Mohon tunggu...
Charly Manurung
Charly Manurung Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa S2 Magister Akutansi UNPAM

Seorang yang masih terus memperbaiki diri menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bimo Di Kampung Arkhan

25 Maret 2023   14:42 Diperbarui: 29 Maret 2023   00:29 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by : Freepik.com

Kampung Arkhan adalah sebuah desa kecil yang terletak di tengah hutan belantara. Ada kekuatan mistis di desa ini yang selalu tersembunyi dan mengancam kehidupan penduduknya. Kekuatan mistis ini sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka dan tidak ada yang tahu bagaimana cara menghilangkannya.

Di sebuah rumah kecil di pinggiran desa, ada  seorang anak laki-laki sekitar umur 15 tahun yang bernama Yusuf sedang duduk di meja. Yusuf adalah seorang anak yang memiliki ketertarikan dalam hal spritual di desanya, dia mempelajari buku-buku tentang keberadaan kekuatan mistis di desanya. Yusuf adalah anak cerdas dan berbakat diantara anak-anak seusianya di kampung arkhan.

"Tapi, bagaimana kita bisa mengalahkan kekuatan mistis ini?" gumam Yusuf sambil memandangi buku yang ada di hadapannya.

"Tidak ada yang tahu, Yusuf. Kekuatan mistis ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita," jawab ibunya yang sedang sibuk memasak di dapur.

Yusuf merasa frustasi. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa mereka harus hidup dengan kekuatan gaib yang selalu mengancam kehidupan mereka.

Sementara itu, di hutan belantara, terdapat seorang pria yang sedang berjalan-jalan. Pria itu bernama Bimo. Ia adalah seorang ahli spiritual yang telah lama mengamati kekuatan gelap yang ada di kampung Arkhan.

Bimo tahu bahwa kekuatan mistis itu semakin kuat dan berbahaya setiap harinya. Ia merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk menghentikan kekuatan mistis itu sebelum terlambat

Bimo terus berjalan-jalan di hutan belantara, mencari tahu lebih banyak tentang gangguan kekuatan mistis yang ada di kampung Arkhan. Ia merasa bahwa ia harus menemukan cara untuk mengalahkan kekuatan gaib itu sebelum terlambat.

Saat sedang berjalan, Bimo tiba-tiba merasakan ada kekuatan gaib yang sedang mengintai dirinya. Ia merasa cemas dan segera mengeluarkan ilmu yang ia pelajari dari kyainya.

Sementara itu, Yusuf masih terus mempelajari buku-buku tentang kekuatan mistis. Ia merasa bahwa ia harus mencari tahu lebih banyak tentang gangguan gaib di kampungnya itu agar bisa membantu penduduk kampung Arkhan.

Suatu malam, Yusuf terbangun dari tidurnya karena merasa ada yang aneh di sekitarnya. Ia merasa ada kekuatan negatif yang sedang mengintai rumahnya.

Yusuf segera bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah jendela. Ia melihat sesosok bayangan yang bergerak-gerak di luar rumahnya.

Yusuf merasa takut dan segera membangunkan ibunya. "Ibu, ada yang aneh di luar sana," ujarnya sambil menunjuk ke arah jendela.

Ibunya merasa khawatir dan segera memeriksa keadaan di luar rumah. Namun, ia tidak melihat apa-apa yang mencurigakan.

"Tidak ada apa-apa, Yusuf. Mungkin kamu hanya bermimpi buruk," kata ibunya sambil mengelus kepala Yusuf.

Namun, Yusuf merasa yakin bahwa ada sesuatu yang tidak beres di kampungnya. Ia merasa bahwa kekuatan jahat itu semakin kuat dan berbahaya.

Keesokan harinya, Yusuf dan ibunya pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Di pasar, mereka bertemu dengan seorang nenek tua yang mengaku bisa melihat meramal masa depan.

Nenek tua itu mengatakan bahwa kekuatan jahat yang ada di kampung Arkhan semakin kuat dan berbahaya. Ia juga mengatakan bahwa ada seseorang yang akan datang untuk mengalahkan gangguan kekuatan  mistis yang berbahaya itu

Yusuf dan ibunya merasa terkejut mendengar perkataan nenek tua itu. Mereka tidak tahu siapa yang dimaksud oleh nenek tua itu.

Sementara itu, Bimo masih berusaha mencari cara untuk mengalahkan kekuatan gaib itu. Ia merasa bahwa ia harus segera menemukan cara yang tepat sebelum terlambat.

Bimo kemudian memutuskan untuk pergi ke kampung Arkhan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang gangguan gaib itu. Ia merasa bahwa ia harus membantu penduduk kampung Arkhan menghadapi gangguan mistis yang semakin kuat dan berbahaya.

Ketika Bimo tiba di kampung Arkhan, ia langsung disambut oleh Yusuf dan ibunya. Mereka mengatakan bahwa mereka sangat membutuhkan bantuan Bimo untuk mengalahkan sihir jahat yang ada di kampung mereka.

Bimo kemudian memeriksa keadaan di sekitar kampung. Ia merasa bahwa kekuatan mistis itu semakin kuat dan berbahaya, yang selama ini ia anggap misterius dan menakutkan.

Di kediaman Yusuf dan Ibunya, Bimo menjelaskan bahwa ilmu mistis adalah kekuatan yang bisa digunakan untuk kebaikan atau kejahatan, tergantung pada niat dan tujuan penggunanya. Sedangkan kekuatan mistis yang gelap itu  adalah kekuatan yang berasal dari energi negatif yang bisa merusak dan menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya.

"Namun, kekuatan gaib itu tidak selalu berasal dari makhluk halus atau jin. Kadang-kadang, kekuatan  itu bisa berasal dari manusia yang memiliki niat jahat dan ingin merugikan orang lain," jelas Bimo.

Yusuf merasa terkejut mendengar penjelasan Bimo. Ia tidak pernah berpikir bahwa manusia juga bisa memiliki kekuatan tersebut.

"Lalu, bagaimana cara mengalahkannya?" tanya Bimo.

Bimo menjelaskan bahwa cara terbaik untuk mengalahkan kekuatan itu adalah dengan menggunakan kekuatan ilahi dengan cara Beriman dan Bertaqwa kepada Yang Maha Kuasa. Namun, ia juga menekankan bahwa penggunaan ilmu spritual harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh disalahgunakan.

"Kita harus selalu mengingat bahwa kekuatan ghaib terkadang bukanlah solusi untuk semua masalah. Kadang-kadang, masalah bisa diselesaikan dengan cara yang lebih sederhana dan tidak melibatkan urusan ghaib," tambah Bimo.

Yusuf merasa senang dan terinspirasi oleh penjelasan Bimo. Ia berjanji akan belajar dengan tekun dan menggunakan kekuatan spritual dengan bijak.

"Terima kasih, Bimo. Aku akan berusaha untuk menjadi ahli spritual seperti kamu," ucap Yusuf dengan penuh semangat.

Bimo tersenyum. Ia merasa senang bisa membantu Bimo dan ibunya menghadapi gangguan mistis yang selalu mengintai kampung mereka. Ia berharap, dengan bantuan Yusuf dan warga kampung Arkhan, mereka bisa mengalahkan gangguan kekuatan gaib itu dan menjadikan kampung mereka menjadi tempat yang aman dan damai.

Beberapa hari setelah kedatangan Bimo, kampung Arkhan mengalami kejadian yang mengejutkan. Seorang warga kampung ditemukan tewas di tengah hutan dengan luka-luka yang mengerikan di tubuhnya. Warga kampung pun merasa ketakutan dan merasa bahwa gangguan mistis itu semakin kuat dan berbahaya.

Bimo merasa prihatin dengan kejadian tersebut dan memutuskan untuk melakukan penyelidikan. Ia berbicara dengan beberapa warga kampung dan mencari tahu apakah ada yang melihat atau mendengar sesuatu yang mencurigakan.

"Apakah ada yang melihat atau mendengar sesuatu yang aneh sebelum kejadian ini terjadi?" tanya Bimo pada seorang warga kampung.

"Saya mendengar suara aneh di tengah malam, tapi saya tidak berani keluar untuk melihat," jawab warga kampung tersebut.

Bimo merasa curiga dengan suara aneh yang didengar oleh warga kampung tersebut. Ia memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut di tengah malam.

Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, Bimo menemukan bahwa pelakunya tersebut berasal dari kampung sebelah yang terkenal dengan kekuatan sihir hitam. Ia adalah seorang dukun teluh yang sangat kuat dan memiliki kekuatan yang lebih besar dari siapa pun di kampungnya.

"Pria tersebut berasal dari kampung sebelah yang terkenal dengan kekuatan sihir hitam. Ia adalah seorang ahli sihir hitam yang sangat kuat dan memiliki kekuatan yang lebih besar dari siapa pun di kampungnya," ucap Bimo pada warga kampung.

Warga kampung merasa terkejut dan merasa bahwa mereka harus lebih waspada dengan kekuatan sihir hitam yang selalu mengintai kampung mereka.

"Tapi, mengapa ia ingin mengganggu kampung kami?" tanya seorang warga kampung.

Bimo mengangguk. "Aku juga tidak tahu pasti. Tapi, mungkin ia ingin menguasai kampung ini dan membuat semua orang takut padanya."

Warga kampung merasa marah dan tidak bisa membiarkan pria tersebut melanjutkan aksinya. Mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan Bimo untuk menghadapi sihir jahat tersebut.

"Kita harus lebih waspada dengan kekuatan sihir hitam yang selalu mengintai kampung kita. Kita harus belajar dari kejadian ini dan bekerja sama untuk menjaga keamanan kampung kita," ucap Bimo.

Warga kampung mengangguk setuju dan berjanji untuk lebih waspada dan menjaga keamanan kampung mereka. Mereka merasa senang dan bangga dengan keputusan mereka untuk bekerja sama dan melawan gangguan gaib yang selalu mengintai kampung mereka.

Bimo merasa senang dan bangga dengan warga kampung Arkhan yang bersatu untuk melawan gangguan gaib tersebut. Ia berharap, dengan bantuan mereka, kampung Arkhan bisa menjadi tempat yang aman dan damai tanpa ada lagi korban yang jatuh.

Esok harinya. Setelah berjalan beberapa saat di tengah hutan, Bimo mendengar suara aneh yang berasal dari sebuah gua. Ia memutuskan untuk masuk ke dalam gua tersebut dan menemukan sesuatu yang mengejutkan.

Di dalam gua tersebut, Bimo menemukan seorang lelaki tua yang sedang melakukan ritual sihir hitam. Lelaki tersebut adalah seorang dukun teluh yang baru saja datang ke kampung Arkhan. Bimo menduga bahwa lelaki tua tersebut adalah pelaku dari kejadian mengerikan yang terjadi di kampung tersebut.

"Kau adalah pelaku dari kejadian mengerikan yang terjadi di kampung ini, bukan?" tanya Bimo pada pria tersebut.

Lelaki tersebut tersenyum sinis. "Aku Mbah Jiwok adalah orang yang memiliki kekuatan yang lebih besar dari siapa pun di kampung ini. Aku akan menguasai kampung ini dan membuat semua orang takut padaku."

"Kau tidak bisa terus mengganggu kampung ini dengan kekuatan sihirmu. Aku akan mengalahkanmu dan membawamu ke hadapan warga kampung," ucap Bimo pada lelaki tua tersebut.

Lelaki tua yang dikenal Mbah Jiwok tersebut tertawa sinis. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku? Aku adalah ahli sihir hitam yang sangat kuat. Kekuatanmu tidak akan cukup untuk mengalahkanku."

Bimo tersenyum. "Aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku punya Gusti ALLOH yang akan melawanmu."

Mbah Jiwok mengeluarkan mantra sihirnya dan menyerang Bimo dengan kekuatan setannya. Namun, Bimo berhasil menghindari serangan tersebut dan menyerang balik dengan kekuatan spritualnya.

Pertarungan sengit terjadi antara Bimo dan Mbah Jiwok. Keduanya saling menyerang dengan kekuatan spritual mereka masing-masing. Warga kampung yang menyaksikan pertarungan tersebut merasa takut dan khawatir.

Namun, Bimo tidak menyerah. Ia terus melawan dengan kekuatan spritualnya sembari melafazkan "Laa Hawla Wa laa Quwatta Illa Billah, Allahu Akbar" dan akhirnya berhasil mengalahkan lelaki tua tersebut. Mbah Jiwok tersebut jatuh ke tanah, muntah darah dan tidak bisa bergerak.

"Kau telah kalah. Aku akan membawamu ke hadapan warga kampung," ucap Bimo pada lelaki tua tersebut.

Mbah Jiwo tersebut merasa tidak berdaya dan tak percaya dengan kekalahannya dan Bimo membawanya ke hadapan warga kampung. Warga kampung merasa terkejut dan marah dengan tindakan lelaki tersebut. Mereka menyerahkan mbah jiwok ke pihak berwajib dan memutuskan untuk bekerja sama untuk menjaga keamanan kampung mereka.

"Terima kasih, Bimo. Kau telah membantu kami mengalahkan setan teluh yang mengintai kampung kami," ucap kepala kampung.

Bimo tersenyum. "Tidak perlu berterima kasih. Berterima kasihlah kepada Gusti ALLOH yang sudah menaklukan setan itu."

Warga kampung merasa senang dan bangga dengan keputusan mereka untuk bekerja sama dan melawan mbah jiwok. Bimo merasa senang dan bangga dengan warga kampung Arkhan yang bersatu untuk melawan kekuatan sihir jahat oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Ia berharap, dengan bantuan mereka, kampung Arkhan bisa menjadi tempat yang aman dan damai tanpa ada lagi korban yang jatuh karena kekuatan setan tersebut.

Beberapa minggu kemudian, Yusuf dan ibunya mengundang Bimo untuk makan malam di rumah mereka sebagai tanda terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.

"Terima kasih, Bimo. Kami sangat berterima kasih atas bantuanmu dalam menghadapi gangguan gaib  yang mengintai kampung kami," ucap ibu Yusuf.

Bimo tersenyum. "Tidak perlu berterima kasih. Aku hanya melakukan tugasku sebagai Hamba ALLOH."

"Tapi, kami masih ingin tahu lebih banyak tentang ilmu spritual. Bagaimana cara belajar  dan menggunakannya dengan baik?" tanya Yusuf.

Bimo mengangguk. "Belajar spritual memang tidak mudah. Tapi, yang terpenting adalah memiliki niat yang baik dan benar. Spritual yang terbaik adalah Beriman dan Bertaqwa kepada Gusti ALLOH dan menjalankan ibadah dengan benar. Insya ALLOH semua hal yang jahat akan dijauhkan dari kita."

Ibu Yusuf mengangguk. "Kami akan mengajarkan nilai-nilai tersebut pada Yusuf dan anak-anak lain di kampung kami. Kami ingin lebih banyak belajar lagi tentang ilmu islam, agar hidup di Kampung Arkhan ini tenang dan tentram."

Bimo tersenyum. "Itu adalah keputusan yang sangat baik. Ilmu ALLOH memang bisa digunakan untuk membantu orang lain, seperti yang aku lakukan di kampung Arkhan. Tapi, harus diingat bahwa Ilmu Agama itu sangat penting."

Rizal dan ibunya mengangguk setuju. Mereka merasa senang dan bangga bisa belajar dari Bimo tentang nilai-nilai yang harus dipegang dalam menggunakannya.

Bimo berharap dengan bantuannya dan kesadaran untuk bergantung kepada Sang Maha Kuasa dan Bertaqwa kepadaNYA, Desa arkhan menjadi tempat yang aman dan damai tanpa korban dari gangguan gaib yang meneror kampung mereka.

Bersambung Di Episode berikutnya.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun