Mohon tunggu...
Chelsi Cornelia Anggraini
Chelsi Cornelia Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nama saya Chelsi Cornelia Anggraini, saya mahasiswa semester 3 di UIN Raden intan Lampung ,hobi saya adalah mengenal hal baru , sejujurnya saya tdk memiliki hobi ,saya anak pertama dari 4 bersaudara, saya berasal dari Aceh dan jauh jauh ke Lampung untuk kuliah , saya adalah manusia yang penuh ego, lemah dan mudah sakit .makanan kesukaan saya adalah nasi , ga tau deh knp suka nasi . Cita cita saya Adah menjadi reporter dan bekerja di balik layar tv .semoga tercapai ya .aamiin

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Keluarga sebagai Kekuatan Anak

11 Oktober 2022   20:36 Diperbarui: 11 Oktober 2022   20:38 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imahttps://pin.it/kmuWbjege 

Memiliki keluarga bahagia adalah hal yang diinginkan semua orang. Hadirnya lingkungan keluarga yang sehat mampu memberi efek yang sangat penting bagi kehidupan, terutama tumbuh kembang anak. Keluarga memberikan perlindungan dari dunia luar yang dinilai bisa merusak pribadi seorang anak. jika tidak adanya pengawasan dari orang tua. Keluarga mampu memberikan solusi dikala kita sebagai seorang anak tengah menghadapi suatu masalah diluar. Namun apabila keluarga tidak bisa menjamin hal itu, maka bisa berdampak hal buruk bagi seorang anak. 

Seperti yang kita ketahui zaman sekarang lebih banyak remaja yang mengakhiri hidupnya yang disebabkan oleh keluarga yang kurang harmonis, banyak orang juga yang menyepelekan tentang mental dari anak mereka sendiri dan tidak peduli tentang seberapa penting keluarga itu untuk perkembangan anak. Padahal perlu diketahui bahwa mental anak itu sangat penting dan sangat berpengaruh bagi perkembangan dan juga masa depan mereka sendiri. 

Salah satu masalah yang sering mempengaruhi mental anak adalah keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga melupakan anak nya, dan masih banyak lagi. 

Masalah inilah yang menimbulkan banyak penyakit mental. Penyakit mental adalah penyakit yang sangat sulit untuk diatasi terkecuali dimulai dari rumah kita itu sendiri dan dimulai oleh anak itu sendiri. Penyakit mental juga bisa menyebabkan penyakit-penyakit berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. 

https://pin.it/zQxa3nK
https://pin.it/zQxa3nK

Seperti yang kita ketahui  banyak masalah tentang kesehatan mental seorang anak yang disepele kan oleh orang tua nya. Kurang nya perhatian membuat seorang anak merasa hidup sendiri dibawah tekanan orang tua. Banyak anak yang lebih memilih untuk mengakhiri hidup nya karna dirasa sudah tidak ada yang peduli terhadap dirinya. 

Bunuh diri dinilai nya adalah langkah yang paling tepat untuk diambil, dengan begitu dia tidak akan merasa keterpurukan lagi. Salah satu masalah yang baru saja terjadi adalah di Yogyakarta yaitu dimana seorang mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi di yogyakarta mengakhiri hidupnya. Remaja tersebut melakukan aksi bunuh diri di sebuah Mall dengan cara lompat dari lantai 11. 

Saat olah TKP petugas menemukan sebuah surat keterangan sakit dari psikiater. Ternyata remaja tersebut sedang mengalami sebuah masalah dan membuat ia harus memgidap sakit mental. Sangat miris ketika seorang anak yang terlibat sebuah masalah yang cukup besar namun tidak ada seorangpun yang memdampingi atau mensuportnya. 

berikut beberapa tips keluarga bahagia yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari hari

1. saling menjaga interaksi satu sama lain

2. saling keterbukaan satu sama lain

3. saling memberi dukungan

4. mengerti satu sama lain dalam hal apapun

5. saling menjaga dan menguatkan dalam keadaan apapun

Ada beberapa cara memperbaiki mental anak yang sering dimarah, diantaranya :

1. Bertaubat dan beristighfar kepada Allah SWT

Mungkin karena kesalahan kita dimasa lalu yang membuat kita tidak bisa mengontrol emosi terhadap anak-anak sewaktu mendidik dan mengasuhnya.

2. Jangan malu dan jangan ragu untuk meminta maaf

Marah merupakan sifat alami setiap manusia ketika dihadapkan pada sesuatu yang tidak diinginkan. Dengan kita meminta maaf kepada anak dan mengakui kesalahan, anak akan bisa menerima dan belajar memahami bahwa setiap manusia pernah melakukan kesalahan dan jika melakukan kesalahan harus segera meminta maaf

3. Katakan selalu bahwa kita sangat menyayanginya

Anak akan beranggapan bahwa orang tuanya tidak menyayangi karena selalu memarahinya. Memeluk dan mencium anak adalah yang dibutuhkannya.

4. Membiarkan anak meluapkan emosi

Sama seperti kita orang dewasa yang merasakan marah, sedih dan gembira, anak juga bisa merasakan emosi tersebut. Jadi biarkan anak meluapkan emosinya, sehingga akan membantu anak dalam mengatur emosinya agar menjadi stabil.

5. Jangan berbohong

Kita sedang berusaha untuk memperbaiki mental anak yang sering dimarahi, tapi kita jangan sampai menutupi tentang kebenaran dan kesalahan.

6. Luangkan waktu untuk anak

Waktu yang sangat berharga inilah juga dibutuhkan anak. Ini menciptakan kedekatan antara keduanya. Anak merasa nyaman dengan kehadiran orang tua.

7. Berusaha untuk tidak melakukan kesalahan lagi

Ketika kita telah memahami sebab dan akibat jika terlalu sering marah, maka berusahalah untuk tidak melakukannya lagi. Agar dapat menjadi orang tua yang bijak.

Begitu pentingnya peran keluarga dalam perkembangan seorang anak. Terutama keluarga yang harmonis, keluarga yang dapat menjadi tempat ternyaman bagi seorang anak dan keluarga yang bisa memberi dukungan penuh bagi perkembangan sang anak. Tidak ada salahnya kita menciptakan keluarga yang harmonis sesuai dengan anjuran Rasululullah SAW dalam hadistnya yang berbunyi "Sesungguhnya diantara orang - orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik akhlaknya dan paling baik terhadap keluarganya" (HR At - Tirmidzi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun