Dari penemuan lukisan dan patung yang tidak senonoh tersebut membuat ahli sejarah beranggapan salah terhadap kota Pompeii kalo mereka maju dan penduduk yang tinggi. Sebab penemuan nyeleneh ini membuktikan bahwa betul penduduk kota Pompeii memiliki nilai moralitas yang sangat rendah dan sudah terbiasa dengan hawa nafsu.
3. Penemuan bangunan yang di yakini sebagai "tempat maksiat"
Para arkeolog berhasil menemukan setidaknya 25 bangunan yang di gunakan sebagai tempat menyewa Jawa protitusi di kota Pompeii . Salah satu bangunan tersebut yang paling umum di kenal adalah Lunapar yang terletak di tengah kota Pompeii dan juga merupakan tempat yang paling biasa. Di awal masuk bangunan tersebut pengunjung dapat melihat lukisan yang menggambarkan hal yang tak senonoh .disana mereka juga dapat menyewa laki-laki maupun perempuan dengan harga murah. Bangunan ini juga memiliki 10 kamar dan setiap kamar memiliki kasur yang terbuat dari batu dengan dekorasi warna warni .
Dan ternyata bangunan seperti itu di anggap lumrah oleh masyarakat dan diterima oleh masyarakat pada masa jaya kota Pompeii .dikarena kota Pompeii merupakan kota maju dan banyak orang yang berkunjung kesana untuk berdagang bahkan liburan saja.
Adapun hal yang menyedihkan para arkeolog meyakini bahwa mereka yang di jadikan prositusi adalah budak miskin dan orang yang di culik dari daerah lain untuk di jadikan hal tersebut.
4. Hubungan sesama jenis dan pemerkosaan anak di bawah umur
Meskipun memiliki tempat prositusi l, lagi - lagi masyarakat kota Pompeii kebiasaan aneh lain yang sudah menjadi pemandangan biasa d masa itu. Kota Pompeii yang dinamis dan terbuka menjadi orang-orang untuk melakukan praktek hubungan sesama jenis,budaya Romawi kuno pun memang mengizinkan praktek semacam ini.
Penelitian 2017 lalu menemukan 2 mayat yang terlihat dalam posisi dekat yang awalnya memiliki hubungan sesama jenis. Awalnya penelitian mengiranya bisa jadi seorang ayah dan anak laki-laki nya namun hasil lab yang keluar menunjukan bahwa DNA mereka tidak memiliki ikatan keluarga dan kedua pemuda ini berumur 18 dan 20 tahun . Dan dari penemuan ini peneliti menganggap bahwa dua mayat ini merupakan dua benda yang memiliki hubungan khusus dan meninggal bersama ketika gunung tersebut meletus. Setelah itu juga pemerkosaan terhadap anak di bawah umur yang dianggap bahwa itu merupakan kasus yang sangat normal bagi penduduk kota pompei yang mana banyak ditemukan bahwa orang laki-laki dewasa yang memperkosa anak laki-laki di bawah umur maupun perempuan yang ditemukan di pinggir-pinggir jalan. Masyarakat saya juga beranggapan bahwa hubungan badan merupakan hal yang manusiawi terjadi juga merupakan salah satu destinasi yang banyak ditemukan di kota pompei. Dan hubungan terhadap anak dibawah umur merupakan budaya dari Romawi kuno yang dibawa dari daerah mereka ke kota Pompeii.
Tetapi Pompeii pemerintah yang mengizinkan seorang ayah membuang anaknya hingga meninggal jika memang mereka tidak ingin mengurus atau membesarkan anak tersebut.
Dari keempat alasan tersebut memberi alasan yang kuat kepada peneliti bahwa kota Pompeii merupakan kota atau kemungkinan merupakan kota sodom yang diceritakan pada Alkitab dan juga Alquran yang akhirnya dihancurkan akibat perbuatannya yang menyimpang tersebut .
Dari sini juga sangat jelas kemiripan cerita sejarah kota Pompeii dan kota sodom dan gomora yang mendapat azab dari Allah SWT dikarenakan penduduk kota yang melakukan hal maksiat.