Kaum Perempuan Diantar Ke rumah Laki-laki
Yang paling menarik juga adalah setelah kesepakatan dalam upacara adat membicarakan belis ini. Selanjutnya adalah kaum perempuan diantar oleh kaum keluarganya ke kampung atau rumah dari keluarga besar kaum laki-laki. dari upacara diantar ini dapat dilihat bahwa terjadi penyerahan dari kaum keluarga perempuan ke kaum keluarga laki-laki untuk dijaga dan sepenuhnya mendukung kehidupan keluarga kecil dari mempelai. Yang selanjutnya setelah sampai di rumah kaum laki-laki juga nantinya dilaksanakan juga upacara adat. Upacara pengantaran ini juga untuk kaum keluarga saling mengenal "tempat asal atau rumah atau kampung". Untuk mengetahui bahwa yang wilayahnya disebut dengan nama ini terletak di daerah ini. Sehingga ketika melewati jalur ini dapat untuk singgah. Upacara pengantaran ini membawa kesedihan tersendiri bagi kaum perempuan. Dia akan hidup dan akan mulai mengenal keluarga baru. Akan tetapi dapat disimpulkan bahwa keluarga dari masing-masing mempelai akan semakin besar.
Menikah Sebagai Pilihan
Menurut saya menikah itu adalah pilihan hidup. Tidak ada aturan atau tuntutan bahwa wajib menikah. Berkaitan dengan menikah atau tidak itu pilihan masing-masing orang. Tidak ada paksaan dari orang lain untuk menikah atau hidup sendiri seumur hidup. Pilihan hidup itu berdasarkan hati nurani orang yang bersangkutan. Dalam masyarakat juga tidak terdapat stigma keburukan bagi orang yang menikah atau tidak menikah. Menikah atau tidak menikah tidak terdapat persoalan sosialnya. Karena itu pilihan hidup. Tidak menikah bukan berarti tidakmampu, tidak normal atau lain sebagainya. Itu adalah pilihan.
Dalam budaya Manggarai juga tidak mewajibkan setiap orang untuk menikah, apabila tidak menikah akan dihukum. Tidak terdapat seperti itu. Kaum keluarga hanya menasihati dan memberikan saran. Berkaitan keputusan hidup untuk menikah atau tidak berada pada dirinya. Semua keputusan menikah atau tidak itu baik. Demi kebaikan masing-masing berdasarkan prinsip hidup masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H