Mohon tunggu...
Chatarina Niken Arista
Chatarina Niken Arista Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi/FISE/UNRIYO

Selama masih ada waktu jangan pernah menunda, karna belum tentu hari esok masih ada waktu.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ini Dia, Konsep Surat Kabar yang Harus Diketahui

22 Juni 2021   09:31 Diperbarui: 22 Juni 2021   11:49 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Konsep Surat Kabar

Surat kabar merupakan lembaran-lembaran kertas yang dicetak, yang didalamnya memuat berbagai macam laporan kejadian aktual di lingkungan masyarakat dengan berbagai topik seperti sosial, ekonomi, politik, budaya, bisnis, hiburan, kriminalitas, olahraga, kuliner, dll, yang terbit dan didistribusikan kepada masyarakat secara periodik atau harian.

Ukuran kertas (broadsheet) yang digunakan dalam menyusun surat kabar yakni 330,5mm x 550mm atau 29 x 42 cm hingga 42 X 58 cm. Dengan jumlah kolom rata-rata sebanyak 8-9 kolom.

Isi berita meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, budaya, bisnis, hiburan, kriminalitas, olahraga, kuliner, dll. Model tulisannya cenderung hardnews dan softnews.

Cover surat kabar atau yang disebut juga front page, merupakan halaman utama yang berisi berbagai macam informasi, sementara dihalaman kedua dan seterusnya, berita dikelompokkan ke dalam suatu rubrik seperti rubrik sosial, budaya, olahraga, hiburan, dll.

Headline (berita utama) terletak di halaman depan (cover) dengan font size yang lebih besar dibandingkan yang lainnya.

Periode terbitan surat kabar adalah harian, tetapi ada juga yang terbit mingguan bahkan dua minggu sekali.

Tidak real time, berita yang dimuat di surat kabar tidak terjadi pada saat itu juga melainkan biasanya satu hari sebelumnya. Hal itu terjadi karena proses produksi surat kabar yang membutuhkan waktu yang panjang.

Proses produksi surat kabar yang cukup panjang ini terjadi karena penyusunan dimulai dari perencanaan isi, penulisan, penyuntingan, desain tata telak (layout), percetakan, pengepakan (packing), dan distribusikan kepada pembaca.

Keterbatasan ukuran dan jumlah halaman menyebabkan adanya pembatasan pada jumlah kata, kalimat, berita, foto dan elemen lainnya. Maka, surat kabar menerapkan penggunaan bahasa jurnalistik secara ketat, agar dapat menyampaikan info sebanyak-banyaknya dengan kata sesingkat mungkin.

Adanya deadline sebagai batas waktu penyerahan naskah berita yang akan dicetak pada malam hari.

Meskipun saat ini eksistensi surat kabar sudah mulai tergeser dengan media online, tetapi tidak ada salahnya kita mengetahui konsep surat kabar, mengingat surat kabar pernah mengalami kejayaan pada masanya.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun