Mohon tunggu...
Charly Manurung
Charly Manurung Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa S2 Magister Akutansi UNPAM

Seorang yang masih terus memperbaiki diri menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bimo Di Kampung Arkhan

25 Maret 2023   14:42 Diperbarui: 29 Maret 2023   00:29 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by : Freepik.com

Pertarungan sengit terjadi antara Bimo dan Mbah Jiwok. Keduanya saling menyerang dengan kekuatan spritual mereka masing-masing. Warga kampung yang menyaksikan pertarungan tersebut merasa takut dan khawatir.

Namun, Bimo tidak menyerah. Ia terus melawan dengan kekuatan spritualnya sembari melafazkan "Laa Hawla Wa laa Quwatta Illa Billah, Allahu Akbar" dan akhirnya berhasil mengalahkan lelaki tua tersebut. Mbah Jiwok tersebut jatuh ke tanah, muntah darah dan tidak bisa bergerak.

"Kau telah kalah. Aku akan membawamu ke hadapan warga kampung," ucap Bimo pada lelaki tua tersebut.

Mbah Jiwo tersebut merasa tidak berdaya dan tak percaya dengan kekalahannya dan Bimo membawanya ke hadapan warga kampung. Warga kampung merasa terkejut dan marah dengan tindakan lelaki tersebut. Mereka menyerahkan mbah jiwok ke pihak berwajib dan memutuskan untuk bekerja sama untuk menjaga keamanan kampung mereka.

"Terima kasih, Bimo. Kau telah membantu kami mengalahkan setan teluh yang mengintai kampung kami," ucap kepala kampung.

Bimo tersenyum. "Tidak perlu berterima kasih. Berterima kasihlah kepada Gusti ALLOH yang sudah menaklukan setan itu."

Warga kampung merasa senang dan bangga dengan keputusan mereka untuk bekerja sama dan melawan mbah jiwok. Bimo merasa senang dan bangga dengan warga kampung Arkhan yang bersatu untuk melawan kekuatan sihir jahat oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Ia berharap, dengan bantuan mereka, kampung Arkhan bisa menjadi tempat yang aman dan damai tanpa ada lagi korban yang jatuh karena kekuatan setan tersebut.

Beberapa minggu kemudian, Yusuf dan ibunya mengundang Bimo untuk makan malam di rumah mereka sebagai tanda terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.

"Terima kasih, Bimo. Kami sangat berterima kasih atas bantuanmu dalam menghadapi gangguan gaib  yang mengintai kampung kami," ucap ibu Yusuf.

Bimo tersenyum. "Tidak perlu berterima kasih. Aku hanya melakukan tugasku sebagai Hamba ALLOH."

"Tapi, kami masih ingin tahu lebih banyak tentang ilmu spritual. Bagaimana cara belajar  dan menggunakannya dengan baik?" tanya Yusuf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun