Mohon tunggu...
chellenxc _
chellenxc _ Mohon Tunggu... Lainnya - ordinary

Film favourite : Harry Potter

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Klik, Refresh, Sold Out: Kenyataan Pahit Perburuan Tiket K-Pop

23 November 2024   11:30 Diperbarui: 23 November 2024   11:43 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/id/foto/menonton-film-gm1056552000-282361912?searchscope=image%2Cfilm

Jika Anda seorang pecinta Korea atau Kpopers, istilah ticket war mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kalian. Ini adalah pengalaman dan momen yang mendebarkan sekaligus melelahkan, di mana penggemar berjuang untuk mendapatkan tiket konser idola mereka. Dalam hitungan detik, ribuan tiket bisa habis terjual, meninggalkan banyak penggemar yang kecewa karena tidak kebagian.

Saya termasuk salah satu yang pernah merasakan bagaimana rasanya ikut dalam perang tiket ini. Tepatnya di tahun ini, grup idola favorit saya, ENHYPEN, mengumumkan konser mereka di Jakarta. Wah, otomatis saya langsung merasa exited dan harus ikut. Momen ini adalah kesempatan emas bagi saya yang tidak boleh dilewatkan. Saya pun segera menyiapkan strategi terbaik agar bisa mendapatkan tiket.

Persiapan Perang: Dari Perangkat Hingga Doa

https://asperbrothers.com/blog/team-building-for-startups/
https://asperbrothers.com/blog/team-building-for-startups/

Dalam ticket war, persiapan adalah segalanya. Saya tidak hanya bergantung pada satu perangkat, melainkan mempersiapkan laptop, ponsel, bahkan tablet untuk meningkatkan peluang. Selain itu, saya memastikan koneksi internet stabil, dengan Wi-Fi yang diperbarui kecepatannya, serta paket data seluler sebagai cadangan.

Tidak lupa, saya juga mengatur akun situs penjualan tiket agar sudah login sebelumnya. Semuanya dilakukan untuk menghemat waktu, karena dalam perang tiket, beda satu detik saja bisa beda cerita. Tidak lupa, teman-teman saya yang juga ikut berburu tiket berbagi strategi di grup chat, menentukan siapa yang fokus di kategori tiket tertentu, siapa yang akan fokus pada bagian yang lain.

Detik-Detik Penentuan

https://www.istockphoto.com/id/foto/menonton-film-gm1056552000-282361912?searchscope=image%2Cfilm
https://www.istockphoto.com/id/foto/menonton-film-gm1056552000-282361912?searchscope=image%2Cfilm

Ketika hari penjualan tiket tiba, saya sudah berada di depan laptop satu jam sebelumnya. Jari-jari saya siaga, hati saya berdebar dengan sangat cepat. Saat akhirnya tombol penjualan dibuka, saya dengan buru-buru langsung menekan refresh. 

Halaman situs sempat loading untuk beberapa waktu karena tingginya jumlah pengunjung yang mengakses secara bersamaan. Ketika akhirnya berhasil masuk, saya segera memilih tiket yang diinginkan. Tapi, layar justru menampilkan pesan pahit: "Maaf, tiket telah habis."

Secepat itu? Saya bahkan belum selesai mendaftar kategori lain. Saya mencoba lagi beberapa kali, berpindah ke jenis tiket lain, tetapi hasilnya tetap sama yaitu: sold out. Hanya dalam hitungan detik, ribuan tiket yang tersedia sudah tidak bersisa. Di detik itu pun saya merasa sangat sedih dan kecewa, dalam hati saya berpikir "Kapan lagi ENHYPEN akan konser di Indonesia ya? Padahal ini salah satu kesempatanku untuk bisa bertemu dengan mereka secara langsung." 

Gagal Tapi Tidak Kalah

ilustrasi wanita bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rasanya sulit diterima, tetapi saya tahu ini adalah risiko dari ticket war. Teman saya, yang menggunakan perangkat dan internet lebih sederhana, ternyata berhasil mendapatkan tiket di kategori yang sama. Ternyata, selain kecepatan, ada faktor keberuntungan yang besar dalam hal ini.

Meskipun gagal, namun saya tidak merasa sepenuhnya kecewa. Pengalaman ini memberikan banyak pelajaran. Saya belajar tentang kesabaran, tentang pentingnya kerja sama, dan bagaimana mengelola ekspektasi, agar tidak berekspektasi terlalu tinggi dan sebaliknya. Selain itu, komunitas penggemar yang saya temui selama proses ini sangat membantu, banyak dari mereka yang berbagi tips dan bahkan menawarkan tiket kepada mereka yang belum kebagian.

Korean Wave dan Semangatnya

ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kegagalan dalam ticket war tidak membuat saya mundur dari dunia K-pop. Sebaliknya, pengalaman ini membuat saya semakin menghargai budaya Korea dan semangat para penggemarnya. Sekali lagi Korean Wave telah memberikan saya ilmu baru kepada saya, bahwa Korean Wave lebih dari sekadar konser atau musik, ini adalah tentang bagaimana kita merasa menjadi bagian dari sesuatu yang besar, sebuah komunitas yang saling mendukung demi keberhasilan bersama.

Bagi Anda yang mungkin belum pernah mencoba atau pernah gagal, jangan menyerah. Setiap pengalaman adalah cerita yang berharga. Siapa tahu, di kesempatan berikutnya, Anda bisa menjadi salah satu yang berhasil mendapatkan tiket.

Meski lelah dan stres saat berjuang, tetap merasa bahwa pengalaman ini adalah bagian dari perjalanan yang tak terlupakan. Karena pada akhirnya, bukan hanya hasil yang penting, tetapi juga cerita di balik perjuangan itu yang membuatnya lebih berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun