*Sumber Pribadi
Tahun baru China atau biasa disebut Imlek oleh etnis Tionghoa merupakan perayaan yang dirayakan setahun sekali yang di mana banyak dari mereka yang merayakannya bersama dengan keluarga mereka. Tahun baru Imlek ini diresmikan sebagai hari raya sejak tahun 2003 oleh Presiden Indonesia yang ke-4, Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gusdur.
Tahun Baru Imlek tentunya memiliki pantangan atau yang kadang disebut mitos oleh masyarakat Tionghoa karena kurang masuk akal untuk dilakukan selama perayaan Imlek berlangsung. Apa sajakah pantangan-pantangan tersebut?Â
1. Tidak boleh memberi angpao ke orang lain bila belum menikah
Angpao merupakan ikon dari perayaan tahun baru China, di mana setiap anggota keluarga yang sudah menikah harus memberi angpao kepada anggota keluarga yang lain atau orang lain sebagai syarat dan angpao juga dilambangkan sebagai kepedulian dan keberuntungan. Namun, angpao juga memiliki larangan yaitu tidak boleh diberikan ke orang lain bila belum menikah. Hal ini karena dipercaya orang tersebut akan susah mendapatkan rezeki.
2. Tidak boleh membersihkan rumahÂ
Membersihkan rumah seperti menyapu atau membuang sampah dilambangkan dengan membuang rezeki keluar rumah dan tidak menginginkan rezeki yang diberikan ke rumah kita. Kemudian, hal ini juga dapat diarahkan ke pada meninggalnya seorang anggota keluarga atau tertimpa musibah.
3. Tidak boleh mencuci rambut atau membuang-buang air
Mencuci rambut dapat membuang kemakmuran yang diberikan di hari imlek dengan membuang keberuntungan tersebut menggunakan air yang mengalir yang di mana juga hari ini menjadi peringat ulang tahunnya dewa air.Â
4. Memakan makanan yang dilambangkan hal buruk
 Memakan bubur dan menghabiskan ikan, kedua makanan ini adalah yang paling dilarang karena bubur melambang kemiskinan dan bila kita memakannya maka kita mengarahkan diri kita sendiri ke arah kemiskinan dan berkurang rezeki. Ikan boleh dimakan oleh masyarakat Tionghoa tapi tidak bisa dihabiskan dan jangan dibalik karena melambangkan ketidakseimbangan hidup dan daging ikan menjadi keuntungan untuk tahun-tahun berikutnya.
5. Menggunakan serba merah bukan hitam atau putih
Orang Tionghoa yang akan merayakan Imlek harus menggunakan baju berwarna merah karena warna merah melambangkan kegigihan, semangat, optimis, berani untuk melanjutkan hari-hari baru dengan harapan yang baik. Sebaliknya, warna putih dan hitam melambangkan duka atau untuk mengunjungi orang yang sudah meninggal.
Imlek menjadi hal yang pastinya ditunggu-tunggu oleh etnis Tionghoa untuk berkumpul bersama lagi bersama keluarga mereka, Imlek juga menjadi ikon di mana hari pemberian terjadi atau menjadi hari yang harmonis dan berbahagia. Namun balik lagi, setiap hari perayaan pastinya ada hal-hal yang harus kita hindari sebagai peraya Imlek. Kita masih belum tahu apakah ini semua hanya mitos atau memang larangan yang harus kita ikuti. Namun, untuk mengurangi berbagai hal buruk akan datang ke kita, lebih baik kita untuk mengikuti pantangan atau mitos tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H