Mohon tunggu...
Charles Marbun
Charles Marbun Mohon Tunggu... -

Suka menonton kartun apa saja. Ada filsafat sederhana dalam karya kartun: easy going

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Golput: Apakah Perlu Door Prize?

11 Desember 2015   20:12 Diperbarui: 11 Desember 2015   20:12 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Kota Solo, cara cukup “unik” diprakarsai oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 7 Nusukan, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Mereka melakukan inisiatif sendiri dengan menyediakan bus sebagai TPS keliling.

Selain langsung mendatangi pemilih, bus ini juga “menarik” perhatian masyarakat Solo. Ini agaknya alasan kenapa partisipasi ikut Pilkada di kota Solo termasuk tertinggi di Indonesia.

Undian berhadiah.
Kecenderungan Golput yang tinggi tidak hanya terjadi di negara kita, tapi juga negara maju. Di negara negara maju seperti Inggris, Jepang dan Amerika Serikat angka Golput sangat mengkawatirkan.

Di Inggris, di jaman PM Margaret Thatcher, berkuasa dari tahun 1979 sampai 1990 pernah menyediakan door prize atau undian berhadiah. Beberapa Pemda mengambil inisiatif, memberikan hadiah elektronik (TV, Walkman dan sebagainya) kepada pemilih yang menggunakan haknya. Setelah ikut mengundi, pemilih nunggu hasil undian apakah mereka menang hadiah barang barang elektronik atau tidak.

Selain itu, di beberapa negara negara maju, apakah pemilu nasional atau pilkada akan gampang menemui kalimat seperti ini: “ free drinks, food and door prizes” untuk menekan angka Golput.

Bagaimana agar Golput turun di negara kita di masa depan menurut anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun