Desa Watukebo, yang terletak di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, telah menjadi saksi dari sebuah inovasi sederhana namun berdampak besar pada lingkungan. Dalam rangkaian kegiatan BBK Ke-5 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Airlangga tahun 2025, mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan limbah organik melalui pembuatan eco-enzyme.Masalah limbah domestik, khususnya limbah organik dari dapur seperti sisa sayur dan buah, menjadi tantangan bagi banyak daerah, termasuk Watukebo. Kurangnya pemanfaatan limbah ini menyebabkan peningkatan polusi lingkungan serta kurangnya kesadaran masyarakat sekitar untuk memilah berbagai jenis limbah rumah tangga, terkhususnya limbah organik yang dimana dapat limbah jenis ini dapat dimanfaatkan menjadi banyak dimana salah satunya dapat diproses menjadi eco-enzyme maka dari itu untuk menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKN Universitas Airlangga berinisiatif memperkenalkan eco-enzyme, cairan hasil fermentasi organik yang memiliki berbagai fungsi, seperti pembersih alami, pupuk organik, penghilang bau, dan pengendalian hama.



Kegiatan ini berlangsung pada 17 Januari 2025 di Balai Desa Watukebo, dengan melibatkan 18 peserta yang mayoritas adalah anggota PKK. Program dimulai dengan sesi pembukaan pemberian kata sambutan oleh sekretaris Desa Watukebo lalu dilanjutkan pemberian kata sambutan oleh ketua dari anggota BBK 5 Universitas Airlangga, Watukebo setelah itu lanjut ke pemaparan edukasi mengenai pentingnya dalam memilah limbah yang dihasilkan rumah tangga, lalu dilanjutkan pemaparan tentang dampak, lalu dilanjutkan dengan penjelasan solusi untuk memanfaatkan limbah organik pada rumah tangga yang dapat di proses menjadi eco-enzyme. Kemudian dilanjutkan dengan praktik secara langsung proses pembuatan eco enzyme di depan partisipan serta untuk menambah keseruan kami juga mengajak salah satu peserta untuk berpartisipasi dalam praktik proses pembuatan eco-enzyme, menggunakan bahan-bahan seperti gula merah, sisa buah dan sayur, serta air.


Langkah-langkah pembuatannya sendiri cukup sederhana, yaitu :

1. Membersihkan wadah dari sisa bahan kimia.

2. Memasukkan air bersih hingga 60-70% volume wadah.
3. Menambahkan gula sebanyak 10% dari berat air.

4. Menambahkan potongan limbah organik sebanyak 30% dari berat air.

5. Menutup wadah dan melakukan proses fermentasi selama tiga bulan, dengan pengadukan rutin pada minggu-minggu awal.