Lah gimana kamu ini. Katanya mau sekolah di luar negeri. Mosok begini. Yasudah bolehlah
(Saya sangat panik saat itu dan mulai memupus harapan seketika) sambil berusahan tetap tenang dan percaya diri saya menjelaskan Tugas Akhir saya., termasuk latar belakang masalah, kesimpulan, dan bagian seputar pembahasan, serta hal-hal lain yang masih masuk dalam konteks penelitian saya.
Nah Skripsi kamu kan mengenai hutan tanaman jati, kok mau lanjutin ke S2 di bidang perairan?
Iya pak. Saya sering melewati sungai-sungai hitam di Bandung dan kesal dengan banjir yang selalu ada tiap tahun. Yang lebih parah lagi, hal ini terjadi di seluruh kota di Indonesia. Ada kesalahan mendasar dari semua pembangunan kota di Indonesia terutama terkait manajemen sungai dan daerah tangkapan air. Walaupun sekarang Kota Bandung mulai berbenai mengatur daerah tangkapan air dan sungai, tapi masih banyak kota lain yang lain belum. Saya rasa Indonesia butuh ahli yang lebih banyak di bidang ini.
Tapi apa hubungannya skripsi kamu dengan bidang ini?
Mungkin hubungannya tidak banyak pak. Tapi hutan tanaman merupakan salah satu daerah tangkapan air paling baik dan dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat. Selain itu, dapat dijadikan salah satu opsi penghijauan kembali di daerah hulu.
Apa motto kamu dalam hidup?
Hmmm Motto saya “Jika saya tidak dapat menanggung pahitnya belajar, maka saya harus menanggung pedihnya kebodohan”.
Wah siapa tuh yang bilang?
Itu perkataan Imam Syafii, Pak. Dan saya jadikan pembelajaran untuk belajar agar ga dibodohi orang lain.
Siapa pemimpin idola kamu?