Mohon tunggu...
Chatelia Noer Cholby
Chatelia Noer Cholby Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Tulisan akan selalu menjadi jejak dalam setiap peristiwa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akrobat PKL di Pasar Tanah Abang

22 April 2020   20:58 Diperbarui: 22 April 2020   21:11 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka biasanya akan berteriak "Awas kantipppp!!!" dan suasana trotoar akan berubah menjadi gaduh karena saling berlarian. Beberapa PKL juga akan saling menolong untuk membawa barang dagangan, ketika terlihat pedagang lain yang kesusahan.

Mereka biasanya akan membawa barang dagangannya ke pinggir pertokoan untuk terhindar dari bahaya trotoar. Setelah penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP berakhir, mereka akan kembali lagi ke lapaknya masing-masing. 

Selain itu, PKL biasanya akan dibantu oleh pedagang toko yang berada dekat dengan lapaknya untuk menitipkan barang dagangannya selama penertiban berlangsung. Tindakan yang dilakukan PKL tersebut juga sudah diketahui oleh pihak Satpol PP. 

Oleh sebab itu, penertiban PKL dilakukan setiap hari oleh Satpol PP untuk memberikan efek jera kepada mereka. Namun, PKL masih kurang jera dan terbiasa melakukan tindakan kucing-kucingan.

Pihak Satpol PP juga memberikan sanksi kepada PKL yang tetap berjualan di trotoar, walaupun telah diberikan himbauan. PKL dikenakan denda sebesar Rp. 100.000 - 200.000 dan wajib menjalani sidang sipiring. Namun, sanksi tersebut tidak menghalangi mereka untuk tetap berjualan di trotoar. 

Mereka akan menempuh berbagai strategi untuk menghindari jeratan Satpol PP. Pada kenyataannya hingga saat ini PKL masih tetap bertahan di trotoar Pasar Tanah Abang karena kebutuhan untuk memenuhi ekonominya. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa PKL memiliki berbagai ketangkatasan untuk bertahan di trotoar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun