Di era baru ini orang masih berada dalam kebinggungan dan kecemasan dalam menjalankan aktivitas. Â Masih ada sikap was-was untuk bepergian entah belanja, kunjung teman dan sebagainya. Akan tetapi untuk suatu hal yang penting keberanian dan kepercayaan bahwa tubuh kita kuat pasti akan membuat kita terhindar dari penyakit.Â
Apa yang dilakukan oleh Gereja Katolik di Era baru ini? Apakah tetap tidak ada perayaan Ekaristi di Gereja? Ataukah sebaliknya tetap menjalankan ibadah dan perayaan Ekaristi namun dengan cara yang berbeda dan ada aturannya? Dalam tulisan ini hanyalah refleksi penulis atas situasi yang sedang terjadi.Â
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Gereja Katolik memang harus berefleksi untuk kebaikan bersama umat Katolik. Hirarki mesti memikirkan sesuai dengan konteks keberadaan tempat dengan situasi. Di era baru ini ada berapa hal yang diijinkan untuk dijalankan dengan aturan baru. Misalnya ada daerah yang menganjurkan mengunakan masker terus setiap kali bepergian.Â
Baca juga: Refleksi Tentang Peran Gereja di Tengah Pandemi Covid 19
Gereja Katolik dalam hal ini melalui pemimpin-pemimpi Gereja bisa saja juga mengijinkan untuk umatnya mengikuti kegiatan seperti biasa di Gereja, dengan aturan-aturan tentunya. Jangan lupa kalau negara juga sudah mengijinkan untuk diperbolehkan ibadah di rumah ibadah. Nah, jika negara sudah memperbolehkan ibadah di tempat ibadah masing-masing, Gereja mesti memikirkan umatnya.
Dalam permenungan saya secara pribadi, saya jika Gereja melalui pemimpin-pmimpin Gereja Katolik sudah menginjinkan umat untuk merayakan Ekaristi dan kegiatan di Gereja, harus memperhatikan hal-hal berikut ini yang menurut saya penting:Â
Pertama, harus menyediakan di pintu Gereja tempat untuk pengecekan. Hal ini untuk melihat kondisi kesehatan umat, agar segera disembuhkan dan umat yang lain aman.Â
Kedua, posisi tempat duduk jarak. Posisi tempat duduk di Gereja mesti jarak antar orang yang satu dengan orang yang lain.Â
Baca juga: Gereja Menyediakan Sarana Cuci Tangan dan Hand Sanitizer guna Mencegah Penularan Covid-19
Ketiga, mengunakan sarung tangan, agar aman dalam menyentuh benda-benda sekitar.Â
Keempat, tergantung kondisi wilayah setempat. Meskipun negara atau pemerintah mengijinkan kembali untuk menjalankan ibadah, Gereja Katolik harus tetap merefeleksikan di setiap daerah.Â