Adapun secara istilah, tasawuf diartikan sebagaiseorang muslim yang berpegang teguh dengan Alquran dansunnah, secara konseptual tasawuf mencakup berbagai aspek seperti akidah, akhlak, jihad (bersungguh-sungguh), dakwah, doa, dandasar-dasar iman, islam maupun ihsan yang didalamnya terdapatmuraqabah,musyahadah tanpa keluar dari tuntunan Alquran dan sunnah. Menurut definisi lainyang lebihspesifik, mengatakan bahwa tasawuf khusus membahas tentang 'fikih' batin. Jika para fuqaha'berijtihad/beristinbath mengeluarkan suatu hukum atas amalanpraktissehari-hari manusia dari nas-nas syar'i dari sisi zhahirnya, maka para sufiberijtihad dan mengeluarkan hukum-hukum yang berkaitan amalan-amalan hati atau amalan batin seorang hamba.
Tujuan dari seluruh ajaran tasawwuf adalah menghiasi diri degan sifat sifat yang utama ,berpaling dari sifat-sifat tercela,juga agar bisa berakhlak seperti akhlak nya Rasulullah dan meneladani sifat-sifat batin beliau. Sehingga ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagai penggugur kewajiban dari Allah semata, tetapi akan meninggalkan bekas-bekas kebaikan pada kesehariannya. Karena itulah muncul ungkapan, "orang yang paham fikih akan tetapi tidak tau tasawwuf, maka ibadahnya akan terasa kering", yakni orang yang hanya menjalankan syariatsekedar memuhisyarat dan rukunnya saja,tanpa menyadari bahwa ia senantiasa berada dalam pengawasan Allah,sehingga ia tidak mendapatkan rasa khusyu' dan manisnya nikmat bisa beribadah.
KESIMPULAN
Akhlak tasawwuf dapat memberikan arahan kepada manusia untuk menciptakan perilaku yang mulia, tidak hanya kepada Tuhan, kepada sesama manusia dan kepada diri sendiri Akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Objek kajiannya adalah perbuatan manusia dan norma (aturan) yang dijadikan untuk mengukur perbuatan dari segi baik dan buruk. Pembentukannya secara integral melalui rukun iman dan rukun Islam.
Dalam menghadapi problematika kehidupan, diantara caranya adalah dengan mengembangkan kehidupan yang berakhlak dan bertasawuf. Untuk pengkajiannya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penelitian dan pengembangan dalam Ilmu Pengetahuan Agama Islam. Oleh karena itu dalam pengembangannya diperlukan untuk mengembalikan kembali dalam kajian-kajian akhlak tasawuf Islami ke sumber yang pokok yaitu Al-Qur'an dan Hadits-hadits Nabawi. Kemudian menghilangkan praktek-praktek yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H