Dari awal memang masyarakat sudah banyak yang "tidak percaya" dengan sepak terjang  KPU dalam melaksanakan tupoksinya. Kasus-kasus terkait sistem IT (Situng), kotak suara kardus, penetapan Keputusan KPU yang sangat strategis lewat tengah malam, saat orang sudah tertidur lelap dan sederet kasus lainnya.
Disamping sosok Ketua Arif Budiman yang juga sering tampil dilayar kaca untuk menjelaskan sepak terjang KPU adalah Wahyu Setiawan. Dengan lincah dan argumentatifnya berusaha meyakinkan kita bahwa KPU itu sudah "fair play". Berkomitmen tinggi, berintegritas, dan non partisan.
Segala tudingan yang ditujukan pada KPU, dapat dijawabnya dengan berkelit, bahkan terkesan nyeleneh dan mau menang sendiri. Saya yang termasuk mencermati berbagai penjelasan Komisioner Wahyu tersebut. Memberikan kesan beliau itu seolah-olah berintegritas tinggi. Itulah anomali atau beda kenyataan dengan ucapan. Betul-betul lidah memang tidak bertulang. Â
Hari ini ( 10 Januari 2020) Â KPK membuktikan, Â bagaimana pat gulipat Komisioner KPU dengan elite politik partai, bahkan partai pemenang Pemilu. Bukan dengan partai gurem. Â
Kehebatan partai ini, dapat dibuktikan dengan gagalnya Tim KPK menyegel  ruang Sekjennya, bahkan Tim KPK yang memburu target sasaran yang "sembunyi" di Kantor PTIK Kepolisian, di sandera semalam suntuk dan diperiksa serta test urine. Ini sudah episode  keberapa berlaganya Cicak dengan Buaya.
Apakah KPK Â model baru, dengan UU KPK yang baru, dan dipelototi oleh Dewas KPK, masih memiliki "syaraf tidak takut" dan bernyali, dalam memerangi korupsi, mari kita lihat dalam proses selanjutnya operasi senyap OTT terhadap Komisioner KPU Â yang menerima suap dan oknum yang memberi suap, kemana berlabuhnya.
Cerita masih panjang, kejutan-kejutan lain di tanah air ini masih akan berlanjut. Sampai pada satu fase, rakyat sudah tidak terkejut lagi, karena sudah menutup mata dan telinganya.  Saat itu pekerjaan Kemensos akan bertambah karena semakin banyak populasi penduduknya mengalami tuna netra dan tuna rungu  artifisial.
Cibubur, 10 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H