Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Olahan Nasi Jagung dan Tepung Jagung yang Bermanfaat, Hemat, dan Bergizi

22 Februari 2024   00:58 Diperbarui: 22 Februari 2024   14:54 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nasi jagung. (Dok Shutterstock/MSutanto)

Pernah kalian mencoba makan nasi jagung, beras yang dicampur dengan jagung yang sudah digiling. Dalam keluarga kami sering makan nasi yang seperti ini. Makanan yang bergizi dan juga bisa menghemat pengeluaran. 

Sering kali saya melihat orang yang sudah mengalami sakit tertentu makan makanan yang seperti ini. Untuk mengurangi penyakit yang diderita dan agar yang sedang sakit dapat tetap bertahan hidup. Pengolahan nasi yang dicampuri jagung ini juga sangat mudah. Apalagi harga jagung yang sudah digiling terbilang masih murah.

Mengolah Jagung untuk Dicampuri Beras

Di rumah saya sering mengolah jagung ini untuk mencapai hasil yang bisa dicampur dengan beras saat dimasak. Langkah-langkah dalam mengolah jagung ini, juga sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Jagung yang diolah itu adalah jagung yang sudah mengeras atau bukan jagung yang masih mudah. 

Pertama, jagung dipisahkan dari batangnya, melalui proses manual dengan mengunakan kedua tangan. 

Kedua, jagung yang sudah dipisahkan dari batangnya itu dijemur selama satu sampai tiga hari tergantung pada cuaca. Apabila cuaca cerah dengan panas matahari yang baik dapat dijemur hanya dua hari. 

Ketiga, proses pengilingan. Jagung yang sudah dijemur kalau sudah dirasakan bisa untuk diproses dalam penggilingan, selanjutnya digiling. Nanti tepungnya jalan lain dan bagian dari jagung yang bisa untuk dicampur dengan beras akan jalan pada tempat lain sehingga bisa langsung diproses untuk dimasak.

mediaindonesia.com
mediaindonesia.com

Cara Memasak Nasi Jagung

Dalam keluarga saya melihat mama saya memasak nasi jagung ini dengan takaran-tekaran tertentu. Misalnya alat takaran itu gelas, maka cara memasaknya adalah dengan tiga berbanding satu atau lima berbanding satu. 

Beras dan jagung yang sudah digiling itu bisa dimasak bersamaan dengan dicampur. Nasi jagung itu sangat beraroma setelah matang. Saat kita memakan nasi jagung itu rasanya enak sekali.

Tepung Jagung Dijadikan Snack

Tepung dari jagung yang sudah digiling ini kemudian disaring hingga mendapatkan tepung yang agak halus. Tepung ini kemudian diolah menjadi makanan ringan di rumah. Yang bisa dimakan pada waktu senggang atau bersantai bersama keluarga. 

Cara membuatnya adalah pertama, menyaring tepung jagung itu. Tepung jagung dari penggilingan disaring hingga mendapatkan tepung yang agak halus. Kedua, tepung itu digoreng dan bisa dicampur dengan kelapa. 

Cara pengorengan sangat sederhana. Setelah dirasakan sudah layak untuk dikonsumsi kemudian didinginkan. Nanti tepung ini akan dicampuri dengan gula setelah itu kita dapan memakannya. Rasanya juga sangat enak apalagi kalau dicampuri dengan teh hangat. Kemudian tepung ini juga dapat diolah untuk dijadikan kue kukus. 

Caranya. Pertama kita mencampurkan tepung yang sudah dihaluskan tadi di air, kemudian dikeringkan dengan dicampuri gula dan di simpan ditutupan periuk. Uapan air yang mendidih akan membuat tepung ini menjadi kue yang layak dikonsumsi.

Menghemat Pengeluaran

Dengan nasi jagung ini saya berpikir bahwa dapat menghemat pengeluaran dalam sebuah keluarga. Uang yang lainnya dapat digunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok lainnya seperti sayur dan lauk agar tetap bernutrisi. Dan saya melihat bahwa pengeluaran keuangan keluarga dapat berkurang. Meskipun harga beras naik, kalau terbiasa dengan makan nasi jagung pengeluaran akan tetap stabil. 

Bagaimana kalau tidak terbiasa? 

Dalam kehidupan sehari-hari sesuatu yang belum biasa kalau dibiasakan akan menjadi sesuatu yang sering dilakukan. Dengan keadaan anak-anak zaman sekarang yang belum terbiasa makan nasi jagung kalau dibiasakan mereka akan menjadi terbiasa. Karena mereka belum merasakan kelezatan dari nasi jagung itu.

Saya juga dulu seperti itu. Waktu umur saya masih kecil. Saya tidak mau makan nasi jagung yang dimasak oleh mama saya. Karena warnanya yang kuning saya tidak suka terlebih belum mencoba. Akan tetapi aromanya yang tercium enak, membuat saya berani mencoba. Ketika dimakan ternyata rasanya enak sekali. 

Saya pun menjadi ketagihan untuk makan nasi jagung. Bahkan ketika merantau saat mahasiswa saya sering masak nasi jagung dengan membeli beras dan jagung yang sudah digiling dipasar. Sesuatu yang belum terbiasa menjadi terbiasa pada akhirnya.

Pengeluaran saya sebagai mahasiswapun pada waktu itu tetap stabil dan hemat. Saya bisa memanfaatkan uang sisa bulanan untuk kebutuhan kuliah. Begitu juga dalam sebuah keluarga menurut saya, apabila belum terbiasa kalau dibiasakan akan menjadi terbiasa. 

Keuangan pun tetap stabil. Saya berpikir bahwa seandainya kebanyakan keluarga mengonsumsi nasi jagung keuangan akan hemat dan tubuh akan bergizi.

Mengimbangi Sektor Pertanian

Konsumsi nasi dari beras di Indonesia begitu tinggi. Akibat dari konsumsi ini, orientasi dari petani adalah membuka lahan untuk dijadikan sawah dan menanam padi. 

Cara merawat padi tidaklah muda. Membutuhkan air dan pupuk yang banyak serta perawatan yang rutin setiap hari. Menjadi petani padi memang dapat dikatakan berinvestasi, bisa mengutang dulu di toko obat-obat pertanian setelah panen kemudian dibayar. 

Akan tetapi, dari pembiayaan pekerjaannya ditambah dengan harga pupuk yang mahal, menurut saya keuntungan dari petani padi sedikit. Untuk mengerjakan lagi lahan sawah itu setelah panen tetap kembali berutang.

Dengan konsumsi nasi jagung yang meningkat nantinya, sektor pertanian juga bisa berimbang. Petani-petani bisa beralih dari petani padi menjadi petani jagung. Menjadi petani jagung dalam penglihatan saya lebih meraup keuntungan dan cara pekerjaan dan perawatan yang tidak sama ketika menjadi petani padi. Konsumsi nasi jagung yang jumlah konsumtifnya tinggi bisa membuat petani padi dan petani jagung seimbang.

Hemat dengan Manfaatkan Halaman Rumah

Kita juga dapat menanam jagung sendiri loh. Dengan memanfaatkan halaman rumah. Karena cara menanam jagung dan perawatan yang terbilang mudah. Selain itu juga menanam jagung di sekitar rumah tidak akan menggangu kebersihan dan kesehatan. Sebab tidak membutuhkan air yang banyak seperti mengairi sawah. Kita hanya membutuhkan air sedikit untuk menyiram seperti menyiram bunga. 

Dengan menanam jagung sendiri di sekitar rumah dapat menghemat pengeluaran juga. Yang terpenting juga Kita dapat menjadi bangga dan senang mengonsumsi makanan hasi dari menanam sendiri. Suasana rumah akan menjadi sejuk dengan kesejukan dari tanaman ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun