Beragam peristiwa yang terjadi di Jawa Barat, salah satunya yang ada di Kawasan Bandung Timur, kebakaran pada pabrik PT. Kasta Timbul. Kebakaran hebat melanda pabrik pemintalan kapas dan benang PT Kasta Timbul di Jalan Raya Ujungberung-Cipadung KM. 12,6. Kelurahan Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung. PT. Kasta Timbul didirikan pada tahun 1979.Â
Bidang usaha perusahaan meliputi pembuatan benang katun, sutra, serat buatan, wol atau serat hewani sejenisnya. Bangunan pabrik yang telah berdiri cukup lama di kawasan Cipadung ini nyaris rata dengan tanah karena dilahap amukan si jago merah, Rabu (15/11/2023). lebih dari 10 mobil pemadam kebakaran dari UPT Bandung Timur dan satu ambulans telah dikerahkan untuk memadamkan api.Â
Akibat kebakaran ini, Jalan AH Nasution mengalami kemacetan karena banyaknya pengendara yang mengurangi kecepatan kendaraan dan keluar masuknya mobil dinas kebakaran. Mengingat banyaknya bahan mudah terbakar membuat petugas gerak cepat untuk memadamkan api dan melakukan penyekatan agar api tidak melebar ke bangunan lainnya.
Situasi yang mencekam membuat susahnya mendapatkan informasi penyebab terjadinya kebakaran tersebut, karena pada saat kejadian semua yang bersangkutan yang ada ditempat kejadian termasuk pemadam hanya fokus untuk memadamkan api agar api tidak menyebar ke sekitar bangunan dan warga setempat. Â Mendapatkan informasi diduganya penyebab terjadi kebakaran ini setelah situasi mulai aman, dan menurut orang yang ada ditempat, api diduga dari korsleting listrik pada ruangan pabrik, selanjutnya api melalab abis pabrik pemintalan kapas dugaan sementara penyebabnya karena mesin blowing yang kemudian melahab sebagian gudang yang ada di tempat tersebut. hingga menyebabkan terjadinya kebakaran hebat.
Kepulan asap membumbung tinggi akibat api yang melahap sebagian besar bangunan di pabrik tersebut. Bahkan, kepulan asap tersebut terlihat jelas dari radius 10 kilometer dari pusat kebakaran. Â Berdasarkan pantauan, kebakaran terjadi pukul 10.45 WIB.Â
Semula kepulan asap kecil terlihat keluar di gedung-gedung tersebut. Namun semakin lama api semakin besar dan mengeluarkan kepulan asap tebal berwarna hitam. Hal ini pun lama kelamaan menjadi suasana yang mencekam, Kondisi Arus lalulintas di depan Kawasan Kasta Timbul kembali padat, hal tersebut di akibatkan tingginya antusias warga yang hendak mengetahui kebakaran yang masih belum padam hingga saat itu.Â
Menyikapi hal tersebut aparat kepolisian dari Polsek Cipadung pun terus berupaya mengurai kemacetan akibat banyaknya masyarakat yang penasaran atas peristiwa kebakaran ini. Setelah mencari tau kepada warga sekitar yang berdekatan dengan Pabrik PT. Kasta Timbul ternyata kebakaran yang terjadi ini bukan yang pertama kalinya, melainkan ini kebakaran yang kedua kalinya, Kebakaran pertama terjadi pada 1 Juni 2022 sekitar pukul 06.00 WIB pagi hari. Kebakaran tersebut menghanguskan bangunan bagian belakang pabrik. Sementara di kebakaran kedua kali ini, api menghanguskan bagian depan pabrik.
Dilansir dari kilat.com dari Youtube Kompas TV, kebakaran terjadi di Gudang penyimpanan kapas dan benang, yang merupakan materi yang mudah terbakar. Sehingga menurut kepala dinas pemadam kebakaran yang dilansir di youtube Kompas TV, kebakaran sulit untuk dipadamkan karena lokasi kebakaran yang cukup luas dan materi mudah terbakar yang ada didalamnya. Kondisi cuaca pada hari itu juga menjadi tantangan, meskipun mendung, tapi angin begitu kencang. Namun, ditengah hal tersebut petugas pemadam kebakaran tidak perlu jauh jauh mengambil air untuk proses pemadaman.
Saksi Mata
Salah seorang warga Kota Bandung, Ahmad mengaku, terkejut dengan adanya kebakaran ini dan tidak mengetahui apa penyebab kebakaran tersebut.
"Kaget teh, kebetulan saya baru pulang kerja liat disini rame banyak damkar masuk jadi sengaja berenti buat liat dulu ada apa, soalnya saya juga gak tau kenapa kenapanya," Ungkapnya.
Saksi mata lainnya, Soni yang juga pengawas Security mengatakan, saat itu sekitar pukul.11.00 WIB dia melihat ada kobaran api yang dibarengi kepulan asap tebal dari bagian gedung samping (gerbang timur). Dari yang melihat kejadian tersebut, langsung melapor ke Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, melalui Emergency Call.
"Alhamdulilah, sementara ini tidak ada korban jiwa, hanya sempat membuat panik para karyawan yang tengah aktifitas berhamburan keluar pabrik, dan Sebagian juga terlihat karyawan pabrik memindahkan sejumlah kendaraan, antara lain motor, mobil dan truk ke tempat yang lebih aman. Dan Sebagian lari ketempat yang lebih aman dan meyelamatkan diri. " papar Soni Security yang sedang bertugas saat itu.
Kepala UPT wilayah Timur, Fredi mengatakan, setelah laporan diterima pada pukul, 11.03 WIB, segera meluncur ke TKP memimpin anak buahnya, dengan Response Time lima menit sudah tiba di lokasi kebakaran dan langsung melakukan tindakan pemadaman api. Fredi menjelaskan, mengingat bahan baku kain itu jumlahnya sangat banyak yang terbakar itu, sehingga menyulitkan petugas untuk menorobos kobaran api.
Dan yang sempat membuat gelisah dan kalang kabut lagi pada salah satu warga yang suaminya bekeja di PT. Kasta Timbul tersebut. Yang sedang bertugas pada saat kebakaran terjadi, istrinya yang Bernama fera mencari keberadaan suaminya, apakah ada korban dalam peristiwa kebakaran tersebut atau tidak.
" saya sempat mencari-cari keberadaan suami saya teh, saya panik takut memang ada korban jiwa dan kebetulan suami saya susah dihubungi pada saat itu, tapi alhamdulillah saat ini sudah pulang dan sehat walafiat" ujar Fera.
Keadaan Setelah Kebakaran
Situasi pabrik saat setelah dilahap oleh sijago merah pada 15/11/2023, situasi hari ini sudah mulai membaik dan tidak lagi mencekam seperti awal, dan tidak ada satupun korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Disekitar pabrik sudah mulai banyak aktivitas seperti biasanya, bahkan di daerah belakang pabrik sudah mulai ramai orang, dan keadaan yang terlihat dari luar pun nampaknya api sudah padam. Dan PT. Kasta Timbul dengan adanya peristiwa kebakaran ini menyebabkan kerugian di duga mencapai ratusan juta rupiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H