Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bersepeda Tren di Tengah Pandemi, karena Ini...

20 September 2020   03:08 Diperbarui: 20 September 2020   04:37 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya gengsi memang tinggi sekali di zaman sekarang. Orang gengsi bila tetangga sebelah memiliki kelebihan dibandingkan dengan kita. Gengsi bila tetangga berpenampilan mewah dibandingkan kita. Bahkan orang seringkali meminjam uang demi memenuhi tuntutan gengsi. Budaya gengsi memang selalu ada dalam kehidupan.

Akan tetapi apakah di saat pandemi covid-19 ini kita masih memelihara budaya gengsi ini. Dalam menjalankan kehidupan kalau masih memelihara budaya gengsi apakah sebagai bagian dari esensi keberadaan. Tentu ini bagian dari kelemahan dalam diri sebagai manusia. Beruntung sekarang yang lagi tren hanya bersepeda, yang harganya tidak terlalu banyak mengeluarkan banyak uang.

Tren bersepeda memang bagus sekali untuk menghemat pengeluaran. Saya pun melihat bahwa anak-anak sering kali mendesain sepedanya sendiri dengan kreativitas mereka yang ada dan biayanya tidak terlalu mahal. Hal ini juga bagus karena mendidik anak untuk hidup penuh kreatif.

Beberapa tren kreatif mendesain sepeda sekarang ini:

Pertama, meng-cat sepeda. Meng-cat sepeda juga menjadi tren sekarang. Anak-anak sering kali bersaing dalam menunjukkan keindahan sepedanya. Mereka sering kali bersaing memperlihatkan hasil cat sepeda mereka. Terkadang penuh warna-warni yang membangakan bagi diri mereka sendiri saat ada yang memuji hasil kreativitas mereka ini.

Kedua, memasang lampu pada sepeda. Anak-anak seringkali memasang lampu di sepeda dan tentu lampu yang bernyala kedap-kedip untuk menghiasi sepeda mereka.

Ketiga, memasang poster di sepeda. Memasang poster bukan hanya di motor dan mobil, di sepeda juga orang seringkali memasang poster kesukaan mereka. Anak-anak yang sering melakukan hal seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun