerah yang tidak memiliki fasilitas pendidikan memadai. Di sisi lain wujud penerapan pendidikan tidaklah selalu tentang sekolah dan perguruan tinggi. Kata pendidikan berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti "menuntun, mengarahkan, atau memimpin" dan awalan E, berarti "keluar". Jadi, pendidikan berarti kegiatan "menuntun ke luar".Â
Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pengetahuan atau pendidikan yang diperoleh dari pengalaman misalnya seperti cara bertahan hidup di hutan, ilmu pengobatan tradisional, dan sebagainya dapat disebut sebagai pendidikan non-formal berkaitan dengan life skill manusia.Â
Masyarakat Baduy merupakah salah satu contoh masyarakat yang memperoleh pendidikan dan ilmu pengetahuan dari pengalaman mereka selama melakukan kegiatan sehari-hari, pengalaman tersebut dapat diperoleh saat hendak berjalan ke ladang, saat berada di ladang, ketika melakukan proses tradisi adat istiadat, dan kegiatan lainnya.Â
Menempuh pendidikan di sekolah formal bagi masyarakat Baduy adalah hal yang bertentangan dengan adat mereka. Walau pada dasarnya masyarakat Baduy adalah masyarakat yang rajin belajar namun cara mereka belajar berbeda dengan masyarakat modern, mereka memperoleh pendidikan langsung dari orang tua mereka sejak kecil misalnya seperti menjaga lingkungan, tidak membuang sampah di sungai, tidak merusak hutan, menenun sejak usia 7 tahun, berkebun, mencari kayu bakar dan sebagainya.Â
Cara belajar masyarakat Baduy seperti ini juga disebut dengan Literasi Keluarga. Saat ini masyarakat Baduy Luar sudah mulai mengenal sekolah formal namun mereka tetap memiliki pandangan bahwa sekolah terbaik bagi mereka adalah alam dan budaya.
BELAJAR DARI ALAM SEJAK USIA ANAK-ANAK