Mohon tunggu...
Aditya Mirzapahlevi Saptadjaja
Aditya Mirzapahlevi Saptadjaja Mohon Tunggu... -

Hallo. Saya Adit. Mari bersama-sama bertualang lewat kata-kata dan melukis lewat ceritera.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

A to M LPDP (Tips dan Trik)

13 September 2015   18:39 Diperbarui: 13 September 2015   18:47 5473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah orang biasa dengan nilai IPK cukup saja, bahasa inggris pas-pasan terutama dalam hal writing dan speaking yang cenderung sangat kurang, bukan aktivis kampus, dan dengan lingkaran pertemanan yang kecil. Intinya adalah saya tipikal orang biasa yang tidak terlalu pintar dan tidak terlalu bodoh, tidak terlalu aktif di organisasi juga tidak terlalu pasif, dan lebih banyak bermain dibandingkan belajar, sama seperti remaja menuju dewasa muda pada umumnya. Cuma modal nekat dan dorongan dari pacar (*kedip-kedip), saya memaksakan ikut seleksi beasiswa LPDP dengan tujuan luar negeri. LPDP memiliki beberapa persyaratan agar dapat memenuhi kualifikasi administrasi. Berkas-berkas yang dibutuhkan untuk keperluan pendaftaran adalah SKCK dari kepolisian, surat rekomendasi, surat pernyataan, surat keterangan berbadan sehat sehat disertai keterangan bebas TBC dan surat keterangan bebas narkoba, serta pembuatan 3 esai dengan topik yang telah ditentukan. Selain itu, hal-hal yang krusial terutama mengenai tes kecakapan bahasa inggris, IPK, dan LoA. Pada kedua hal pertama, saya hanya memiliki kualifikasi nyaris minimum dan hal ketiga saya belum punya sama sekali, bahkan sama sekali belum mendaftar.

Berkas-Berkas Pendaftaran

1. SKCK

SKCK merupakan singkatan dari Surat Keterangan Catatan Kepolisian dalam arti lain Surat Keterangan tidak pernah berbuat perbuatan kriminal. Surat ini dibuat di kepolisian dengan rekomendasi dari kelurahan. Pertama-tama, teman-teman harus mendatangi RT-RW, lalu ke Kelurahan untuk mendapatkan surat rekomendasi untuk pembuatannya dan kemudian ke Polsek/Polres (jangan lupa membawa uang Sekitar Rp.10.000 dan beberapa lembar pas foto ukuran 4x6 cm dengan latar belakang warna merah). SKCK ini harus dibuat di tempat tinggal sesuai KTP. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatannya tergantung susah atau gampang dicari Pak RT dan Pak RW, karena di kelurahan dan kepolisian prosesnya relatif cepat.

2. Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) disertai Keterangan Bebas TBC dan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN)

Pembuatan kedua surat ini harus dilakukan di Rumah Sakit pemerintah. Bebas di mana saja, ga usah di kota asal, yang penting merupakan RS pemerintah. Saya membuatnya di RS Hasan Sadikin. Pendaftaran SKBS dan SKBN ini dilakukan di lantai 4 gedung baru. Sebaiknya bagi teman-teman yang ingin membuat surat ini dilakukan dari pagi agar sore hasilnya udah bisa diambil. Bilang saja untuk LPDP, petugas administrasi RSHS biasanya sudah mengerti apa saja yang diperlukan.

3. Esai

Secara umum, membuat esai ini susah-susah gampang. Saya sarankan teman-teman membuat tema universal di semua esai yang dibuat, agar semua esai yang dibuat memiliki keterkaitan dan terintegrasi. Saya pribadi membuat tema universal untuk semua esai saya adalah tentang pertemuan dengan teman-teman saya yang dapat membantu saya dalam meningkatkan kualitas diri. Esai lebih baik ditulis dari jauh-jauh hari agar ada waktu yang cukup untuk minta bantuan teman untuk merevisi hasil tulisan kita. Saya pribadi baru membuat serius esai ini kira-kira seminggu sebelum penutupan periode 3 tahun 2015. Waktunya terlalu mepet, sehingga saya rasa esai yang saya buat kurang maksimal. Di web LPDP ada keterangan mengenai hal-hal apa saja yang harus dalam sebuah esai pada topik-topik yang diminta untuk dibuat tulisannya.

a. Kontribusiku Bagi Indonesia

Pada esai ini teman-teman diminta untuk membuat tulisan mengenai kontribusi yang telah, sedang, dan akan dilakukan untuk Indonesia. Usahakan esai yang teman-teman buat berkaitan dengan bidang yang ingin digeluti dan tema universal yang saya sebutkan tadi di awal. Bidang yang ingin saya dalami lebih jauh adalah terkait manajemen air di lingkungan urban. Pada paragraf pertama saya menceritakan tentang kemalasan saya dan bagaimana berdiskusi dan mengobrol ringan dengan teman saya di himpunan dapat membangkitkan keinginan untuk membuat indonesia menjadi negeri yang lebih baik. Pada paragraf kedua saya menceritakan pengalaman dan kontribusi selama kuliah (usahakan beberapa pengalaman terkait dengan bidang yang ingin kita geluti). Paragraf tiga dan empat, saya menceritakan mengenai kondisi lingkungan urban di Indonesia terutama terkair banjir dan air bersih dan solusi umum penanganannya. Paragraf lima, mengenai Kota Bandung yang mulai berbenah diri dan menjadi lingkungan urban yang ideal. Paragraf enam, relung kontribusi yang ingin saya lakukan di masa depan dan bagaimana kuliah di tempat dan jurusan yang kita inginkan dapat membantu untuk mencapai hal tersebut.

b. Sukses Terbesar dalam Hidupku

Tipikal pada esai ini, pada paragraf pertama biasanya apa arti kesuksesan dan mempertanyakan apa arti kesuksesan sebenarnya. Paragraf berikutnya biasanya diisi dengan tulisan mengenai kegagalan dan kesuksesan-kesuksesan kecil yang berulang, dan pada paragraf terakhir baru menuliskan tentang kesuksesan terbesar dalam hidup versi pribadi. Saya menghubungkan penceriteraan dalam tulisan ini dengan dua tema utama dalam tulisan esai saya yaitu pertemuan dengan orang-orang dan lingkungan urban.

c. Rencana Studi

Paragraf pertama pada esai ini biasanya menceriterakan latar belakang pendidikan dan riset skripsi dihubungkan dengan studi lanjutan yang diinginkan. Lalu diteruskan dengan jurusan dan universitas tujuan, serta luaran dan pengalaman yang diharapkan bisa didapatkan. Paragraf selanjutnya mengenai rencana mata kuliah yang diambil. Berikutnya adalah mengenai rencana riset yang ingin dilakukan (usahakan sedetil mungkin) dan manfaatnya. Saya pribadi berencana melakukan tugas akhir dalam bentuk magang yang berkaitan dengan manajemen sungai mulai dari konflik sosial, ekonomi, dan politik di LSM Internasional, perusahaan Australia, atau Pemerintahan Australia. Lalu selanjutnya ceritakan hal lain yang dilakukan selain belajar ketika sedang kuliah.

4. Tes Kecakapan Bahasa Inggris

Nah ini dia kelemahan terbesar saya. Setelah lulus, saya berusaha belajar bahasa inggris untuk keperluan kuliah atau kerja. Nilai TOEFL awal saya ketika baru lulus mungkin sekitar 500. Setelah belajar sedikit demi sedikit, saya mendapatkan nilai TOEFL ITP 560 pada saat prediksi di BLCI Bandung. Atas dorongan pacar saya (*uhukuhuk), saya nekat mencoba mengikuti tes TOEFL ITP sekitar sebulan sebelum batas penutupan periode 3. Namun, karena menjelang Hari Raya Idul Fitri jarang sekali ada tempat tes di Bandung yang mengadakannya. Akhirnya saya mendapatkan informasi mengenai jadwal TOEFL ITP di LIB-UI Depok. Berangkatlah saya ke Depok. Dan ternyata soal tes benerannya lebih susah dari prediksi saya. Dan itulah hasilnya nilai 553 yang hanya setipis rambut dengan nilai batas minimum pesyaratan.

5. Surat Rekomendasi

Terkait surat rekomendasi, usahakan minta surat ini ke dosen yang mengenal kita sudah lama dan berhubungan baik. Biasanya dosen wali ataupun dosen pembimbing. Saya dibuatkan surat rekomendasi oleh dosen pembimbing saya. Terimakasih banyak Bu Endah Sulistyawati :)

Esai di Tempat, LGD, dan Wawancara

Sesi wawancara di Bandung diadakan pada tanggal 11-13 agustus. Saya mendapatkan bagian Esai dan FGD di hari rabu (12 Agustus) dan wawancara di hari kamis pagi (13 Agustus). Esai dan LGD biasanya berkaitan dengan isu topik terhangat di Indonesia. Bisa persoalan sosial, hukum, ataupun politik, tapi jarang bersentuhan dengan bidang ekonomi secara langsung. Bacalah koran atau majalah setidaknya 3 bulan ke belakang sebelum diadakannya esai di tempat dan LGD. Terutama untuk LGD, perbanyak diskusi dan adakan simulasi LGD.

1. Esai di Tempat

Pada bagian esai ini, kita akan diminta untuk membuat tulisan mengenai salah satu dari dua topik yang diberikan. Topik yang ada ketika saya melaksanakan esai ini adalah isu globalisasi akan mempengaruhi budaya dan isu kriminalitas yang meningkat disebabkan tidak adanya hukuman mati. Bagi teman-teman yang pernah mencoba prediksi atau bahkan tes TOEFL IBT dan IELTS, mungkin tidak akan begitu kesulitan. Esai ini kurang lebih seperti tes writing pada kedua tes tersebut. Kita diminta memberikan pendapat setuju atau tidak. Agar memudahkan dalam penulisan esai sebaiknya dibuat terstruktur dimulai dari pendahuluan, alasan 1, alasan 2, alasan 3, dan ditutup dengan kesimpulan. Ada tiga penilaian dalam esai, yaitu tata bahasa, alur esai, dan argumentasi.

2. LGD (Leaderless Group Discussion)

Sebelum masuk ke dalam ruangan LGD, biasanya kita akan bertemu dengan teman satu kelompok untuk diskusi ini, sambil menunggu dipanggil masuk ke ruangan. Banyak yang menyarankan untuk berbincang dulu dan menentukan alur diskusi, serta memilih moderator. Nah sebenarnya dalam LGD ini tidak diperkenankan adanya ketua diskusi karena seperti yang disebutkan dijudulnya ini adalah diskusi grup tanpa ketua. Saya pribadi lebih senang untuk sekedar berbincang sejenak dengan teman satu kelompok untuk menilik dan memahami sedikit kepribadian setiap orang, dibandingkan dengan menentukan alur diskusi dan memilih moderator. Biarlah diskusi berjalan tanpa kemudi J.

Ketika memasuki ruangan LGD, kita akan diberikan sebuah artikel mengenai topik tertentu. Kelompok saya mendapatkan tema diskusi mengenai banyaknya hakim yang melanggar kode etik dan tingkat kepercayaan masyarakat yang rendah terhadap sistem peradilan di Indonesia dikarenakan banyaknya kasus suap. Di dalam ruangan, kami memutuskan untuk bergantian mengungkapkan pendapat. Saya mendapat bagian kelima untuk berbicara. Sedari awal, strategi saya memang berbicara setelah menunggu pendapat orang lain. Menurut saya, berbicara di bagian-bagian akhir setelah orang lain berbicara duluan merupakan keuntungan. Kenapa? Karena kita dapat dengan mudah mematahkan alur diskusi dan memberikan pendapat yang segar dan baru. Misalnya, empat orang teman kelompok saya yang berbicara dulu terfokus membicarakan pendidikan moral bagi hakim dan gaji yang tinggi untuk hakim. Saya berpendapat bahwa selain hakim, kita juga perlu untuk meningkatkan pemikiran positif masyarakat terhadap peradilan dan membuat masyarakat turut serta dalam pengawasan terhadap hakim dan peradilan. Lebih baik lagi, jika teman-teman bisa menganalisis latar belakang masalah dan solusi dengan singkat, padat, dan jelas. Salahnya saya adalah terlalu banyak menunduk dan menulis, jarang melakukan kontak mata dengan peserta lain, dan terlihat kurang antusias

Nah menurut saya, dalam LGD, sangat penting untuk :

  1. Memberikan pendapat yang berbeda tanpa menjatuhkan pendapat sebelumnya, berikan persetujuan terhadap pendapat sebelumnya dan langsung tambahkan pendapat kita sendiri. Intinya adalah terapkan etika berdiskusi
  2. To the point dan jangan bertele-tele karena akan memberikan dampak yang kurang baik. Selain itu, waktu yang ada hanya cukup sekitar 2-3 pendapat per orang.
  3. Jangan ingin menonjol dengan cara menolak/membantah pendapat yang dikemukakan orang lain. Jangankan bagi psikolog, bagi peserta lainpun itu menyebalkan dan menandakan pribadi yang egois.

3. Wawancara

Nah inilah tahap yang paling menegangkan dengan kemampuan bahasa inggris yang pas-pasan. Sebelumnya, saya kira ketika sesi wawancara ini akan dilakukan dalam bahasa indonesia. Malam hari sebelum wawancara, saya baru mengetahui kalau wawancara dapat dilaksanakan dalam bahasa indonesia, bahasa inggris dicampur bahasa indonesia, atau bahasa inggris dari awal sampai akhir. Patahlah semangat saya seketika. Saya berlatih sendirian setidaknya untuk bisa menjelaskan latar belakang diri dengan bahasa inggris. Saya mengikuti tes untuk wawancara ini hari kamis jam 9 pagi. Saat masuk ruangan wawancara, Saya mengucapkan selamat pagi dan menyalami satu per satu penguji untuk menunjukkan kesopanan. Setelah penguji mengenalkan dirinya masing-masing, dimulailah sesi wawancara. Penguji saya adalah Pak Mufti dan Pak Hamdi dari UI dan Pak Mukhtar dari UNAND.

Berikut ini percakapan yang saya ingat ketika wawancara:

Please tell me about yourself?

(Mampus udah bahasa inggris lagi) Saya ceritakan mengenai diri saya, lulusan mana, jurusan, dan kegiatan yang dilakukan selama kuliah, dan bidang yang ingin saya geluti.

What is your research in undergraduate?

(Mulai keringetan dan panik karena sedikit lupa mengenai TA) Sambil berusaha mengingat-ngingat kembali saya mencoba menjelaskan dalam bahasa inggris dan kebanyakan aaa eeeuu aaa euuu maybe eeuuu. Dan akhirnya saya memutuskan untuk bilang kepada Pak Mufti agar saya dapat menjelaskan dengan menggunakan Bahasa Indonesia agar lebih mengena dan jelas.

Lah gimana kamu ini. Katanya mau sekolah di luar negeri. Mosok begini. Yasudah bolehlah

(Saya sangat panik saat itu dan mulai memupus harapan seketika) sambil berusahan tetap tenang dan percaya diri saya menjelaskan Tugas Akhir saya., termasuk latar belakang masalah, kesimpulan, dan bagian seputar pembahasan, serta hal-hal lain yang masih masuk dalam konteks penelitian saya.

Nah Skripsi kamu kan mengenai hutan tanaman jati, kok mau lanjutin ke S2 di bidang perairan?

Iya pak. Saya sering melewati sungai-sungai hitam di Bandung dan kesal dengan banjir yang selalu ada tiap tahun. Yang lebih parah lagi, hal ini terjadi di seluruh kota di Indonesia. Ada kesalahan mendasar dari semua pembangunan kota di Indonesia terutama terkait manajemen sungai dan daerah tangkapan air. Walaupun sekarang Kota Bandung mulai berbenai mengatur daerah tangkapan air dan sungai, tapi masih banyak kota lain yang lain belum. Saya rasa Indonesia butuh ahli yang lebih banyak di bidang ini.

Tapi apa hubungannya skripsi kamu dengan bidang ini?

Mungkin hubungannya tidak banyak pak. Tapi hutan tanaman merupakan salah satu daerah tangkapan air paling baik dan dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat. Selain itu, dapat dijadikan salah satu opsi penghijauan kembali di daerah hulu.

Apa motto kamu dalam hidup?

Hmmm Motto saya “Jika saya tidak dapat menanggung pahitnya belajar, maka saya harus menanggung pedihnya kebodohan”.

Wah siapa tuh yang bilang?

Itu perkataan Imam Syafii, Pak. Dan saya jadikan pembelajaran untuk belajar agar ga dibodohi orang lain.

Siapa pemimpin idola kamu?

Ir. Sutami, pak. Menteri PU pada jaman Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. Saya ingin menjadi pribadi yang tegas, tapi tetap sederhana seperti beliau.

Kamu kalo udah selesai kuliah disana, mau jadi apa di Indonesia?

Mau jadi konsultan atau birokrat, Pak.

Yang bener birokrat apa konsultan. Kalo konsultan sih bukan sederhana tapi nyari uang.

Jadi birokrat, Pak.

Gamau jadi dosen?

Mungkin pak, suatu saat nanti. Tapi ingin jadi birokrat dan jadi pengambil kebijakan. Baru kalo udah tua dan punya pengalaman, saya tertarik jadi dosen. Sudah terlalu banyak yang ingin jadi dosen, pak, tapi ga banyak yang mau jadi birokrat. Nanti Indonesia ga maju-maju, kalo orang baik yang sudah memiliki pengalaman melihat negeri lain, jadi dosen lagi, nanti siapa yang jadi birokrat dan mengambil kebijakan?

Kamu mau kerja di PU? Tapi tau kan kamu PU itu banyak uangnya, termasuk yah ngertilah itu.

Iya Pak, mau. Dan iya tau juga pak kalo PU termasuk salah satu lahan basah dan banyak uangnya. Saya akan berusaha sebaik dan sebisa mungkin menghindari hal-hal tersebut. Tapi jika pada akhirnya sudah tak dapat dihindari setelah saya berusaha maksimal, mungkin saya akan keluar saja pak, daripada ditumbalkan.

What University do you want to enter and why?

(Dari sini sampai akhir terus-terusan pake bahasa inggris. Saya panik dan agak lupa pertanyaan apa aja yang ditanyakan. Saya terlalu banyak menggunakan kata maybe dan diingatkan terkait hal itu. Sampai akhirnya pertanyaan terakhir terkait LoA).

Have you contact with Professor in UniMelb?

Yes, I have. But until now, he didn’t reply my message.

What did you say in the email?

I said that I want to enter Unimelb and I will be glad if he took me to supervised by him.

Oh that is not good. You should tell him about your interest and what do you want to do there. Convice him to let you under his wing.

Yes, Sir. I will do that next time.

Oke mungkin segitu saja dari pertanyaan dari kami. Masalah kamu masuk atau tidak itu sepenuhnya hak LPDP. Berdoa saja dan perbaiki bahasa inggrisnya

Iya pak terimakasih atas saran-sarannya. I will try to catch up later. (dan saya beranjak dari kursi dan kembali meyalami para penguji)

 

Setelah melaksanakan semua tes yang ada, saya kecewa karena tidak berlatih untuk menjawab dalam bahasa inggris saat wawancara dan saat LGD saya terlalu sering menulis dan melupakan kontak mata, sehingga takutnya dianggap tidak memiliki attitude yang baik.

Sebelum dan sesudah mengajukan aplikasi beasiswa ke LPDP, Saya berusaha mencari pekerjaan dengan melamar ke berbagai perusahaan, karena yakin bahwa saya tidak akan lolos seleksi, terutama melihat proses wawancara dan LGD yang tidak berjalan lancar. Pada akhirnya Tanggal 10 September kemarin, ada pengumuman yang menyatakan saya lulus seleksi wawancara. Hoooraaay J. Mungkin Inilah jalan yang ditunjukan Tuhan untuk saya lalui. Sampai hari ini, saya bahkan masih login dalam akun LPDP hanya untuk sekedar memastikan bahwa saya beneran lolos dan bukan kesalahan dari sistem. Konyol memang, tapi ya jangankan orang lain, saya aja ga percaya saya bisa lolos.

Meski begitu. masih banyak yang harus saya lakukan. Mendapatkan nilai minimal IELTS 6.5 atau TOEFL IBT 80 agar dapat memenuhi syarat administrasi untuk kuliah di UniMelb ataupun universitas lain, terutama di Australia dan Belanda, meningkatkan kemampuan bahasa inggris saya secara keseluruhan, dan belajar hal-hal terkait bidang yang ingin saya tekuni. Semua hal itu harus saya lakukan kurang dari satu tahun, karena batas waktu yang diberikan LPDP adalah satu tahun untuk memeroleh pernyataan bahwa kita diterima di suatu universitas yang dibuktikan dengan LoA. Jadi setidaknya September tahun depan saya sudah harus mendapatkan LoA dari salah satu universitas.

Pada intinya adalah jangan menyerah hanya karena memiliki kemampuan bahasa inggris yang kurang dan IP yang pas-pasan. Kejar dulu, berusaha dulu. Allah akan selalu menunjukkan jalan bagi yang terus berusaha. Persiapkan dengan matang dan banyak membaca tentang tips dan trik yang dianjurkan para awardee LPDP. Jangan malas untuk mencari dan untuk bertanya. Tingkatkan kepercayaan diri. Peluang untuk lulus 0% itu cuma ada kalo kita ga ngapa-ngapain dan diam.

Saya yang IPnya cukup saja, bahasa inggris pas-pasan, bahkan cenderung kurang, bukan aktivis, dan orang yang biasa-biasa aja ini bisa lolos seleksi, apalagi teman-teman semua yang mungkin memiliki IP sangat baik dan bahasa inggris yang baik (tos wasweswos inggrisna mun ceuk sunda mah). Bahkan beberapa teman-teman saya yang tadinya tidak terpikir atau sedikit malas untuk ikut dalam tes LPDP atau beasiswa lain tiba-tiba bersemangat untuk mencari beasiswa, karena tau orang seperti saya bisa lulus seleksi. Hahaha. Semoga ceritera ini juga dapat menginsipirasi teman-teman sekalian  untuk mencari beasiswa, baik LPDP ataupun yg lainnya. Tak usah bermimpi, cukup bangun dan berusaha untuk mendapatkannya, serta percayalah rezeki itu ada Tuhan yang mengatur.

*notes : saya baru ingat hal lucu. Saya ditanya soal pacar dan saya jawab punya dan sedang mendaftar untuk lpdp juga dengan tujuan ke belanda dan ingin mengambil sains pendidikan. Kebetulan giliran berikutnya adalah dia. Dan begitu dia duduk di kursi, dia langsung ditanya “kamu pacarnya aditya mirzapahlevi yah?” hahaha betapa lucu dan romantisnya kebetulan ini :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun