Mohon tunggu...
Charneus Jericho A. Simatupang
Charneus Jericho A. Simatupang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sarjana jurusan akuntansi di Universitas Airlangga

seseorang yang cukup tertarik dengan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangun kesadaran lingkungan melalui sosialisasi eco-enzyme, BBK 5 Universitas Airlangga, Watukebo

25 Januari 2025   23:41 Diperbarui: 25 Januari 2025   23:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto anggota kami bersama sekretaris Desa Watukebo (Dokpri)

Desa Watukebo, yang terletak di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, telah menjadi saksi dari sebuah inovasi sederhana namun berdampak besar pada lingkungan. Dalam rangkaian kegiatan BBK Ke-5 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Airlangga tahun 2025, mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan limbah organik melalui pembuatan eco-enzyme.Masalah limbah domestik, khususnya limbah organik dari dapur seperti sisa sayur dan buah, menjadi tantangan bagi banyak daerah, termasuk Watukebo. Kurangnya pemanfaatan limbah ini menyebabkan peningkatan polusi lingkungan serta kurangnya kesadaran masyarakat sekitar untuk memilah berbagai jenis limbah rumah tangga, terkhususnya limbah organik yang dimana dapat limbah jenis ini dapat dimanfaatkan menjadi banyak dimana salah satunya dapat diproses menjadi eco-enzyme maka dari itu untuk menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKN Universitas Airlangga berinisiatif memperkenalkan eco-enzyme, cairan hasil fermentasi organik yang memiliki berbagai fungsi, seperti pembersih alami, pupuk organik, penghilang bau, dan pengendalian hama.




pemberian kata sambutan oleh pihak terkait
pemberian kata sambutan oleh pihak terkait

Kegiatan ini berlangsung pada 17 Januari 2025 di Balai Desa Watukebo, dengan melibatkan 18 peserta yang mayoritas adalah anggota PKK. Program dimulai dengan sesi pembukaan pemberian kata sambutan oleh sekretaris Desa Watukebo lalu dilanjutkan pemberian kata sambutan oleh ketua dari anggota BBK 5 Universitas Airlangga, Watukebo setelah itu lanjut ke pemaparan edukasi mengenai pentingnya dalam memilah limbah yang dihasilkan rumah tangga, lalu dilanjutkan pemaparan tentang dampak, lalu dilanjutkan dengan penjelasan solusi untuk memanfaatkan limbah organik pada rumah tangga yang dapat di proses menjadi eco-enzyme. Kemudian dilanjutkan dengan praktik secara langsung proses pembuatan eco enzyme di depan partisipan serta untuk menambah keseruan kami juga mengajak salah satu peserta untuk berpartisipasi dalam praktik proses pembuatan eco-enzyme, menggunakan bahan-bahan seperti gula merah, sisa buah dan sayur, serta air.



pemaparan materi oleh anggota kami, yaitu riko dan jasmine (dokpri)
pemaparan materi oleh anggota kami, yaitu riko dan jasmine (dokpri)

Langkah-langkah pembuatannya sendiri cukup sederhana, yaitu :


1. Membersihkan wadah dari sisa bahan kimia.


2. Memasukkan air bersih hingga 60-70% volume wadah.

3. Menambahkan gula sebanyak 10% dari berat air.


4. Menambahkan potongan limbah organik sebanyak 30% dari berat air.


5. Menutup wadah dan melakukan proses fermentasi selama tiga bulan, dengan pengadukan rutin pada minggu-minggu awal.


Program kerja sosialisasi ini  memastikan setiap individu memahami proses secara detail serta hasil dan dampaknya, dan juga setelah praktik proses pembuatan eco-enzyme, kami juga memperlihatkan sampel barang jadi yang sudah dipersiapkan sebelumnya kepada partisipan sekaligus menjelaskan bahwasannya proses fermentasi dapat berakhir gagal jika terkontaminasi dengan beberapa hal tertentu, hal ini dilakukan dengan harapan partisipan dapat menilai sendiri apakah produ eco-enzyme yang mereka bikin sendiri gagal atau berhasil, mengingat proses fermentasi eco-enzyme yang cukup lama dimana proses fermentasi memakan waktu sekitar 3 bulan, kami juga menjelaskan kepada partisipan akan pentingnya pengawasan terhadap produk selama masa fermantasi setiap beberapa waktu yang telah ditentukan disitu kami menjelaskan apa yang perlu diwaspadai pada produk selama masa fermentasi, dan yang terakhir kami juga tidak lupa untuk menjelaskan tentang cara pemakaian eco-enzyme karena pemakaian produk ini membutuhkan campuran dengan komposisi air yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan.

praktik langsung proses pembuatan, dengan melibatkan salah satu audiens yang bersedia (dokpri)
praktik langsung proses pembuatan, dengan melibatkan salah satu audiens yang bersedia (dokpri)

Menurut kami berdasar testimoni yang kami dapat dari partisipan, kegiatan ini berhasil dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah organik. Indikator keberhasilan juga terlihat dari antusiasme peserta dan kemampuan mereka memproduksi eco-enzyme secara mandiri. Selain itu, jumlah limbah organik yang dibuang ke lingkungan mulai berkurang, berkat upaya pengolahan yang dilakukan oleh warga.
Harapan kedepannya, Program ini menjadi langkah awal menuju pengelolaan limbah yang lebih baik di Desa Watukebo. 

foto bersama anggota KKN beserta sekretaris desa watukebo dan juga partisipan PKK (dokpri)
foto bersama anggota KKN beserta sekretaris desa watukebo dan juga partisipan PKK (dokpri)

Dengan adanya program ini kami berharap, masyarakat dapat melanjutkan praktik ini secara berkelanjutan, tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga tetapi juga sebagai peluang usaha berbasis lingkungan. Keberlanjutan program ini dapat diperkuat dengan dukungan dari pemerintah desa dan lembaga terkait. Melalui program kerja sosialisasi eco-enzyme, kami berharap warga Desa Watukebo tidak hanya berkontribusi pada kelestarian lingkungan tetapi juga menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah-langkah kecil di dapur

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun