Pemerintah bertanggung jawab untuk seluruh masyarakatnya. Aku sebagai tetangga bertanggung jawab dengan yang lain sebagai tetangga dengan memberikan sembako saat mereka krisis dan saya memiliki kelebihan.
Tanggung jawab subyek di sini di satu sisi hanya untuk memenuhi kebutuhan dari tuntutan. Misalnya seorang kepala desa berani membagikan sembako dari rumah ke rumah karena tuntutan dari bupati untuk membagikan sembako yang sebenarnya dia takut untuk menjalankannya. Tanggung jawab dalam hal ini hanya untuk memenuhi tuntutan saja.
Dalam diri subyek yang menjalankan tanggung jawab disini terdapat beban dalam menjalankannya. Sisi positif dari tanggung jawab disini di tengah pandemik ini adalah adanya kepedulian terhadap sesama yang menderita. Kepedulian ini dengan mengambil bagian dari yang lai sebagai bagian dari aku. Aku menghidupkan dalam diriku pribadi yang lain.
Aku sebagai subyek merasakan penderitaan dari orang lain, karena kelaparan di tengah  pandemik ini. Kelaparan yang terpengaruh sebab tidak bisa menjalankan aktivitas. Dengan mengambil bagian dari yang lain saya menunjukkan tanggung jawab aku sebagai makhluk sosial. Dalam diri timbul kesadaran untuk menjaga kenyamanan dan kedamaian dalam hidup bermasyarakat. Dengan meng-karantina diri di saat terinveksi virus agar tidak mempengaruhi hidup orang lain.
Aku bertanggung jawab atas diri disini sebagai bentuk bertanggung jawab atas diri orang lain. karantina sebagai bentuk tanggung jawab itu. Bentuk tanggung jawab terhadap yang lain ini muncul dalam diri setiap orang karena kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang peduli akan kehidupan orang lain.
Pandemik ini dapat merusak mental seseorang karena ketakutan, yang membawa pada sebuah kebinggungan dalam menjalankan kehidupan. Sebagai bentuk tanggung jawab dari aku terhadap yang lain. Aku mesti membangun kepercayaan diri dalam pribadi orang itu dengan empati dan menolong. Kemudian mendorong orang lain untuk membantu yang lain pula. Membangkitkan kesadaran dalam diri orang lain bahwa pandemik ini menjangkau banyak orang dan oleh karena itu sikap mendiskrimimasi sosial mesti dihindari. Fenomena sosial diskriminasi ini yang terjadi, mengasingkan mereka yang sedang sakit yang belum diketahui penyakitnya.
Â
Daftar Pustaka:Â
K Bertens, , 1985, Filsafat Barat Abad XX, Jilid II Prancis: Jakarta. PT Gramedia, 1985.
Suseno Magnis, Etika Abad Kedua Puluh: Emmanuel Levinas, Panggilan Orang Lain, Yogyakarta: Kanisius, 2006.
Â