Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pohon Natal dari Barang Bekas (Murah, Hemat dan Kreativitas)

20 Desember 2021   13:12 Diperbarui: 20 Desember 2021   13:18 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuat Pohon Natal Dari Barang bekas itu mudahlah sobat. Hai sobat terutama umat-umat Kristiani, sudah menghias rumah atau belum. 

Pasti banyak yang berpikir bahwa kita lagi hidup di masa krisis. Harga pohon natal atau hiasan natal sangat mahal, kita tidak mempunyai uang untuk membeli. Pasti banyak yang berpikir demikian. 

Saya juga termasuk orang yang berpikir demikian. Saya tidak mempunyai uang, gimana ya agar dapat menghias rumah di momen kebahagiaan kehadiran Sang Juruselamat.

Kali ini saya ingin membagikan cara membuat pohon natal dari barang-barang bekas. Saya sudah buat loh dari barang-barang bekas, makanya aku ingin membagikan pengalamanku. 

Saya membuat pohon natal dari barang bekas sekitar rumah. Darimana ide membuat pohon natal dari barang bekas.
Kemarin tanggal 15 Desember saya duduk sendirian di rumah. 

Saya merasa kesepian membuat saya memutuskan untuk jalan-jalan ke area pertokohan di kota. Maklum saya tinggal di perdesaan. 

Saya pun masuk ke toko yang menjual pohon natal. Harganya berwariasi tergantung modelnya, dan semuanya sekitar ratusan ribu. 

Saya mengamati modelnya dari dekat. Saya melihat dan berpikir ini dari barang bekas juga hanya karena diolah sehingga menjadi seperti ini. Dari sinilah saya berpikir untuk membuat pohon natal dari barang bekas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi


Saya pun pulang dan mulai membuat pohon natal dari barang bekas. Pertama saya siapkan kayu, dan saya membuat kayu-kayu itu berbentuk kerucut. Kemudian ikat kayunya menjadi satu. 

Kedua, saya mengambil tali rafia yang sudah menjadi sampah. Saya bersihkan talinya dan mulai digunakan. Untuk hasilnya dapat dilihat dalam gambar yang akan saya bagikan.

Sebenarnya masih banyak juga barang bekas yang dapat kita gunakan untuk membuat pohon natal.  Misalnya dari botol-botol, daridaun-daun dan juga dari kertas. Yang dibutuhkan adalah kreatifitas kita dalam membuatya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Melihat kreatifitas saya dengan membuat pohon natal dari barang bekas. Tetangga saya pun bertanya dan meminta saya untuk membantu mereka dalam membuat pohon natal. 

Saya mengajari mereka cara membuat pohon natal dari barang bekas. Ada dari mereka yang mengatakan sama modelnya ya dengan yang ada di toko. Kita jadi lebih hemat. 

Saya mengatakan lebih baik gunakan uang untuk belanja barang barang keperluan lainnya. Dan kita harua kreatif demi menghemat uang.

Dari pengalaman ini saya langsung berpikir bahwa tahun depan saya mencoba untuk membuka usaha membuat pohon natal dan dijualkan. Bisa dijadikan sebagai sebuah bisnis yang dapat meraup keuntungan. Karena untuk tahun ini sudah terlambat sebab natal tinggal hitungan hari lagi. Ide membangun bisnis pohon natalku terlambat. Nda masalahlah masih ada tahun depan, intinya saya sudah membantu orang lain dalam kreatifitas membuat pohon natal.

Hai sobat saya mengucapkan selamat natal untuk kita semua, semoga dengan kehadiran Yesus membawa sukacita bagi kita semua. Mudah-mudahan kalian sudah menghiasi rumah kalian ya, dan berkumpul bareng keluarga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun