Penyebab Bullying
Dapat dikatakan bahwa bullying terjadi bisa diakibatkan anak-anak sering menonton film-film aksi. Film-film yang menampilkan kekuasaan dari kelompok tertentu dan keberhasilan menghakimi seseorang. Bisa saja terjadi karena ini. Kemudian bisa juga terjadi karena anak-anak membentuk kelompok bermain (geng-geng) yang berujung pada pengambilan keputusan yang keliru. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka itu kelompok yang ditakuti oleh orang lain.
Pembentukan kelompok-kelompok seperti ini harus diwaspadai oleh orangtua, sekolah dan pihak berwajib. Selain tindakan bullying, bisa saja berakibat pada tawuran antara kelompok.
Mengatasi Bullying Dengan Hati
Menurut saya untuk mengatasi peristiwa bullying ini penting pembinaan di sekolah dan di rumah. Pembinaan yang menggunakan hati dengan memperhatikan kondisi dari seorang pribadi. Harus ada komunikasi dari hati ke hati. Pertama Kontrol orangtua.
Orangtua dapat melihat sikap dan tindakan seorang anak serta mempelajari bakat anak dan kegiatannya di media sosial. Dengan memperhatikan grup-grup media sosialnya dan bahkan mengecek isi-isi pesan mereka. Dengan mengetahui perubahan sikap anak, orangtua dapat bersosialisasi dari hati ke hati dengan anak bahkan bisa berkonsultasi dengan pihak-pihak tertentu.
Kedua, sekolah. Bimbingan konseling memang sangat dibutuhkan di sekolah. Untuk membina karakter anak menjadi lebih baik.
Peran guru untuk mengontrol anak-anak didik sangat penting dan mengevaluasi anak-anak yang dididik. Menurut guru-guru anak ini seperti apa. Kemudian bersosialisasi dengan anak-anak tentang saling menghargai dan persaudaraan. Penting juga untuk mengundang ahli-ahli dibidang konseling untuk bersosialisasi dengan anak-anak.
Dengan pengamatan dan pengenalan terhadap anak-anak dengan baik, kemudian melakukan pendekatan terhadap anak yang dari sikapnya menunjukkan kurang baik atau keliru. Penting juga kita mendengar keluhan dari anak-anak terhadap sikap dari beberapa teman.
Ketiga, pihak pemerintah. Menurut saya pihak pemerintah mesti melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang kekeliruan tindakan bullying dan akibat dari tindakan itu. Sosialisasi yang menyadarkan mereka bahwa terdapat tindakan yang boleh dan tindakan yang tidak boleh dilakukan.
Dengan menampilkan pasal-pasal yang ada bila melakukan tindakan keliru. Bukan untuk menakutkan melainkan untuk membawa mereka pada pola pikir mengenai kebenaran dan kebaikan.