Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Pendamping Belajar

Seorang pekerja migran yang beralih profesi menjadi pendamping belajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Kopdar (1): Mengejar Nurul Uyuy

19 Oktober 2012   04:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:39 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_217710" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana kopdar di sebuah restoran oriental Wanchai, Hong Kong (foto. Aulia)"][/caption]

Perihal kedatangan Nurul ke Hong Kong saya ketahui dari mas Iskandar Zulkarnaen. Waktu itu, mas admin yang hobi ngebanyol itu mampir ke sebuah tautan saya di facebook.

"Aulia, Nurul Uyuy mau ke Hong Kong Minggu ini (7/10)."

Saya fikir ini bakal jadi peristiwa yang amat menyenangkan. Bertemu dengan kompasianer sekaligus administrator Kompasiana. Eh tapi anda jangan langsung membayangkan kalau yang menyandang nama Nurul Uyuy itu adalah seorang wanita berparas ayu. Bukan..jangan salah sangka dulu. Nama Nurul kali ini justru yang punya adalah seorang pria! :D

Saya langsung membuat list (dalam hati tentunya) mengenai apa saja yang ingin saya lakukan eh saya tanyakan maksudnya ke dia-nya. Yang pasti saya penasaran sekali sama 'isi dapur' Kompasiana. Bagaimana orang-orang itu bekerja? Menyortir tiap tulisan yang masuk, memilih, memilah, sampai menganulir. Dan tentunya mau nanya juga, kriteria seperti sih yang membuat sebuah tulisan bisa diganjar masuk ke kolom highlight, trending article dan headline.

Beberapa hari setelah info dari mas Iskandar itu, saya nunggu kabar dari mas Nurul yang dari PP FB-nya kelihatan sangat 'unyu'. Apakah wujud aslinya juga unyu? Penasaran? Terus ikuti tulisan saya kali ini! :D

Pucuk dicinta, ulampun tiba. Pada suatu saat menjelang tidur malam, iseng-iseng saya buka FB. Ternyata ada pesan baru. Dan taraaa...pesan itu tak lain tak bukan berasal dari Nurul Uyuy. Pesan pararel yang dibuat antara saya, dia dan Fera.

"Halo, mbak2 hehe...

Mbak Aulia & mbak Fera, rencananya Senin bsk saya ke HK, saya di sana sampai hr kamis. rencananya jg saya mau ngajak kopdaran nih sama mbak2 sekalian. Ada waktukah? sy sih bisanya baru hari Rabu kopdarnya karena harus liputan dulu... bagaimana? bisakah? hehe.."

Berbekal pesan itu, saya langsung menghubungi teman-teman kompasianer Hong Kong lainnya. Mulai dari Ani, Dwi, Artika, Cuzzy, Hartini Reza, Glazhesa, dan Bpk. Ludovicus Mardiyono. Sayang seribu sayang, tak semua kompasianer menyanggupi datang. Bukan perkara yang mudah untuk kita-kita yang bekerja di rumah tangga diijinkan keluar rumah di hari kerja.

Singkat kata setelah melalui proses rayu-merayu yang cukup panjang, akhirnya sinyal baik saya dapatkan dari Pak Ludovicus, Fera dan Artika. Mereka menyatakan siap datang ke acara kopdar.

Dan tibalah hari yang ditunggu-tunggu itu. Senin malam, lagi-lagi mas Nurul mampir di inbox facebook saya. Dia bilang saat itu sudah berada di Disneyland untuk sebuah acara liputan bersama teman-teman dari media lain. Kita mulai rembukan tuh, kira-kira hari apa bisa ketemu. Ada satu kabar yang terdengar merdu di telinga saya ketika dia bilang "Saya bawain oleh-oleh banyak nih buat mbak-mbak.." Yang terbayang dimata saya waktu itu adalah setumpuk makanan serupa dodol, rengginang, kripik singkong, kerak telor..." Ngaco yah? :D

Setelah ngobrol ngalor ngidul, akhirnya tercetus sebuah kesepakatan. Kita kopdarannya hari Kamis jam 11. Saya sudah ok tuh! Pak Lud dan Artika juga nggak ada masalah. Hanya Fera yang belum bisa bilang 'iya'. Dan benar saja, di menit-menit terakhir Fera, dengan sangat menyesal bilang tak bisa datang. Duhh..

Selepas menunaikan tugasnya di Disneyland, mas Nurul mengabari saya mulai Rabu malam dia akan berada di Causeway Bay. Dia hanya punya waktu dua hari satu malam saja untuk jalan-jalan di Hong Kong. Jadi ketika dia mengundur jadwal ketemuan yang rencana semula adalah jam 11 berubah jadi jam 12, saya sih maklum saja. Mereka yang kesemuanya adalah jurnalis itu, pastinya ingin mencari berita lebih banyak lagi tentang Hong Kong.

Sebelum jam 12 saya sudah berada di Causeway Bay. Saya mulai menghubungi Pak Ludovicus dan Artika. Sekedar untuk membunuh waktu sembari menunggu kedatangan mereka, iseng-iseng ngopi dulu di Mc. Donald. Beneran tuh saya cuma pesan kopi. Karena saya fikir sebentar lagi mas Nurul 'n friends pasti muncul. Terus kita bisa makan siang bersama di restoran Indonesia.

Eh tapinya sudah jam 12 kok tidak ada tanda-tanda kemunculannya. Resah mulai melanda. Cieee..Untuk mengobati rasa penasaran saya akan keberadaan-nya langsung saya sms-in saja "Lagi dimana mas?"

Balasan yang saya dapat "mbak saya lg jalan ke cswby dr madame tussaud, tggu bentar ya..". FYI, Madame Tussauds itu salah satu obyek wisata yang ada di Victoria Peak, Central. Lumayan jauh juga dari Causeway Bay.

Melongo juga sih pas baca sms-nya. Mana jarum jam sudah menunjuk pada angka 12 lebih sekian. Perjalanan balik dari Victoria Peak ke Causeway Bay, at least memakan waktu 30 menit. Padahal dia dijadwalkan jam 2 harus sudah berada di bandara untuk bertolak kembali ke Jakarta. Otomatis kata 'gagal' langsung melintas. "Tipis kemungkinan kita bisa kopdaran.."

Saking nggak enaknya berlama-lama di Mc Donald dan hanya menghadapi meja kosong (cangkir kopi saya yang kosong sudah diangkut sama pelayan), saya order lagi. Segelas jus jeruk ukuran mini plus hashbrown. Beberapa saat Pak Ludovicus dan Artika datang menghampiri.

Saya jadi speechless ketika mereka nanya "Mana mas Nurulnya?" Dengan wajah tak berdosa, saya tunjukkan sms mas Nurul ke mereka. Entah bagaimana awalnya, Pak Lud tiba-tiba nyeletuk kalau kita diundang makan siang oleh seseorang. Kamipun mengikuti Pak Lud waktu itu. Untuk sementara saya 'kantongin' dulu angan-angan kopdaran sama mas Nurul.

Diketemukanlah kita kepada Ibu Annie. Beliau ini seorang pengusaha dari Indonesia yang sudah lama menetap di Hong Kong. Siang itu beliau mengundang Pak Ludovicus yang kapasitasnya sebagai pimred sebuah koran di Hong Kong. Tentunya ada satu urusan 'bisnis' yang akan mereka perbincangkan sore itu.

Saya yang kebetulan menjadi salah satu kontributor untuk koran 'punya' Pak Ludovicus, sebenarnya siang itu setelah makan siang mau diajak untuk mengunjungi kantornya. Beliau ini punya sebuah training centre yang mendidik BMI Hong Kong untuk meningkatkan ketrampilan mereka di bidang. Seperti apa detailnya saya belum sempat bertanya lebih jauh. Karena waktu itu saya keburu dapat sms dari mas Nurul kalau dia sudah check out dari hotel, untuk selanjutnya ketemu dengan kita-kita.

Mendengar kabar itu, Ibu Annie langsung berinisiatif untuk mengundang mereka makan siang bareng kita. Akhirnya sampai juga acara 'menjemput' mas Nurul.

Di dekat 'jembatan biru' Causeway Bay kita janjian untuk ketemu. Saya bersama Artika langsung saja beranjak meninggalkan restoran. Setelah berjalan beberapa menit sampailah kita ke jembatan biru itu. Pas mau menyeberang jalan, saya melihat seseorang berwajah unyu, berkaos kuning lengan panjang dengan sebuah kacamata nangkring di telinganya. Sosok itu terkesan familar banget buat saya. 'Aha! Tak salah lagi. Itu pasti Nurul Uyuy!'

Tanpa ba-bi-bu, ditengah kerumunan orang yang akan menyeberang jalan, saya langsung teriak, "Mas Nuruuuuul!" Hahaha heboh beneeeer.

Yups! Akhirnya ketemu juga sama mas Nurul-nya. :D Saat itu juga saya dikenalkan sama mbak Sufiani Tanjung dan Julianus Kriswantoro(keduanya adalah news reporter SCTV) serta mbak Vidi Prima Lestari Putri (feature editor dari majalah Cosmopolitan). Mereka memang berada di Hong Kong atas undangan Disneyland.

Singkat cerita kita sudah berada di restoran oriental tempat kita berkumpul di kesempatan pertama. Setelah acara perkenalan plus bertukar kartu nama, tamu-tamu penting itu langsung kami persilakan untuk menyantap hidangan yang sudah dipesan secara khusus oleh Ibu Annie.

Eh, sebenarnya saya tahu loh, mas Nurul sempat berharap kita bakal ajak mereka ke restoran Indonesia. Soalnya hari sebelumnya, mas Nurul sempet cerita kalau sudah berhari-hari belum masakan Indonesia. Memang kalau soal makanan, lidah susah diajak kompromi. Biar kata kuliner Hong Kong juga tak kalah menggoda, teteeep soal rasa, masakan Indonesia adalah jawaranya. Saya juga mengakuinya itu. Well, karena saking kelaparannya kali, toh akhirnya hidangan di meja bisa kita tandaskan.

Sembari menikmati menu, mbak Sufiani, reporter SCTV itu menyampaikan ketertarikannya untuk membuat liputan seputar aktivitas BMI Hong Kong di Victoria Park. Rupanya, bagaimana BMI Hong Kong memanfaatkan waktu libur sangat menggelitik benak reporter SCTV ini. Terlebih lagi adanya keberadaan beberapa BMI disela-sela rutinitasnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, ada juga yang masih menyempatkan waktunya menjelajah dunia blogging. Seperti saya hehehe..

Nah, berawal dari situlah kita menyusun sebuah 'rencana'di Victoria Park hari Sabtu ini! Ngapain? Ya syuting dong, masak iya ngamen. :D Wiiwwww...masuk tipi. Tapi jujur saya belum apa-apa sudah grogi duluan.

Oya, mas Nurul yang jadwalnya musti pulang kamis itu terpaksa menunda jadwal penerbangannya. Kenapa? Saat itu jam sudah menunjukkan angka 2. Sementara mereka baru saja memulai makan siangnya. Dipaksakan ke bandara juga pasti nggak akan keburu. Akhirnya dia mau rechedule tiket hari Jumat. Nggak tahunya sudah full. Yah terpaksa dia memutuskan untuk balik hari Sabtu. Aseek...ada kesempatan buat ketemuan lagi nanti di hari Sabtu. *girang*

Oke sementara sekian dulu reportase kopdaran 'plus-plus' saya bersama mas admin Kompasiana, Nurul. Saya janji akan ada reportase yang ke-dua setelah ini. Tentunya yang berkaitan dengan acara syuting! Seseru apa acaranya, bakal saya kupas habis di episode selanjutnya. Cerbung kalee..

Weits, ada yang kelupaan. Ini biarkanlah saya pamer oleh-oleh dari Kompas.com buat kita-kita kompasianer Hong Kong. Cekidot!

[caption id="attachment_218358" align="aligncenter" width="600" caption="Ini dia oleh2nya (foto. Aulia)"]

13504543681396545228
13504543681396545228
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun