Teknologi jika sudah membahas mengenai teknologi maka akan terlihat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan dan perkembangan. Perkembangan teknologi telah merambah dan melekat pada kehidupan manusia terutama saat ini. Internet dan media sosial salah satunya yang berpengaruh, lalu dengan berkembangnya zaman hal ini juga dimanfaatkan oleh perusahaan media sebagai salah satu alat untuk menarik pembaca yaitu melalui Jurnalisme Online. Selain itu, jurnalisme online juga dimanfaatkan perusahaan media untuk mempermudah dalam menyampaikan informasi serta fakta kepada publik. Hal ini terlihat pada banyaknya media-media cetak yang juga memanfaatkan internet untuk membuat portal berita online atau jurnalisme online. Lalu melalui jurnalisme online akan berkembang konsep atau jenis lainnya yaitu “Jurnalisme Warga” (citizen journalism) yang didukung dengan hadirnya beragam media sosial saat ini.
Jurnalisme online dan Jurnalisme warga (citizen journalism) dapat dikatakan menjadi jenis dari hasil perkembangan teknologi serta akan menjadi jurnalisme di masa depan. Pada artikel minggu lalu telah dibahas banyak mengenai jurnalisme online, baik sejarah sampai pada perkembangannya. Lalu pada artikel kali ini akan lebih banyak membahas mengenai Jurnalisme Warga (citizen journalism) dimana saat ini dapat dikatakan cukup berkembang dan telah banyak dilakukan oleh masyarakat terutama di Indonesia.
Namun, sebelum lebih lanjut membahas mengenai jurnalisme warga, kita mengulas kembali secara singkat mengenai jurnalisme online. Menurut Asep Syamsul M. Romli (2012), definisi jurnalisme online ada 2: Pertama, jurnalisme online merupakan “Jurnalistik Masa Depan” (future journalism) yang terus berkembang seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kedua, Jurnalisme online diartikan sebagai proses pengumpulan, penulisan, penyuntingan, dan penyebarluasan berita secara online di internet. Jurnalisme online semakin melekat pada kehidupan manusia seiring dengan perkembangan internet dan teknologi. Jurnalisme online tersebut berupa weblog atau biasa yang dikenal dengan blog. Jurnalisme online sudah digunakan dalam kehidupan masyarakat karena mudah serta cepat untuk diakses. Lalu jurnalisme online juga membuka kesempatan bagi masyarakat atau pembaca untuk dapat menulis dan membagikan informasi yang didapatkan, menjadi seorang Citizen Journalist.
Setelah mengingat kembali mengenai jurnalisme online, kita menuju pembahasan mengenai jurnalisme warga yang dianggap juga sebagai jenis jurnalisme di masa depan. Menurut beberapa literatur, jurnalisme warga lahir akibat terjadinya tren yang disebut “marketdriven journalism” yakni perkembangan dari implementasi jurnalisme yang diakibatkan dorongan kepentingan pasar atau kepentingan pemodal. Selain itu, dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang menyebabkan orang perorangan dengan sangat mudah menyampaikan informasi yang diketahuinya melalui media-media sosial, bahkan tak hanya itu, melalui kemampuannya dapat menyusun berita atau informasi yang menurutnya penting diketahui oleh publik. Lalu dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa jurnalisme warga merupakan jurnalisme orang biasa, yaitu dengan adanya partisipasi warga dalam pencarian dan pembuatan berita yang berisi isu-isu publik sebagai kontennya.
Tentunya hal ini sangat berkaitan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya atau disekitar kehidupan masyarakat (Hamdani, 2014). Terdapat dua dampak positif yang dihasilkan dari jurnalisme warga, yaitu:
- Dampak positif bagi media, jurnalisme warga dapat meningkatkan potensi loyalitas serta hubungan saling percaya antara media itu sendiri dengan penontonnya atau publiknya.
- Meningkatkan keaktifan masyarakat dengan kata lain warga dalam hal partisipasi atau peka dengan lingkungan sekitarnya.
Dalam perkembangannya, menurut Steve Outing (dikutip dari Luqman dan Hasfi: 2010) jurnalisme warga dibagi dalam 11 kategori, yaitu sebagai berikut:
1. Membuka ruang untuk komentar publik, dimana pembaca bisa bereaksi, memuji, mengkritik,atau menambahkan bahan tulisan jurnalis professional. Ini mungkin yang kita kenal sebagai ruang “surat pembaca” di media konvensional.
2. Menambahkan pendapat masyarakat sebagai bagian dari artikel yang ditulis jurnalis professional. Biasanya ada kontribusi pendapat dari luar jurnalis, dimana foto kontributor akan ikut diterbitkan. Ini juga yang biasa kita jumpai dimajalah-majalah umumnya.
3. Kolaborasi antara jurnalis professional dengan non jurnalis yang memiliki kemampuan dalam materi/ bidang yang akan dibahas dalam artikel tersebut, sebagai bantuan dalam mengarahkan atau memeriksa keakuratan artikel. Terkadang professional nonjurnalis ini bisa juga menjadi kontributor tunggal yang menghasilkan artikel tersebut. Ini juga bisa kita temui di media konvensional.
4. Bloghouse, sebuah website yang mengundang pembaca untuk ikut membaca.
5. Newsroomcitizen „transparency‟ blogs, merupakan blog yang disediakan untuk upaya transparansi organisasi sebuah media, dimana pembaca bisa memasukkan keluhan, kritikan, atau pujian atas pekerjaan media tersebut.