Sejarah Car Free DayÂ
Car Free Day adalah sebuah kegiatan kampanye untuk mengurangi tingkat pencemaran udara di kota-kota besar di yang disebabkan oleh kenderaaan bermotor. Bermula pada tanggal 25 November 1956, Belanda melaksanakan Car Free Day hari Minggu, kemudian Francis pada tahun tahun 1995 melaksanakan pesta memperingati Green Transport Week semua masyarakat turun ke jalan untuk merayakan acara tersebut. Inilah perjalanan panjang sejarah kegiatan Car Free Day. Pada akhirnya kegiatan ini diperingati setiap tanggal 22 September di seluruh dunia.
Budaya Car Free Day yang dilakukan masyarakat kota Ponorogo setiap hari Minggu dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian khusunya di wilayah Ponorogo serta dapat mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Namun kegiatan ekonomi tersebut menimbulkan dampak positif serta negatif. Dampak positif dari kegiatan tersebut dirasakan oleh banyak pedagang yang berjualan disana. Namun ada beberapa tanggapan negatif dari masyarakat terkait kegiatan ini.
Misalnya salah seorang pengunjung Car Free Day, Firman, mengatakan hampir setiap Minggu selalu berolahraga di arena Car Free Day Jl. Suromenggolo. Dia mengatakan setelah ada kegiatan Car Free Day itu, sampah selalu berserakan di sepanjang jalan itu. Dia menilai pengunjung hari bebas kendaraan kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan, sehingga seenaknya saja membuang sampah di jalan. Selain itu, di kawasan itu tidak disediakan tempat sampah.
"Pasti banyak sampah, setelah kegiatan CFD. Saya berharap pemerintah juga menyediakan tong sampah di kawasan CFD, supaya masyarakat juga sadar terhadap kebersihan," ungkapnya.
Ada juga beberapa tanggapan dan saran dari para pengunjung misalnya ,Â
"Saya berharap kegiatan Car Free Day ini bisa dibuat lebih serius, artinya ketika kegiatan telah dimulai diharapkan seluruh kendaraan bermotor tidak masuk ke kawasan tersebut."
Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini meliputi survei dan studi literatur, serta analisis komparatif untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang sistem perekonomian di daerah yang bersangkutan.
Kesimpulan:Â
Setelah meneliti perihal upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi di wilayah Ponorogo dengan cara mengadakan kegiatan pasar dadakan setiap hari Minggu atau disebut juga dengan Car Free Day merupakan cara yang bijak dan salah satu faktor penting..Tanpa adanya usaha dari pemerintah dan masyarakat, perekonomian tidak akan berkembang.
Saran: