Mohon tunggu...
CHEISA ALFII YUDHA NASRULLOH
CHEISA ALFII YUDHA NASRULLOH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Airlangga - S1 Kedokteran Hewan

ADVENTURER

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Teras: "Menjadi Seorang Stoa"

6 Mei 2023   16:46 Diperbarui: 25 Mei 2023   12:07 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Marcus Aurelius berkata " awali setiah hari dengan berkata pada diri sendiri: hari ini saya akan menemui gangguan, orang-orang yang yang tidak tahu terimakasih, hinaan, ketidaksetiaan, niat buruk, keegoisan---semua itu karena mereka tidak mengetahui apa yang baik dan buruk. Saya tidak bisa disakiti oleh itu semua, karena tidak ada orang yang bisa menjerumuskan saya ke dalam perbuatan buruk, dan saya mampu untuk tidak menjdai marah atau membenci sesama saya; karena sesungguhnya kita dilahirkan ke dunia ini untuk bekerja sama.."

Ketika hal ini dapat kita terapkan sebelum memulai aktivitas, maka kita seharusnya tidak kaget apabila ada orang yang memperlakukan kita seperti demikian.

  • Jangan RIBET

Sadar atau tidak, kita sebagai manusia suka sekali dengan mempermasalahkan segala sesuatu. Seperti mendapat ketimun yang pahit, jalan setapak yang terdapat duri, dan lain-lain. Padahal kita bisa loh untuk tidak menjadikannya masalah. Ketika mendapat mentimun pahit ya tinggal jangan dimakan saja, ketika jalan setapak yang kita lalui ada duri ya tinggal mencari jalan lain yang tidak terdapat duri, dan sebagainya. Hal ini seperti perkataan Gus Dur " Gitu aja kok repot?" ternyata sudah ribuan tahun manusia suka sekali membesarkan masalah sehingga banyak energinya yang terbuang untuk masalah yang sebenarnya sepele.

Jika kita marah dan sedih terhadap sesuatu uang tidak enak dan membuat tidak nyaman, maka itu konyol. Jika kita tertimpa peristiwa yang tidak enak dan membuat tidak nyaman terima saja. Karena itu berada domain yang tidak dapat kita kontrol, namun kita masih mampu untuk menetukan reaksi terhadap peristiwa itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun