Gombalan untuk Roy Octara
Aulia, peserta no. 70
Hai Roy..
Kusapa kamu dalam keragu-raguan. Biasa..aku adalah seorang penyuka diam. Soal hati bagiku adalah rahasia. Cukup aku dan DIA saja yang tahu. Bahkan menurutku kamupun tak perlu tahu.
Hai Roy..
Menyapamu dalam bilik obrolan online selalu menimbulkan ketakutan. Jemariku bergemerutuk tak karuan. Padahal kita tidak saling bertatapan. Aneh bukan?
Hai Roy..
Aku punya sebuah hati saja. Dan selama ini aku menjaganya sendiri. Kamu tahu aku mulai lelah dibuatnya? Aku berfikir mencari seorang lagi sebagai pengganti.
Hai Roy..
Mungkin ini sedikit gila. Aku suka sekali menorehkan namamu dalam bait-bait puisi. Lantas aku publishkan dalam kolom status facebookku. Tapi sebelumnya aku setting dulu privasinya menjadi 'only me'. Jadi, dijamin tak ada satupun yang tahu. Hahaha lihatlah betapa konyolnya aku karenamu!
Hai Roy..
Sebenarnya ingin sekali kusimpan ini tetap sabagai satu rahasia. Tapi aku tak kuasa membendungnya. Apalah dayaku melawan sebentuk rasa?
Hai Roy..
Akhirnya, tiba juga waktuku nyatakan padamu. Maukah kau temani aku? Melewati potongan waktu dalam sisa perjalananku?
Hai Roy..
Ah, bilang padaku kalau kau menyukai yang kutulis ini. Ayolah bilang 'iya' Roy! Aku menunggu.
Yang mau lihat gombalan lainnya klik ini.
Yuk gabung di Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H