Mohon tunggu...
Inovasi

Pentingnya Penerapan Etika Jurnalisme

26 Mei 2017   01:42 Diperbarui: 26 Mei 2017   03:26 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip utama menjadi seorang jurnalis adalah sikap kejujuran. Dengan tidak jujur maka seorang jurnalis tidak dapat dipercaya dan bahkan dikatakan bukan merupakan seorang jurnalis sejati. Jurnalis harus jujur dengan tidak berbohong dan menyembunyikan suatu apapun dalam menulis setiap karyanya. Jurnalis harus bekerja keras dalam menemukan kebenaran apapun.

Koreksi dan Materi tidak teredit

Jika jurnalis melakukan kesalahan, mereka harus mengakui hal tersebut dengan segera. Dengan staf editorial yang lebih kecil di ruang berita, beberapa berita dihormati organisasi telah berubah dengan gaya "Web pertama" penerbitan. Di beberapa Newsroom, "Web pertama" berarti bahwa berita online hampir seperti siaran langsung, karena berisi berita yang baru terjadi. Tak haran jika sebuah kesalahan dapat dibuat dan terjadi. Tetapi kesalahan ini tidak akan diizinkan untuk terus menerus dibiarkan. Mereka harus dikoreksi dengan segera setelah kesalahan mereka ditemukan.

Nada dan Objektivitas

Ketika masalah dengan para wartawan blog dibahas, kata "objektivitas" banyak digunakan. Sebuah blog tidak dapat digunakan untuk berita pelaporan karena tidak objektif, tetapi juga, tidak disamakan dengan kolom opini. Sikap cover both side harus dimiliki oleh seorang jurnalis terhadap peristiwa yang ada.

User-Generated Content (UGC)
 UGC merupakan sebuah frase yang dapat berarti video, atau foto, atau apa pun, disumbangkan oleh publik. Luas, itu juga dapat merujuk kepada komentar yang terdapat pada berita atau blog para wartawan. Dengan kontribusi bahan, terutama foto dan video, selalu ada bahaya bahwa mereka telah dimanipulasi. Dengan komentar dari publik, sangat sulit untuk mengetahui yang adalah posting komentar. Namun itu baik untuk mengajak diskusi online. Satu solusi untuk masalah setan atau menyinggung komentar adalah untuk memberikan pengguna cara yang mudah untuk bendera ofensif komentar mereka melihat.

Sumber:

Widodo, Yohanes. (2017). Online Ethics Social Media and Online Journalism. Diambil dari (25 Mei 2017) https://ayomenulisfisip.wordpress.com/juron/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun