Mohon tunggu...
Chastine IgnasiaAdmantin
Chastine IgnasiaAdmantin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Geography Student

Geography Student with a Passion for Mapping, GIS, and Environmental Issues.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Septic Tank Komunal untuk Mengatasi Pencemaran Air Tanah oleh Limbah Black Water di Jakarta Utara

30 Desember 2022   00:36 Diperbarui: 30 Desember 2022   00:55 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Septic ank ini memiliki persyaratan mulai dari jarak, ukuran dan spesifikasinya, untuk jarak dari bangunan haruslah 1,5 m sedangkan jarak dengan sumur sepanjang 10 m. Untuk ukuran ideal sebesar 75 m3 yang dapat digunakan untuk melayani 10 orang. Septic tank memiliki pipa udara berukuran 5 cm, memiliki lubang pemeriksaan, pipa buangan dan pipa masuk serta ruang bersekat untuk pengendapan lumpur. Septictank lebih baik diletakkan di depan rumah atau di halaman belakang untuk memudahkan proses perawatan.

Dilansir dari CNN Indonesia,Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan air tanah di wilayah Jakarta dekat laut memiliki tingkat pencemaran tinja paling paling tinggi.Ada beberapa penyebab yang menjadi pemicunya, antara lain Mandi, Cuci, dan Buang Air Besar (MCK) yang tidak memadai.Arief kemudian menjelaskan air tanah bisa tercemar tinja akibat pengeksploitasian yang menyebabkan lapisan tanah kian menipis dan mudah korosi. Kondisi tersebut yang berpotensi menyebabkan kontaminasi septic tank ke air bersih.

Berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan Jakarta Utara, selama periode 2020-2021, diare merupakan penyakit terbanyak yang terjadi di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing. Hal ini disebabkan sekitar 8.000 kepala keluarga belum memiliki septic tank.

Di Kecamatan Cilincing khususnya di sepanjang aliran Kali Bangleo masih sering dijumpai jamban "Helikopter" yang menjadi tempat buang air warga sekitar tentu saja jamban ini sangat jauh dari standar pola hidup sehat yang seharusnya diterapkan.Selain itu,sesuai dengan data yang telah dibahas sebelumnya masih banyak Warga Kecamatan Cilincing yang membuang air limbah toilet langsung ke kali.

Menurut penuturan Direktur Utama PD PAL Jaya Subekti yang dilansir dari Kompas.com mayoritas dari warga tersebut merasa tidak memerlukan septic tank untuk menampung limbah domestik mereka,mereka beranggapan tanpa septic tank pun tidak akan banyak mempengaruhi kesehatan mereka.Padahal kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan tercemarnya air tanah oleh Bakteri E.Coli yang dapat mengakibatkan penyakit menular seperti diare,muntaber bahkan stunting atau kekerdilan pada anak.

Selain kesadaran warga, kesulitan lain yang dihadapi  dalam pembangunan tangki septik di Jakarta yakni keterbatasan lahan. Banyak warga tinggal di permukiman padat penduduk dan tidak memiliki lahan untuk membangun tangki septik memadai.Sebagian besar rumah warga di kawasan padat penduduk Jakarta Utara luasnya hanya belasan meter persegi serta jarak rumah antar warga berhimpitan satu sama lain sehingga akan sangat sulit jika setiap rumah harus membangun septic tank.Tak jarang alasan ekonomi pun turut menjadi halangan bagi warga sekitar karena pembuatan septic tank sendiri menelan dana hingga 3-4 juta,sebagian besar rumah yang tak memiliki septic tank adalah rumah kontrakan sehingga penghuni tidak merasakan urgensi besar akan hal tersebut.

Belum lagi permasalahan lain akan muncul ketika musim hujan datang,sungai yang biasa menjadi tempat pembuangan limbah akan meluap dan mengganggu aktivitas sehari-hari warga masyarakat.Seperti yang terjadi di Kelurahan Rawa Badak Utara,untuk menyelesaikan permasalahan tersebut Lurah Rawa Badak Utara Teguh Subroto mengadakan pembangunan Septic tank komunal di dua RT yanki RT 3 dan 4 RW 14 Kelurahan Rawa Badak.Pembangunan ini bertujuan untuk menampung tinja serta limbah cair domestik agar tidak mencemari aliran sungai serta normalisasi saluran air di Kali Gendong untuk mencegah terjadinya luapan ketika musim hujan.

Septic tank komunal sendiri adalah septic tank yang digunakan oleh beberapa hunian dalam satu lingkungan. Septic tank dengan model seperti ini cocok untuk digunakan dalam lingkungan tinggal dengan jarak yang berdekatan dimana dikhawatirkan jika dibangun septic tank individu terjadi pencemaran air tanah.Karena tangki ini dipasang untuk digunakan bersama-sama, tentu ukurannya pun lebih besar dibanding tangki kotoran biasa.Pasalnya, dengan adanya tangki limbah komunal, kehidupan masyarakat dapat lebih sehat.Namun, tangki ini tidak dibangun di area yang dekat dengan rumah warga.Lokasi tangki biasanya berada pada radius 50-100 m dari pemukiman warga.

Tangki Septik Komunal memiliki cara kerja dengan mengalirkan air limbah tinja melewati saringan kasar untuk memfilter sampah yang berukuran besar seperti daun,plastik dan kertas.Kemudian hasil penyaringan dialirkan menuju bak pengendap awal untuk mengendapkan partikel pasir,lumpur dan kotoran lainnya serta untuk mengurai zat organik berupa padatan.Air limpasan akan dialirkan menuju bak kontaktor anaerob yang berisi media dari bahan plastik atau kerikil.Penguraian zat organik di air limbah dilakukan oleh bakteri anaerob.Setelah beberapa hari air limbah akan dialirkan ke bak kontaktor aerob untuk menguraikan zat organik lebih lanjut.

Tahap terakhir yaitu tahap klorinasi yang digunakan untuk membunuh bakteri patogen di air limbah menggunakan  senyawa klor.Air limbah yang selesai diolah dapat langsung dialirkan ke sungai atau saluran umum.Dengan pengolahan sedemikian rupa dapat menurunkan kadar zat organik,padatan suspensi maupun zat berbahaya lainnya yang terkandung dalam air limbah.

 Pengelolaan limbah black water merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan dalam pencegahan pencemaran air tanah di Jakarta Utara.Melihat tingginya kadar kontaminasi Bakteri E.Coli di dalam air tanah.Upaya pengelolaan pun harus melibatkan kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah demi terlaksananya sanitasi yang sesuai dengan standar kesehatan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun