Konsep Surat Kabar
Surat kabar merupakan lembaran-lembaran kertas yang dicetak, yang didalamnya memuat berbagai macam laporan kejadian aktual di lingkungan masyarakat dengan berbagai topik seperti sosial, ekonomi, politik, budaya, bisnis, hiburan, kriminalitas, olahraga, kuliner, dll, yang terbit dan didistribusikan kepada masyarakat secara periodik atau harian.
Ukuran kertas (broadsheet) yang digunakan dalam menyusun surat kabar yakni 330,5mm x 550mm atau 29 x 42 cm hingga 42 X 58 cm. Dengan jumlah kolom rata-rata sebanyak 8-9 kolom.
Isi berita meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, budaya, bisnis, hiburan, kriminalitas, olahraga, kuliner, dll. Model tulisannya cenderung hardnews dan softnews.
Cover surat kabar atau yang disebut juga front page, merupakan halaman utama yang berisi berbagai macam informasi, sementara dihalaman kedua dan seterusnya, berita dikelompokkan ke dalam suatu rubrik seperti rubrik sosial, budaya, olahraga, hiburan, dll.
Headline (berita utama) terletak di halaman depan (cover) dengan font size yang lebih besar dibandingkan yang lainnya.
Periode terbitan surat kabar adalah harian, tetapi ada juga yang terbit mingguan bahkan dua minggu sekali.
Tidak real time, berita yang dimuat di surat kabar tidak terjadi pada saat itu juga melainkan biasanya satu hari sebelumnya. Hal itu terjadi karena proses produksi surat kabar yang membutuhkan waktu yang panjang.
Proses produksi surat kabar yang cukup panjang ini terjadi karena penyusunan dimulai dari perencanaan isi, penulisan, penyuntingan, desain tata telak (layout), percetakan, pengepakan (packing), dan distribusikan kepada pembaca.
Keterbatasan ukuran dan jumlah halaman menyebabkan adanya pembatasan pada jumlah kata, kalimat, berita, foto dan elemen lainnya. Maka, surat kabar menerapkan penggunaan bahasa jurnalistik secara ketat, agar dapat menyampaikan info sebanyak-banyaknya dengan kata sesingkat mungkin.
Adanya deadline sebagai batas waktu penyerahan naskah berita yang akan dicetak pada malam hari.